Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 39
BAB II
Memperjuangkan Nilai-Nilai Kehidupan
Manusia dalam Masyarakat
Pada Bab I, kita telah menggeluti tema tentang “Panggilan Hidup Manusia”. Kita memahami bahwa hidup manusia itu sendiri merupakan rahmat panggilan
Allah. Hidup manusia itu sangatlah bermakna. Kita dipanggil dan diutus ke dalam dunia sesuai dengan kehendak atau rencana Tuhan sendiri. Dalam
meniti panggilan hidup itu, manusia menghadapi pelbagai tantangan yang perlu kita atasi dengan penuh tanggungjawab.
Pada Bab II ini, kita akan belajar tentang “Memperjuangkan Nilai-Nilai Kehidupan manusia dalam Masyarakat”. Nilai-nilai kehidupan yang perlu
diperjuangkan yaitu keadilan, kejujuran, kebenaran, kedamaian, serta keutuhan ciptaan lingkungan hidup. Hal-hal tersebut juga merupakan
nilai-nilai dasar hidup kristiani. Meski nilai-nilai tersebut merupakan nilai dasar yang melekat dalam diri setiap insan manusia, tetap harus kita perjuangkan,
karena bisa terjadi kemerosotan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan kita. Kini, di Indonesia kita menyaksikan praktik-praktik ketidakadilan, ketidakjujuran,
ketidakbenaran, kekacauan dan kekerasan serta perusakan alam lingkungan secara memprihatinkan.
Karena itu, kita perlu bersikap peduli, memahami dan menghayati nilai-nilai keadilan, kejujuran, kebenaran, perdamaian, serta menjaga keutuhan ciptaan
Tuhan. Diharapkan agar nilai-nilai dasar ini sungguh menyatu dan bahkan menjadi suatu gerakan dalam hidup kita sesuai ajaran dan teladan Yesus sang
tokoh idola iman kita.
40 Kelas XII SMASMK
Semester 1
Untuk memahami dan menghayati tema ini, maka pada bab ini akan dibahas tiga pokok bahasan yaitu:
A. Nilai-Nilai Kehidupan Penting dalam Masyrakat yang Diperjuangkan Keadilan, Kejujuran, Kebenaran, Kedamaian, Keutuhan Lingkungan
Hidup B. Landasan untuk Memperjuangkan Nilai-Nilai Penting dalam Masyarakat
Landasan negara dan Landasan Gereja C. Yesus Kristus, Pejuang Keadilan, Kejujuran, Kebenaran dan Kedamain.
A. Nilai-Nilai Kehidupan Penting dalam Masyarakat yang Diperjuangkan
Korupsi adalah perilaku tidak jujur dari seseorang karena mencuri uang negara, danatau uang rakyat untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan kelompok.
Jujur berarti tulus hati, tidak curang terhadap diri sendiri dan orang lain. Kejujuran merupakan keselarasan antara kata hati dan kata yang diucapkan,
antara kata yang diucapkan dan sikap serta perbuatan nyata. Sebagai orang Kristen tentu saja kita dinasihati untuk selalu bersikap jujur. Di tengah semua
ketidakjujuran dan ketidakbenaran ini, kita harus tetap bersikap benar, jujur, dan adil. Kata-kata dan tingkah laku seorang Kristen sejati hendaknya dapat
dipercaya. Yesus berkata: “Jika berkata ‘ya’ hendaknya ‘ya’, jika berkata ‘tidak’ hendaknya ‘tidak’; apa yang lebih dari itu berasal dari si jahat bdk.Mat
5:37. Yesus juga menuntut supaya kita bersikap jujur. Terhadap orang yang
munaik seperti kaum farisi, Yesus bersikap sangat tegas bdk.Mat 23: 1-34.
Doa Pembuka
TUHAN, jadikanlah aku pembawa damai. Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa
cinta kasih. Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa
pengampunan. Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa
kerukunan. Bila terjadi kesesatan, jadikanlah aku pembawa
kebenaran.
Sumber: Ensiklpoedi Orang Kudus
Gambar 2.1 St. Ftansiskus Asisi
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 41
Bila terjadi kebimbangan, jadikanlah aku pem-bawa kepastian. Bila terjadi keputusasaan, jadikanlah aku pembawa harapan.
Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang. Bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku pembawa sukacita.
Ya Tuhan Allah,ajarlah aku untuk lebih suka menghibur daripada dihibur; mengerti daripada dimengerti; mengasihi daripada dikasihi; se-bab
dengan memberi kita menerima; dengan mengampuni kita diampuni, dan dengan mati suci kita dilahirkan ke dalam Hidup Kekal.
Amin.
1. Makna keadilan, kejujuran, kebenaran, perdamaian dan keutuhan ciptaan
a. Memperjuangkan Keadilan
1 Mengamati masalah keadilan di masyarakat a Identiikasi masalah
Cobalah identiikasi masalah-masalah ketidakadilan yang terjadi dalam masyarakat saat ini.
b Melihat kasus Simaklah kisah nyata berikut ini
Kisah Nenek Minah Belum Selesai
Seorang nenek, warga Banyumas, Jawa Tengah, belum lama ini divonis bersalah
oleh Pengadilan Negeri Purwokerto karena mencuri kakao milik PT. Rumpun Sari Antan.
Majelis hakim menghukum Minah satu bulan dengan masa percobaan tiga bulan tanpa
harus menjalani kurungan tahanan. Dengan begitu ia tak perlu menjalani hukuman
asal berkelakuan baik. Kini, ibu tujuh anak dan nenek belasan cucu ini, sudah kembali
menjalani kehidupan seperti biasa.
Saat ditemui SCTV di kediamannya di Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Banyumas,
Jateng, Sabtu 2111, Minah menjalani aktivitasnya dengan
Sumber: http:news.detik.com Diakses pada tanggal 30 Mei 2014
Gambar 2.2 Nenek Minah