karena senyawa bioaktif rotifera lokal belum pernah teridentifikasi sebelumnya. Penelitian yang mengkaji kandungan senyawa bioaktif antibakteri belum
dilakukan untuk spesies B. rotundiformis. Penelitian ini juga merupakan langkah awal dalam mengungkapkan keberadaan senyawa-senyawa bioaktif rotifera dan
berpeluang untuk ditindak-lanjuti sampai pada uji bioaktifitas secara in vivo pada berbagai organisme jika terbukti memang ada senyawa-senyawa bioaktif.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah : -
Menganalisis sifat-sifat biologi B. rotundiformis antara lain tentang daur hidup serta morfometri baik pada kondisi terkontrol di kultur maupun dari
beberapa lokasi. -
Menentukan keterkaitan antara parameter lingkungan dan musim terhadap kelimpahan rotifera di perairan pantai dan estuari Sulawesi Utara.
Tujuan khusus adalah : -
Mendeteksi dan membandingkan aktivitas senyawa bioaktif dari rotifera B
. rotundiformis yang dikultur pada salinitas dan jenis pakan berbeda N. oculata dan Prochloron sp..
1.3 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi pengembangan rotifera sebagai produsen senyawa bioaktif yang mempunyai prospek untuk dikembangkan antara
lain sebagai bahan baku obat. Penelitian ini diharapkan akan membawa terobosan dalam penemuan senyawa-senyawa bioaktif unggulan khas tropis serta dapat
menentukan lokasi yang tepat untuk memilih sumber rotifera yang baik di Sulawesi Utara.
1.4 Ruang Lingkup Penelitian
Rotifera yang telah berhasil dikultur sampai saat ini adalah jenis Brachionus sp. Perbedaan pertumbuhan rotifera disebabkan oleh faktor lingkungan, maka
informasi mengenai pengaruh parameter lingkungan terhadap kelimpahan rotifera sangat dibutuhkan untuk kebutuhan sumber rotifera yang potensial untuk dikultur
dan diekstrak serta informasi tentang jenis-jenis rotifera yang ada di perairan pantai dan estuari Sulawesi Utara. Kajian parameter lingkungan dengan
keberadaan rotifera dibatasi hanya pada dua musim yang berbeda yaitu musim barat dan musim timur. Kajian daur hidup rotifera perlu dilakukan untuk
mengetahui kemampuan hidup rotifera, dan salah satu faktor yang berpengaruh pada daur hidup rotifera adalah jenis pakan, sehingga dalam penelitian ini
dibandingkan pemberian jenis pakan yang berbeda, selanjutnya dilakukan ekstraksi terhadap rotifera hasil budidaya Gambar 1. Untuk produksi rotifera
diperlukan penerapan bioteknologi dengan memanipulasi lingkungan hidup, yakni menciptakan lingkungan hidup yang seoptimal mungkin dengan pemberian alga
mikro yang berbeda. Kemudian akan diupayakan mengekstrimkan lingkungan hidup dengan merendahkan dan menaikkan salinitas. Asumsi yang mendasari
perlakuan ini adalah keberadaan senyawa bioaktif dari rotifera sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya, mengingat rotifera mampu bertahan dalam kondisi
ekstrim karena memiliki mekanisme pertahanan untuk kelangsungan eksistensinya berdasarkan kemampuannya merubah pola reproduksi dari partenogenesis
menjadi reproduksi seksual. Reproduksi partenogenesis terjadi dalam kondisi optimal sedangkan dalam kondisi ekstrim rotifera bereproduksi secara seksual.
Fenomena biologi ini mengindikasikan adanya metabolisme sekunder oleh rotifera yang diyakini merupakan senyawa bioaktif.
Gambar 1 Ruang lingkup penelitian
Kultur Alam
Laboratorium
Ekstraksi
ANALISIS DATA
Morfometri Daur Hidup
PENE LITIAN
DA TA
ANOVA Life Table
Multivariet
DISTRIBUSI, KELIMPAHAN DAN
POTENSI SENYAWA BIOAKTIF
HASIL PENELITIAN Perlakuan :
Salinitas Pakan Alami
Kelimpahan
Identifikasi
Aktivitas Antibakteri
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Peranan Rotifera Dalam Perikanan