Morfometri Daur Hidup Rotifera B. rotundiformis Miksis

3.3.1.3 Morfometri

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa rotífera B . rotundiformis memiliki kelimpahan tertinggi dan mampu bertahan di laboratorium dibanding dengan B. caudatus dan B. quadridentatus, sehingga jenis tersebut yang digunakan sebagai organisme uji pada penelitian selanjutnya Lampiran 1. Untuk aspek morfometri, bagian-bagian tubuh B. rotundiformis yang diukur adalah panjang lorika PL, lebar anterior LA dan lebar lorika LL Gambar 6. Keterangan : PL = Panjang Lorika LA = Lebar Anterior LL = Lebar Lorika Gambar 6 Bagian-bagian tubuh B. rotundiformis yang diukur

3.3.1.4 Daur Hidup Rotifera B. rotundiformis

Untuk mengetahui daur hidup B. rotundiformis, digunakan telur generasi pertama TGP yang berasal dari satu klon. Untuk mendapatkan telur generasi pertama, B. rotundiformis yang sedang membawa telur dimasukkan dalam tabung reaksi kemudian tabung reaksi tersebut dikocok dengan tangan agar telur-telurnya rontok. Telur-telur yang telah rontok tersebut dipisahkan dari induknya dan PL LL LA dipindahkan ke dalam cawan petri yang berbeda dengan pemberian pakan berbeda yaitu N. oculata dan Prochloron sp. kemudian dibiarkan hingga menetas. Tetasan ini dianggap sebagai induk P. Setelah induk P dipelihara secara individual hingga menghasilkan telur, telurnya dirontokkan kembali dengan cara cawan dikocok, telur inilah sebagai telur generasi pertama TGP, selanjutnya telur tersebut dipindahkan ke dalam multiwellplate dan dikultur dengan metode life tabel Pianka 1988; Rumengan 1990 Gambar 7. Pengamatan dilakukan dua kali sehari dengan interval waktu 12 jam untuk menghitung jumlah telur dan anak yang dihasilkan. Kultur dilakukan dan diamati sampai semua telur generasi pertama TGP B. rotundiformis ditemukan mati. Gambar 7 Prosedur kultur individu B. rotundiformis Tabung Cawan Multiwellplate Pipet Setiap 12 jam Anak rotifera Dikeluarka

3.3.1.5 Miksis

Informasi terjadinya miksis pada B. rotundiformis dibutuhkan untuk mengetahui keadaan stres yang diduga memacu produksi senyawa bioaktif. Untuk itu digunakan B. rotundiformis dari telur generasi pertama TGP. Telur generasi pertama TGP dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak tiga butir telur per tabung yang telah diisi alga mikro yang berbeda N. oculata dan Prochloron sp.. Setiap perlakuan pakan dilakukan tiga kali ulangan, tiap ulangan menggunakan enam tabung reaksi, jadi ada 36 tabung untuk perlakuan dua jenis pakan alga N. oculata dan Prochloron sp. Pengamatan dilakukan setiap hari dan dihitung jumlah B. rotundiformis yang dihasilkan. Perhitungan dilaksanakan di bawah stereomikroskop dengan perbesaran 40 kali. Aspek-aspek yang diamati adalah Betina amiktik ♀♀, Betina miktik ♂♀, Betina tanpa telur ♀? dan Betina yang membawa telur dorman ♀D. Betina amiktik ♀♀ adalah betina yang melakukan reproduksi partenogenesis, telurnya oval dan berwarna agak gelap. Betina miktik ♂♀ adalah betina yang membawa telur bulat berwarna abu- abu dan ukurannya kira-kira setengah telur amiktik dan nantinya menetas jadi jantan. Betina tanpa telur ♀? adalah betina yang belum membawa telur, karena itu belum dapat diidentifikasi miktik atau amiktik. Betina yang membawa telur dorman ♀D adalah telurnya oval, berukuran sama dengan telur amiktik, berwarna coklat atau oranye dan terdapat rongga udara pada sisi telur.

3.3.2 Kajian Bioaktif