Menurut Hamalik 2003: 173 Penggunaan asas aktivitas besar nilainya bagi pengajaran para peserta didik, karena:
1. para peserta didik mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri;
2. memupuk kerjasama yang harmonis di kalangan peserta didik; 3. para peserta didik bekerja menurut minat dan kemampuan;
4. memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi demokratis; 5. pengajaran diselenggarakan secara realistis dan konkret sehingga
mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis; 6. pengajaran di sekolah menjadi hidup sebagaimana aktivitas dalam kehidupan
di masyarakat.
E. Kerangka Berpikir
Pembelajaran efektif merupakan suatu pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan, dan dapat
mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian, pembelajaran dinyatakan efektif apabila tujuan dari pembelajaran tersebut ter-
capai. Untuk mencapai tujuan pembelajaran dapat menggunakan suatu model pembelajaran yang tepat yaitu dengan model pembelajaran berbasis masalah.
Model pembelajaran berbasis masalah menggunakan masalah dunia nyata sebagai konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan
keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan. Model
pembelajaran berbasis masalah diharapkan dapat membantu peserta didik dalam
meningkatkan hasil belajar dengan cara peserta didik mencari dan menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang dihadapinya. Jawaban diperoleh dengan
melaksanakan penyelidikan melalui diskusi secara berkelompok. Pengetahuan peserta didik dapat bertambah pada saat pada saat kelompok yang persentasi
menyampaikan kesimpulan dan pada saat ada pertanyaan dari kelompok lain, sehingga kelompok yang maju persentasi dapat termotivasi untuk berpikir dan
mencari jawabannya. Mencari jawaban tidak hanya diperoleh dari buku saja, tetapi bisa mencari di internet atau sumber belajar yang lainnya. Untuk
mengaktifkan peserta didik, dibuat lembar kerja peserta didik yang menuntut peserta didik untuk melakukann sendiri penyelidikan melalui suatu diskusi.
Materi pengukuran besaran listrik terdiri dari sub bab materi besaran, alat ukur listrik dan pengukuran. Materi-materi tersebut dapat disampaikan dengan
memberikan suatu permasalahan dilanjut dengan penyelidikan untuk memecahkan masalah dan menemukan konsep. Dengan demikian, peserta didik mudah
memahami materi dan dapat mengaplikasikan materi tersebut dalam kehidupan nyata, sehingga peserta didik dapat meningkatkan hasil belajarnya. Peningkatan
hasil belajar peserta didik tidak hanya terlihat dari nilai postes saja, tetapi bisa juga dilihat dari kemampuan peserta didik dalam meningkatkan kemampuan
sosial dan kemampuan menghargai pendapat orang lain. Dari pembelajaran yang menuntut untuk memecahkan masalah dan peran
aktif peserta didik, diharapkan melalui model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas peserta didik pada mata diklat
pengukuran besaran listrik.
F. Hipotesis Tindakan