18
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Pembelajaran Aktif Active Learning
Menurut Silberman 2009: 1, pembelajaran aktif Active Learning adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan
secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan pengajar dalam proses pembelajaran
tersebut. Tujuan pembelajaran aktif ini adalah untuk mengembangkan kemampuan berpikir analitis dari siswa dan kapasitas siswa untuk
menggunakan kemampuan tersebut pada materi-materi yang diberikan. Ada sejumlah manfaat atau kegunaan dari kegiatan pembelajaran aktif,
antara lain: 1 Siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri.
2 Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa. 3 Memupuk kerjasama yang harmonis di kalangan para siswa yang pada
gilirannya dapat memperlancar kerja kelompok. 4 Siswa belajar dan bekerja berdasarkan minat dan kemampuan sendiri,
sehingga sangat bermanfaat dalam rangka pelayanan perbedaan individual. 5 Memupuk disiplin belajar dan suasana belajar yang demokratis dan
kekeluargaan, musyawarah dan mufakat.
6 Membina dan memupuk kerjasama antara sekolah dan masyarakat, dan hubungan antara guru dan orangtua siswa, yang bermanfaat dalam
pendidikan siswa. 7 Pembelajaran dan belajar dilaksanakan secara realistik dan konkrit,
sehingga mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan terjadinya verbalisme.
8 Pembelajaran dan kegiatan belajar menjadi hidup sebagaimana halnya kehidupan dalam masyarakat yang penuh dinamika
Pembelajaran aktif pada dasarnya berusaha untuk memperkuat dan memperlancar stimulus dan respons anak didik dalam pembelajaran, sehingga
proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, tidak menjadi hal yang membosankan bagi mereka. Dalam pembelajaran aktif, setiap materi
paelajaran yang disampaikan kepada siswa dihubungkan dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang sudah ada sebelumnya.
Perbedaan pembelajaran aktif Active Learning dengan pembelajaran konvensional sebagai berikut : pada pembelajaran aktif Active Learning
kegitan pembelajaran berpusat pada anak didik sedangkan pada pembelajaran konvensional kegiatan belajar berpusat pada guru. Dalam Active Learning
anak didik diajarkan untuk menemukan sendiri pengetahuan berbeda dengan pembelajaran konvensional yang anak didik hanya menerima pengetahuan
dari guru. Pada
pelaksanaan Active
Learning siswa
diharapkan dapat
memberdayakan semua kemampuan yang dimilikinya. Hal ini berbeda dengan
pelaksanaan pembelajaran konvensional yaitu siswa kurang bisa memberdayakan semua kemampuan yang dimiliki. Active Learning
menggunakan lebih banyak macam model pembelajaran dibandingkan dengan pembelajaran konvensional yang menggunakan model monoton. Selain itu
media pembelajaran yang digunakan dalam Active Learning juga lebih banyak daripada media yang digunakan dalam pembelajaran konvensional.
Pembelajaran menggunakan Active Learning membuat siswa merasa lebih
menyenangkan sedangkan
pembelajaran konvensional
kurang menyenagkan bagi siswa.
2. Pembelajaran Sejarah