Upaya Gereja Katolik untuk Membangun Perdamian dan Persatuan Bangsa Indonesia.

102 Kelas XII SMASMK Semester 1 2 Menyimak kisah dari Keuskupan Ambon a Simaklah artikel berikut ini. Uskup Amboina: Berpekiklah, Maluku Sudah Damai Sekarang AMBON, KOMPAS.com - Uskup Diosis Amboina, Mgr PC. Mandagi, menyerukan orang Maluku harus memanfaatkan perayaan Hari Perdamaian Dunia untuk memekikkan bahwa daerah Maluku benar-benar sudah damai. “Momentum strategis untuk menunjukkan kepada dunia, bahwa Maluku sudah damai dan bertekad memelihara kedamaian abadi sehingga tidak terjadi konlik komunal sebagaimana pada 19 Januari 1999,” katanya, di Ambon, Rabu. Pekik kedamaian itu, katanya, seharusnya juga direalisasikan dengan menerapkan rasa keadilan dalam berbagai sektor kehidupan. ”Jangan damai hanya di bibir, diucapkan, atau disosialisasikan, tapi realisasinya hanya sesaat atau demi kepentingan tertentu sehingga mubazir kembali,” katanya. Oleh karena itu, orang Maluku harus bangga karena kota Ambon dipercaya sebagai tuan rumah perayaan Hari Perdamaian Dunia dengan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari. “Rasanya damai di hati dan di bumi Maluku terealisasi bila kita hidup dalam bingkai budaya ’pela dan gandong’ sebagai warisan leluhur yang menjunjung tinggi jalinan kehidupan antarumat beragama,” ujarnya. Dia juga menyerukan orang Maluku agar siap memerangi warga sendiri yang sering bertindak sebagai provokator untuk memperkeruh stabilitas keamanan hanya karena tergiur uang atau kepentingan kekuasaan sesaat. “Saya mengindikasikan ada juga oknum pemimpin agama, elite pejabat, elite politik, elite TNIPolri, dan elite pemuda yang sering melakukan tindakan tidak terpuji yang memperkeruh stabilitas keamanan,” katanya. Ia mengajak semua komponen bangsa di Maluku agar bangga karena dipercaya untuk pertama kalinya di Indonesia sebagai tuan rumah perayaan Hari Perdamaian Dunia. “Disemangati budaya hidup sebagai orang basudara ternyata mampu berdamai dengan cepat Sumber: Siwalimanews.com... Diakses pada tanggal 16 Juni 2014 Gambar 3.5 Mgr. P.C. Mandagi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 103 dan menganulir apa yang diperkirakan banyak orang bahwa konlik komunal di daerah ini berlangsung satu atau dua abad,” ujarnya. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan Provinsi Maluku, khususnya Kota Ambon, merupakan contoh sukses daerah yang dengan cepat membangun perdamaian setelah dilanda konlik sosial. “Maluku 10 tahun pasca konlik sosial telah memperlihatkan pada dunia dengan adanya suasana yang kondusif, aman, dan siap melaksanakan pembangunan untuk mengejar ketertinggalan akibat konlik sosial yang terjadi pada masa lampau,” katanya. Menurut dia, keberhasilan tersebut membuat Maluku khususnya Kota Ambon pantas mendapat kehormatan sebagai daerah yang pertama kali menjadi tempat peringatan Hari Perdamaian Dunia di Indonesia. Penyelenggaraan peringatan Hari Perdamaian Dunia ini sekaligus menjadi sebuah pekik dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta warga Maluku kepada masyarakat dunia internasional bahwa provinsi ini sekarang sudah aman dan damai... Sumber: Kompas.com, Rabu, 25 November 2009 b Pendalaman Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini. 1 Apa yang diceritakan dalam kisah tersebut? 2 Apa yang dikatakan Mgr. Mandagi dalam artikel itu? 3 Bagaimana peran Gereja Katolik dalam upaya membangun perdamaian dan persatuan di Maluku?

4. Menghayati Semangat Perdamaian dan Persatuan

a. Releksi Tuliskanlah sebuah releksi tentang bagaimana upaya konkretmu sebagai umat Katolik, sekaligus sebagai seorang warga negara Indonesia ikut serta mengupayakan kehidupan yang damai dan penuh persatuan dalam kehidupan sehari-hari. b. Aksi 1 Tuliskanlah sebuah doa dengan intensi untuk perdamaian dan persatuan bangsa Indonesia dan mendoakannya dalam doa-doa pribadi atau bersama umat dalam kegiatan doa bersama. 104 Kelas XII SMASMK Semester 1 2 Promosikan perdamaian dan persatuan dengan membuat gambar, karikatur, poster. 3 Bersikap damai dengan anggota keluarga, teman-teman, guru dan semua warga lain di sekolah. Doa Penutup Ya Bapa, kami bersyukur atas berkat-Mu bagi negeri kami yang penduduknya dari berbagai ragam suku, agama, dan budaya. Kami mohon berkat-Mu bagi semua yang mendiami tanah air ini. Semoga kami semua berusaha memelihara dan memajukan bangsa ini dengan semangat persatuan dan kebersamaan. Bebaskanlah tanah air kami dari bahaya bencana alam, kelaparan, perang, dan wabah penyakit. Semoga kami semua tekun membangun tanah air kami demi kemakmuran dan kesejahteraan seluruh bangsa. Bantulah kami mewujudkan tanah air yang adil, makmur, aman, damai dan sejahtera, sehingga tanah air yang kami diami di dunia ini selalu mengingatkan kami akan tanah air surgawi, tempat kami akan berbahagia abadi bersama Dikau. Semua ini kami tujukan kepada-Mu dengan perantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.