Permasalahan Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

menggunakan pendekatan SFA dan DEA. Selanjutnya, akan dilihat hubungan antara tingkat efisiensi terhadap modal inti, tingkat kesehatan, status, KKBI, dan rasio keuangan.

1.2. Permasalahan

BPR sebagai suatu lembaga pembiayaan UMKM, dari tahun ke tahun terus menunjukkan perkembangan yang sangat baik. Perkembangan yang sangat baik itu dilihat dari berbagai ukuran misal dari dana yang dihimpun, kredit yang disalurkan, sampai kepada volume usaha. Trend yang meningkat tadi mengindikasikan bahwa BPR dibutuhkan masyarakat. Perjalanan BPR sebagai bank berskala kecil menghadapi berbagai masalah baik dari sisi kelembagaan maupun dari sisi SDM operasionalnya, sehingga berakibat pada operasional BPR yang belum efisien. Hal tersebut diantaranya tercermin dari suku bunga BPR yang masih tinggi. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah untuk meningkatkan kinerja BPR. Untuk menilai kinerja BPR salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah analisis efisiensi. Dari hasil analisis ini diharapkan akan diperoleh variabel- variabel apa saja yang diduga mempengaruhi efisiensi BPR. Sehingga untuk meningkatkan efisiensi atau kinerja BPR, variabel-variabel tersebut perlu mendapat perhatian yang khusus dari stakeholder BPR sendiri maupun dari Bank Indonesia. Dari pemaparan di atas, penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat efisiensi biaya BPR? 2. Bagaimana perbandingan tingkat efisiensi biaya BPR yang diestimasi secara SFA dan DEA? 3. Bagaimana hubungan tingkat efisiensi biaya BPR dengan modal inti, nilai kesehatan, status, KKBI, dan rasio keuangan?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah: 1. Menganalisis tingkat efisiensi biaya BPR. 2. Membandingkan tingkat efisiensi biaya BPR-BPR di Indonesia secara SFA dan DEA. 3. Menganalisis hubungan tingkat efisiensi dengan modal inti, nilai kesehatan, status, KKBI, dan rasio keuangan.

1.4. Manfaat Penelitian

Berdasarkan penjelasan di atas maka yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah: 1. Bagi Bank Indonesia, sebagai bahan informasi BPR-BPR mana yang tidak efisien sehingga BPR-BPR yang tidak efisien tersebut dengan cepat diberikan peringatan dini warning dan juga memberikan masukan bahwa kebijakan dalam industri BPR harus disesuaikan dengan kondisi BPR yang ada sekarang. 2. Bagi pemerintah, sebagai masukan agar tetap berkoordinasi dengan Bank Indonesia dalam membuat segala keputusan yang diambil sehingga tidak terjadi ketimpangtindihan kebijakan. 3. Bagi stakeholder BPR, sebagai masukan dalam menjalankan operasional BPR agar terus meningkatkan efisiensinya. 4. Bagi peneliti dan mahasiswa, penelitian ini sebagai tambahan literatur yang dapat memberikan informasi mengenai efisiensi dan kinerja BPR secara umum.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian