Melihat Pengalaman Hidup Yesus Kristus, Pejuang Keadilan, Kejujuran, Kebenaran dan

78 Kelas XII SMASMK Semester 1 mereka di sebuah pondok yang terbuat dari bambu dan beratap rumbia. Situasi di pondok itu sangat memprihatinkan. Banyak kutu busuk, tikus, dan nyamuk mengusik mereka. Tikus-tikus itu kerap menggigit kaki penderita kusta hingga darah pun berceceran. “Karena sudah mati rasa, mereka tidak merasakannya,” sambung wanita berusia 75 tahun ini. Tahun 1968, Gisela mendirikan RS Lepra Damian di Lembata atas sokongan dana dari Jerman. Perlahan-lahan penyakit kusta di wilayah itu bisa diatasi. Sementara penderita kusta yang baru terjangkit segera diobati sehingga organ-organ tubuhnya tidak sampai cacat. Akhirnya, penyakit kusta di Lembata lenyap. Tahun 1980, RS Lepra Damian diserahkan kepada suster-suster CIJ.Tahun 1987, Uskup Kupang Mgr Gregorius Manteiro SVD mengundang Gisela berkarya di Pulau Alor. Wanita yang memilih tetap melajang ini menyanggupinya. Saat pertama kali tiba di Kampung Kusta Benlelang, Kalabagi, Ibu Kota Kabupaten Alor, keprihatinan menyergapnya. Banyak di antara penderita kusta terlanjur cacat. “Dengan isik demikian, mereka bisa memecah batu-batu besar di sungai dengan palu,” ucapnya kagum. Tahun 1989, Gisela mendirikan RS Kusta Padma di Alor. Dua tahun berselang, pemerintah mengirim dokter-dokter spesialis dari RS Kusta Sitanala, Tangerang untuk mendukung karya Gisela. Seiring waktu, kusta beranjak dari Alor. “Saya sungguh bahagia setiap kali melihat penderita kusta telah sembuh” ujarnya dengan mata berbinar. Kemudian, Gisela yang akrab disapa Mama Putih ini mem- bangun Panti Asuhan Damian di Alor. Dewasa ini, ada 50 anak menghuni panti asuhan tersebut. “Mama Gisela memiliki ke- terikatan iman dengan St Damian. Ia sangat menjunjung semangat kasih dan kebersamaan di panti asuhan itu,” ungkap penulis bu- ku “Gisela Borowka: Hidupku Kuabdikan bagi Penderita Lepra dan Yatim Piatu”, Pastor Maxi Bria Pr melalui surat elektronik kepada HIDUP. Gisela sungguh Sumber : www.Pos-Kupang.com Diakses pada tanggal 11 Juni 2014 Gambar 2.8 Mama Isabella Diaz Gonzales Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 79 yakin, Tuhan telah menata segenap langkahnya dengan begitu indah. “Saya tidak berpikir untuk kembali ke Jerman karena tenaga saya masih dibutuhkan di Indonesia,” kata wanita yang sejak 20 September 1996 telah menjadi warga negara Indonesia. Tahun 1999 dan 2003, Gisela memperoleh kesempatan mengunjungi Molokai. Ia menapak tilas karya-karya Damian. “Masih ada beberapa mantan penderita kusta yang memilih tetap tinggal di Molokai,” lanjutnya.Ketika mendengar Damian akan dikanonisasi menjadi Santo, kebahagiaan Gisela meluap. “Sejak dulu, saya telah menganggap Damian sebagai orang kudus,” tegasnya. Saat ditemui di Jakarta, Senin, 5 Oktober 2009, dengan sukacita ia mengungkapkan, bahwa ia bersama sekelompok orang Jerman akan menghadiri kanonisasi St Damian yang dipimpin Paus Benediktus XVI di Basilika St Petrus, Vatikan pada 11 Oktober 2009. Maria Etty - hidupkatolik.com20130214menapaki-jejak-damiansthash.OUgw4hzG.dpuf b. Pendalaman Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini. 1 Apa yang dikisahkan dalam cerita tersebut? 2 Mengapa Mama Gisela Borowka melakukan karya itu? 3 Nilai-nilai apa yang diperjuangkan oleh kedua tokoh itu? 4 Apa yang dapat kamu teladani dari Mama Gisela dan mama Isabella?

2. Menggali Ajaran Kitab Suci

a. Menelusuri ajaran Kitab Suci Coba cari dan temukan teks-teks Kitab Suci yang menjelaskan tentang Yesus Kristus, sebagai Pejuang keadilan, kejujuran, kebenaran dan kedamaian. b. Menyimak teks Kitab Suci Mrk 10:17- 25 17 Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: “Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” 18 Jawab Yesus: “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja. 19 Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan 80 Kelas XII SMASMK Semester 1 membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu” 20 Lalu kata orang itu kepada-Nya: “Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.” 21 Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: “Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” 22 Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya. 23 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah.” 24 Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: “Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. 25 Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum dari pada seorang kaya masuk dalam Kerajaan Allah”. Mat 23:1-15 1 Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid- murid-Nya, kata-Nya: 2 ”Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. 3 Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. 4 Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. 5 Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; 6mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; 7 mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. 8 Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. 9 Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. 10 Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. 11 Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. 12 Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan. 13 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munaik, karena kamu