Kesalahan Ukur Tipe-tipe Alat Ukur Penunjuk Arah

besaran pokok panjang dengan satuan meter, sehingga satuan luas . Beberapa contoh lain satuan turunan beserta besarannya ditunjukkan pada Tabel 1.2. Tabel 1.2. Contoh Satuan Turunan SI Besaran Satuan Simbol Masa jenis Percepatan Kuat medan magnetik Kecepatan arus Nomor gelombang kilogram per meter kubik meter per sekon kuadrat ampere per meter ampere per meter kuadrat per meter

B. Kesalahan Ukur

Saat melakukan pengukuran besaran listrik tidak ada yang menghasilkan ketelitian dengan sempurna. Perlu diketahui ketelitian yang sebenarnya dan sebab terjadinya kesalahanm pengukuran. Kesalahan-kesalahan dalam pengukuran dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu : 1. Kesalahan umum; kesalahan ini disebabkan oleh kesalahan manusia. Diantaranya adalah kesalahan pembacaan alat ukur, penyetelan yang tidak tepat dan pemakaian instrumen yang tidak sesuai dan kesalahan penaksiran. 2. Kesalahan sistematis; Kesalahan ini disebabkan oleh kekurangan-kekurangan pada instrumen itu sendiri. Seperti kerusakan atau adanya bagian-bagian yang aus dan pengaruh lingkungan terhadap peralatan atau pemakaian. 3. Kesalahan acak; kesalahan ini diakibatkan oleh penyebab yang tidak dapat langsung diketahui. Antara lain sebab perubahan-perubahan parameter atau sistem pengukuran terjadi secara acak.

C. Tipe-tipe Alat Ukur Penunjuk Arah

Tipe alat ukur listrik yang biasa digunakan dalam kegiatan pengukuran, yaitu: 1. Alat ukur kumparan putar, adalah alat ukur yang bekerja atas dasar prinsip kumparan listrik yang ditempatkan dalam medan magnet yang berasal dari magnet permanen. Alat ukur jenis ini tidak terpengaruh magnet luar, karena telah memiliki medan magnet yang kuat terbuat dari logam alniko yang berbentuk U. Prinsip kerja alat ukur kumparan putar menggunakan dasar percobaan Lorentz. Percobaan Lorentz dikatakan, jika sebatang penghantar dialiri arus listrik berada dalam medan magnet, maka pada kawat penghantar tersebut akan timbul gaya. Gaya yang timbul disebut dengan gaya Lorentz. Arahnya ditentukan dengan kaidah tangan kiri Fleming. 2. Alat ukur besi putar, adalah sederhana dan kuat dalam konstruksi. Alat ukur ini digunakan sebagai alat ukur arus dan tegangan pada frekuensi-frekuensi yang dipakai pada jaringan distribusi. Instrumen ini pada dasarnya ada dua buah bentuk yaitu tipe tarikan attraction dan tipe tolakan repulsion. Cara kerja tipe tarikan tergantung pada gerakan dari sebuah besi lunak di dalam medan magnit, sedang tipe tolakan tergantung pada gaya tolak antara dua buah lembaran besi lunak yang telah termagnetisasi oleh medan magnit yang sama. Apabila digunakan sebagai ampermeter, kumparan dibuat dari beberapa gulungan kawat tebal sehingga ampermeter mempunyai tahanan yang rendah terhubung seri dengan rangkaian. Jika digunakan sebagai voltmeter, maka kumparan harus mempunyai tahanan yang tinggi agar arus yang melewatinya sekecil mungkin, dihubungkan paralel terhadap rangkaian. Kalau arus yang mengalir pada kumparan harus kecil, maka jumlah kumparan harus banyak agar mendapatkan amper penggerak yang dibutuhkan. 3. Alat ukur elektrodinamis adalah sebuah alat ukur kumparan putar, medan magnit yang dihasilkan bukan dari magnit permanen, tetapi oleh kumparan tetapberupa kumparan diam didalamnya. Alat ukur elektrodinamis dapat dipergunakan untuk arus bolak balik maupun arus searah, kelemahannya alat ukur tersebut menggunakan daya yang cukup tinggi sebagai akibat langsung dari konstruksinya. Karena arus yang diukur tidak hanya arus yang mengalir melalui kumparan putar, tetapi juga menghasilkan fluksi medan. Untuk menghasilkan suatu medan magnit yang cukup kuat diperlukan gaya gerak magnit yang tinggi, dengan demikian diperlukan sumber yang mengalirkan arus dan daya yang besar pula. 4. Alat ukur elektrostatis banyak dipergunakan sebagai alat ukur tegangan volt meter untuk arus bolak-balik maupun arus searah, khususnya dipergunakan pada alat ukur tegangan tinggi. Pada dasarnya kerja alat ukur ini adalah gaya tarik antara muatan-muatan listrik dari dua buah pelat dengan beda tegangan yang tetap. Gaya ini akan menimbulkan Momen penyimpang, bila beda tegangan ini kecil, maka gaya ini akan kecil sekali. Mekanisme dari alat ukur elektrostatis ini mirip dengan sebuah capasitor variabel; yang mana tingkah lakunya bergantung pada reaksi antara dua benda bemuatan listrik hukum coulomb. Istilah-istilah dalam kegiatan pengukuran besaran listrik, antara lain: 1. Ketelitian; kedekatan hasil pembacaan besaran listrik terhadap nilai sebenarnya. 2. Ketepatan; kesamaan di dalam sekelompok hasil pengukuran atau sejumlah hasil pembacaan alat ukur.. 3. Sensitivitas; perbandingan tanggapan atau respon alat ukur terhadap perubahan sinyal masukannya. 4. Resolusi; perubahan terkecil dari besaran listrik atau variabel yang diukur, alat ukur listrik akan memberikan respon. 5. Kesalahan; penyimpangan harga yang diukur dari harga nilai yang sebenarnya. Untuk memperkecil kesalahan atau penyimpangan dari harga yang sebenarnya disarankan: a. melakukan beberapa kali pengukuran b. menggunakan alat ukur lainnya untuk pengukuran variabel yang sama c. pada pemakaian alat ukur listrik tipe analog, harus memahami cara pembacaan alat ukur listrik yang benar untuk menghindari kesalahan sudut lihat, memahami pembacaan bidang skala linear, kuadratis ataupun logaritmis, memahami arti simbol yang tertera pada alat ukur listrik juga dalam memposisikan sakelar pilih selector switc.

D. Data Alat Ukur Listrik