Tujuan Penelitian Keterbatasan Penelitian

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi kebijakan perusahaan dalam penetapan harga pokok produksi 2. Menganalisis metode-metode penetapan harga pokok produksi 3. Merumuskan alternatif metode penetapan harga pokok produksi bagi perusahaan

1.4 Manfaat Penelitian

1. Pihak perusahaan, sebagai bahan pertimbangan dalam penetapan kebijakan,

strategi dan pengambilan keputusan untuk penetapan harga pokok produksi yang berguna untuk pengendalian biaya, serta untuk memperkirakan harga jual per satuan bibit yang diproduksi

2. Mahasiswa, sebagai bahan literatur guna melakukan studi lain tentang

agribisnis bibit krisan khususnya harga pokok produksi

1.5 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini hanya membahas harga pokok proses untuk bibit yang sudah berakar tidak membahas harga pokok pesanan dan harga pokok bibit botolan, sehingga untuk produk yang diproduksi berdasarkan pesanan dan harga pokok bibit botolan tidak diteliti dalam penelitian ini. Selain itu, penelitian ini tidak dapat dipakai pada perusahaan yang berada pada pasar yang bersifat persaingan sempurna dimana harga ditentukan oleh mekanisme pasar.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Umum Krisan

Krisan merupakan tanaman bunga hias yang berasal dari dataran Cina. Krisan kuning yang berasal dari dataran Cina, dikenal dengan Chrysanthenum indicum kuning, Chrysanthenum morifolium ungu dan pink, dan Chrysanthenum daisy bulat, ponpon BAPPENAS, 2008. Pada abad ke-4 Jepang mulai membudidayakan krisan, dan tahun 797 bunga krisan dijadikan sebagai simbol kekaisaran Jepang dengan sebutan Queen of The East. Tanaman krisan dari Cina dan Jepang menyebar ke kawasan Eropa dan Perancis pada tahun 1795 dan pada tahun 1808 Mr. Colvil dari Chelsa mengembangkan 8 varietas krisan di Inggris. Jenis atau varietas krisan modern diduga mulai ditemukan pada abad ke-17. Krisan masuk ke Indonesia pada tahun 1800 dan sejak tahun 1940 krisan dikembangkan secara komersial, baik sebagai bunga pot maupun sebagai bunga potong. Sebagai bunga potong, krisan digunakan sebagai bahan dekorasi ruangan, jambangan vas bunga dan rangkaian bunga. Bunga potong yang banyak diminati adalah bunga yang mekar sempurna, penampilan yang sehat dan segar serta mempunyai tangkai batang yang tegar dan kekar, sehingga bunga potong menjadi awet dan tahan lama. Sebagai tanaman pot krisan dapat digunakan untuk menghias meja kantor, ruangan hotel, restaurant dan rumah tempat tinggal. Selain digunakan sebagai tanaman hias, krisan juga berpotensi untuk digunakan sebagai tumbuhan obat tradisional dan penghasil racun serangga hama. Bunga krisan digolongkan dalam dua jenis yaitu jenis spray dan standard. Krisan jenis spray dalam satu tangkai bunga terdapat 10 — 20 kuntum bunga