Rekapitulasi hasil analisis daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.4. Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Analisis Daya Pembeda
Kriteria Nomor Soal
Jumlah Keterangan
Jelek 25, 27, 34, 36, 38, 51, 54, 55
8 Tidak Dipakai
Cukup 3, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 13, 15, 18, 24,
28, 31, 32, 35, 39, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 56, 58, 59, 60
26 Dipakai
Baik 16, 17, 19, 21, 23, 26, 29, 30, 33,
47, 49, 50, 53, 57 14
Dipakai Baik Sekali
- -
- Negatif
1, 2, 6, 9, 12, 14, 20, 22, 37, 40, 48, 52,
12 Tidak Dipakai
G. Metode Analisis Data
1. Analisis Aktivitas Guru
Analisis aktivitas guru dilakukan dengan lembar pengamatan. Menurut Sudjana 2009: 133 analisis persentase menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: = Persentase pencapaian semua aspek
= Jumlah skor perolehan untuk semua aspek = Jumlah skor total
Menurut Sudjana 2009: 133 kriteria penilaian aktivitas guru dapat dilihat pada tabel 3.5.
Tabel 3.5. Kriteria Penilaian Aktivitas Guru Pencapaian semua aspek
Kriteria 76 - 100
Baik 56 - 75
Cukup Baik 40 - 55
Kurang Baik ≤ 40
Kurang sekali
2. Analisis Aktivitas Peserta Didik
Analisis aktivitas peserta didik dilakukan dengan lembar pengamatan. Menurut Sudjana 2009: 133 analisis persentase menggunakan rumus sebagai
berikut:
Keterangan: = Persentase pencapaian semua aspek
= Jumlah skor perolehan untuk semua aspek = Jumlah skor total
Berdasarkan kurikulum SMK Negeri 3 Semarang 2012: 3 dalam penilaian aktivitas peserta didik , kriteria penilaiannya terlihat pada tabel 3.6.
Tabel 3.6. Kriteria Penilaian Aktivitas Peserta Didik Pencapaian semua aspek
Kriteria ≥74
Tuntas 74
Tidak Tuntas
3. Analisis Hasil Belajar
a. Analisis Hasil Belajar Peserta Didik Hasil belajar peserta didik diperoleh melalui postes yang diadakan pada
akhir tiap siklus, kemudian hasil postes tersebut dianalisis. Menurut Suharsimi 2006: 245 untuk menganalisis hasil belajar menggunakan persamaan sebagai
berikut:
Kriteria: ≥ 74
= memenuhi KKM 74
= belum memenuhi KKM Nilai yang didapatkan, kemudian dianalisis dengan menghitung nilai modus,
nilai median, nilai rata-rata, standar deviasi dan ketuntasan belajar klasikal hasil belajar peserta didik sebelum dilakukan tindakan selanjutnya. Menurut Sugiyono
2011: 52 nilai modus dapat dihitung degan menggunakan persamaan:
Keterangan: Mo
= modus b
= batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak p
= panjang kelas interval b
1
= frekuensi pada kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya
b
2
= frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval berikutnya Menurut Sugiyono 2011: 53 nilai median dapat dihitung degan
menggunakan persamaan:
Keterangan: Md
= median b
= batas bawah, dimana median akan terletak n
= banyaknya data p
= panjang kelas interval F
= jumlah semua frekuensisebelum kelas median F
= frekuensi kelas median
Menurut Sugiyono 2011: 54 rata-rata hasil belajar peserta didik dihitung dengan menggunakan persamaan:
Keterangan: = rata-rata hasil belajar peserta didik
= jumlah total nilai seluruh peserta didik
= jumlah total peserta didik Menurut Sugiyono 2011: 58 standar deviasi dapat dihitung degan
menggunakan persamaan:
Menurut Mulyasa 2009: 254 presentase ketuntasan belajar klasikal dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
Keterangan: = nilai ketuntasan belajar klasikal
= jumlah peserta didik tuntas belajar dengan nilai ≥74
= jumlah total peserta didik Kriteria:
≥ 85 = berhasil
85 = belum berhasil
b. Analisis Tiap Tujuan Instruksional Khusus Analisis tiap butir soal digunakan untuk menganalisis soal postes itu efektif
atau tidak. Soal dapat dikatakan efektif apabila soal tersebut dapat terjawab benar oleh peserta didik. Untuk mengetahui efektif atau tidak, hal ini dapat dilakukan
dengan menghitung jawaban benar dari peserta didik pada tiap butir soal. Kemudian dari tiap tujuan instruksional khusus dihitung rata-rata persentase
ketercapaian pembelajaran.
H. Indikator Keberhasilan