63
5. Hipotesis dalam penelitian Ha diterima apabila p hitung p tabel yang
artinya p hitung 0,05. Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul Sugiyono, 2010: 207. Data observasi yang mencakup kemampuan
subjek pada pemahaman perubahan kenampakan bumi dan bulan yaitu kemampuan menjelaskan proses terjadinya dan menyebutkan manfaatnya bagi
kehidupan dan kemampuan subjek menggunakan media
globe
dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Berikut langkah analisis data hasil
obervasi pada penelitian ini : 1.
Hasil skor observasi diperoleh dengan menjumlahkan skor yang diperoleh siswa pada jumlah setiap butir yang diobservasi.
2. Jumlah skor yang terkumpul dikonversikan pada pengkategorian kelas yaitu
sangat baik, baik, cukup, kurang atau sangat kurang. 3.
Hasil tersebut kemudian dideskripsikan atau digambarkan berdasarkan hasil skor yang diperoleh masing-masing subjek.
J. Kriteria Keefektifan Media
Globe
Kriteria keefektifan media
globe
pada penelitian ini diperoleh apabila hasil p hitung p tabel. p tabel dalam penelitian ini 0,05 yang artinya taraf
kesalahan dalam penelitian ini sebesar 5. Hipotesis dalam penelitian ini Ha diterima apabila p hitung 0,05. Hipotesis penelitian Ha diterima yang
artinya media
globe
yang dimodifikasi pada bentuk bumi dibuat timbul, bentuk bulan bertekstur kasar sesuai fase-fase bulan dan bentuk matahari bertekstur
64
kasar efektif terhadap pemahaman konsep perubahan kenampakan bumi dan bulan bagi siswa tunanetra kelas IVA SLB-A Yaketunis.
65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi
Sekolah Luar Biasa SLB A Yaketunis Yogyakarta merupakan lembaga pendidikan khusus berstatus swasta dibawah naungan Yayasan
Kesejahteraan Tunanetra Islam Yaketunis yang berada di wilayah kota Yogyakarta. SLB-A Yaketunis terletak di Jalan Parangtritis Nomor 46,
Danunegaran, Kelurahan Mantrijeron, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta. Sekolah ini memberikan layanan pendidikan khusus bagi
penyandang tunanetra. SLB-A Yaketunis menyelenggarakan pendidikan untuk jenjang sekolah di tingkat dasar dan tingkat menengah pertama.
SLB-A Yaketunis di tingkat sekolah dasar memiliki jumlah keseluruhan siswa sebanyak 34 orang dan tenaga pengajar sebanyak 19 orang. Pembagian
kelas disesuaikan berdasarkan tingkat kemampuan dan kelainan siswa. Siswa di SLB-A Yaketunis yaitu siswa yang mengalami hambatan penglihatan seperti
total blind, low vision,
dan
Multiple Disorder with Visual Impairment
MDVI. Siswa baru dan siswa yang mengalami ketunaan ganda ditempatkan pada kelas
tersendiri. Hal ini bertujuan agar proses pembelajaran lebih intensif. SLB-A Yaketunis memiliki berbagai fasilitas untuk menunjang proses
kegiatan belajar mengajar. Fasilitas tersebut yaitu 15 buah ruang kelas, 2 buah ruang guru, 1 buah ruang tamu, 1 buah ruang kepala sekolah, 1 buah dapur, 1
ruang
massage
, 2 buah gudang, 3 buah kamar mandi, 2 asrama putra dan
66
putri, mushola, perpustakaan, ruang makan, studio musik, UKS, 2 laboraturium komputer, ruang kesenian, kantin sekolah dan 2 tempat parkir.
SLB-A Yaketunis memiliki asrama bagi peserta didik yang bertempat tinggal jauh dengan sekolah. Asrama dibedakan antara asrama putra yang terletak di
utara dan asrama putri terletak di selatan dekat dengan MTs Yaketunis. SLB-A Yaketunis selain menyelenggarakan kegiatan pembelajaran
pokok juga melaksanakan beberapa kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler tersebut diantaranya pramuka, baca tulis Braille, seni musik,
seni baca AL- Qur‟an,
massage
atau pijet dan
life skill
. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler digabung dengan siswa dari MTs khususnya pada kegiatan
pramuka, pengadaan asrama, studio musik dan klinik pijat. Visi sekolah ini adalah “Terwujudnya SLB-A Yaketunis yang sehat,
berprestasi dan unggul, serta terciptanya SDM yang mandiri, kreatif, berkualitas IPTEK berdasarkan IMTAQ”. Berdasarkan visi sekolah tersebut,
maka misi yang dijalankan oleh SLB-A Yektunis diantaranya : 1
Menumbuh kembangkan penghayatan terhadap ajaran agama islam yang dianutdan budaya bangsa sehingga terbangun siswa yang kompeten dan
berakhlak mulia. 2
Melaksanakan pembelajaran inspiratif, menyenangkan dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai
dengan potensi yang dimiliki. 3
Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat berkembang secara optimal.