Aspek Finansial Analisis kelayakan finansial usahatani gambir di Desa Toman, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan

mengamati dan mengikuti demonstrasi plot demplot serta upaya-upaya sosialisasi yang dilakukan pemerintah lainnya. Dengan demikian, berdasarkan pengertian dan pemahaman tersebut maka dapat disimpulkan bahwa usahatani Gambir termasuk dalam salah satu jenis usahatani keluarga family farming

3.2. Aspek Finansial

Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber- sumber untuk mendapatkan manfaat benefit, atau suatu aktivitas yang mengeluarkan uang dengan harapan untuk mendapatkan hasil returns di waktu yang akan datang, dan dapat direncanakan, dibiayai dan dilaksanakan sebagai satu unit Kadariah, 1999. Sebuah proyek pertanian merupakan suatu kegiatan investasi di bidang pertanian yang mengubah sumber-sumber finansial menjadi barang-barang kapital yang dapat menghasilkan keuntungan dan manfaat setelah beberapa waktu tertentu Gittinger, 1986. Dalam rangka mencari ukuran yang menyeluruh sebagai dasar penerimaan penolakan atau pengurutan suatu proyek, telah dikembangkan berbagai macam cara yang dinamakan investment criteria atau kriteria investasi. Setiap kriteria ini mempergunakan perhitungan nilai sekarang present value atas arus benefit dan biaya selama umur proyek. Menurut Kadariah 1999 ada tiga macam kriteria investasi yang umum dan sering digunakan antara lain: 1. Net Present Value NPV NPV dapat diartikan sebagai nilai sekarang dari arus kas penerimaan dikurangi dengan arus kas pengeluaran dengan tingkat diskonto tertentu. NPV suatu proyek adalah selisih PV Present Value arus benefit dengan PV arus biaya. Rumus umum yang digunakan dalam perhitungan NPV adalah sebagai berikut: n Bt - Ct NPV = ? ___________ t=0 1 + i t Keterangan : Bt = penerimaan benefit bruto usahatani gambir pada tahun ke-t Ct = biaya Cost total bruto usahatani gambir pada tahun ke-t N = umur ekonomis usahatani gambir tahun i = Discount rate Semakin tinggi nilai discount rate yang dipergunakan, maka nilai NPV proyek akan semakin kecil karena semakin tinggi nilai discount rate yang dipergunakan, makin kecil angka perbandingan discount factor untuk suatu tahun tertentu terhadap discount factor tiap tahun sebelumnya Gray et al, 1997. Pada tahun awal proyek biasanya benefit lebih kecil dari biaya, sedangkan pada akhir tahun terjadi sebaliknya. Tiga kriteria kelayakan finansial berdasarkan NPV, yaitu : 1 NPV = 0, berarti secara finansial proyek layak dilaksanakan karena manfaat yang diperoleh lebih besar daripada biaya. 2 NPV = 0, berarti secara finansial proyek sulit dilaksanakan karena manfaat yang diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya yang dikeluarkan 3 NPV 0, berarti secara finansial proyek tidak layak dilaksanakan karenamanfaat yang diperoleh lebih kecil daripada biaya yang dikeluarkan. 2. Internal Rate of Return IRR IRR adalah nilai discount rate yang membuat NPV dari suatu proyek sama dengan nol. IRR juga merupakan tingkat rata-rata keuntungan internal tahunan bagi perusahaan yang melakukan investasi dan dinyatakan dalam satuan persen. Rumus umum yang digunakan dalam perhitungan IRR adalah sebagai berikut: NPV 1 IRR = i 1 ___________________ + i 2 – i 1 NPV 1 + NPV 2 Keterangan : i 1 = discount rate yang menghasilkan NPV positif i 2 = discount rate yang menghasilkan NPV negatif NPV 1 = nilai NPV yang bernilai positif NPV 2 = nilai NPV yang bernilai negatif Jika diperoleh nilai IRR internal rate of return lebih besar daripada tingkat bunga yang berlaku discount rate, maka proyek tersebut layak untuk dilaksanakan. Sebaliknya apabila nilai IRR lebih kecil daripada tingkat bunga yang berlaku maka proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan. 3. Net Benefit – Cost Ratio Net BC Ratio Net BC ratio merupakan angka perbandingan antara nilai kini arus manfaat dibagi dengan nilai sekarang arus biaya, untuk menghitung indeks ini terlebih dulu dihitung Bt – Ct 1 + i t untuk setiap tahun t. Rumus dari Net BC ratio adalah sebagai berikut : n Bt - Ct ? ___________ untuk Bt – Ct 0 t=0 1 + i t Net BC ratio = _______________________ n Ct - Bt ? ___________ untuk Bt – Ct 0 t=0 1 + i t Jika diperoleh nilai net BC lebih besar sama dengan satu maka dapat disimpulkan bahwa proyek layak untuk dilaksanakan, tetapi jika net BC kurang dari satu maka dapat disimpulkan bahwa proyek tidak layak untuk dilaksanakan. Suatu proyek dikatakan layak untuk dikembangkan jika dalam perhitungannya diperoleh nilai NPV = 0, IRR = discount rate, Net BC 1. Menurut Hernanto 1996, biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh seorang petani dalam proses produksi serta membawanya menjadi produk, termasuk di dalamnya barang yang dibeli dan jasa yang dibayarkan di dalam maupun di luar usahatani. Soeharto 2002, bahwa pada analisis kelayakan di dalam menyusun laporan arus kas, langkah pertama adalah membuat perkiraan biaya investasi, yaitu biaya pertama atau biaya pembangunan, modal kerja dan biaya operasi atau produksi. Biaya Pertama yaitu biaya pembangunan fisik serta pengeluaran lainnya yang berkaitan sering disebut sebagai biaya pertama first cost, yang meliputi modal tetap untuk membangun proyek dan modal kerja. 1. Modal tetap untuk membangun proyek ; pengeluaran untuk studi kelayakan, perencanaan dan pengembangan. Pengeluaran untuk membiayai design engineering dan pembelian, serta pengeluaran untuk membangun instalasi atau fasilitas produksi. 2. Modal kerja ; pengeluaran untuk membiayai keperluan operasi dan produksi pada waktu pertama kali dijalankan. Sedangkan biaya operasi, produksi atau manufaktur dan pemeliharaan adalah pengeluaran yang dikeluarkan agar kegiatan operasi dan produksi berjalan lancar, sehingga dapat menghasilkan produk sesuai dengan perencanaan. Keuntungan benefit dalam pengertian umum adalah selisih antara nilai output dan input. Perhitungan benefit dan biaya proyek dapat dilakukan melalui dua pendekatan, tergantung pada pihak yang berkepentingan langsung dalam proyek. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk menganalisis suatu kelayakan usaha adalah analisis finansial, yaitu suatu analisis yang melihat suatu kelayakan usaha dari sudut pandang badan-badan atau orang-orang yang menanamkan modalnya dalam proyek atau yang berkepentingan langsung dalam proyek. Pada analisis finansial, harga yang digunakan adalah harga pasar harga yang berlaku sebenarnya, transfer payment seperti pajak dianggap sebagai biaya, sedangkan subsidi dianggap mengurangi biaya. Selain itu, pada analisis finansial bunga modal merupakan bagian dari biaya. Analisis finansial memiliki peranan yang penting dalam perhitungan insentif bagi orang-orang yang terlibat dalam mensukseskan pelaksanaan proyek Kadariah, 1999. Setelah suatu proyek dikatakan layak berdasarkan penilaian tersebut, proyek perlu dianalisis kembali untuk mengetahui sampai sejauh mana dapat diadakan penyesuaian-penyesuaian, yaitu dengan analisis sensitivitas. Analisis ini bertujuan untuk melihat apa yang akan terjadi dengan hasil analisis proyek jika ada suatu kesalahan atau perubahan dalam dasar-dasar perhitungan biaya atau benefit. Dalam analisis sensitivitas setiap kemungkinan itu harus dicoba, yang berarti bahwa sewaktu-waktu harus diadakan analisis kembali. Hal ini perlu dilakukan, karena analisis proyek didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang mengandung banyak ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang. Menurut Kadariah 1999, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam analisis sensitivitas yaitu : 1. Terdapatnya “cost overrun”, misalnya kenaikan dalam biaya konstruksi. 2. Adanya perubahan dalam perbandingan harga terhadap tingkat harga umum, misalnya penurunan harga hasil produksi. 3. Mundurnya waktu implementasi. 4. Serta khusus untuk proyek-proyek pertanian ada satu hal lagi yang perlu mendapat perhatian yaitu kesalahan dalam perkiraan hasil per hektar.

3.3. Kerangka Pemikiran Konseptual