58 Hasil perhitungan daya pembeda dapat dikategorikan sebagai Tabel 10
berikut: Tabel 10. Hasil Perhitungan Daya Pembeda
Nilai Daya Beda D Kategori
0,00 – 0,20
Jelek 0,21
– 0,40 Cukup
0,41 – 0,70
Baik 0,70
Baik Sekali Negatif
Semua butir soal sebaiknya dibuang saja Suharsimi Arikunto, 2013: 232.
Perhitungan daya pembeda dihitung dengan bantian Microsoft Office Excel 2013 untuk memudahkan dalam perhitungannya untuk penjabarannya dapat
dilihat pada Lampiran 7.
K. Teknik Analisis Data
Analisis data yang tepat akan menghasilkan kesimpulan yang benar. Data yang didapat dari penelitian ini berupa data kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh
dari instrumen berupa pretest dan posttest yang dilaksanakan pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan untuk mencari mean, median, dan modus yang
didapat dari hasil penellitian. Identifikasi kecenderungan skor tiap variabel menggunakan rerata ideal Xi dan simpangan baku SBx. Kecenderungan skor
didasarkan pada skor ideal dengan ketentuan pada Tabel 11 berikut:
59 Tabel 11. Kategori Skor Ideal
Skor Kategori
Mi+1,5 Sbi X ≤ Mi + 3 Sbi
Sangat tinggi Mi X
≤ mi + 1,5 Sbi Tinggi
Mi – 1,5 Sbi X ≤ Mi
Rendah Mi
– 3 Sbi X ≤ Mi – 1,5 Sbi Sangat rendah
Keterangan: Mi
= rerata skor seluruh siswa mean ideal
= skor ideal tertinggi + skor ideal terendah Sbi
= simpangan baku standar deviasi ideal =
6
skor ideal tertinggi – skor ideal terendah
X = skor siswa
Nana Sudjana, 2002: 122
2. Uji Hipotesis
Statistik yang digunakan untuk uji hipotesis menggunakan statistik non- parametrik,
karena jumlah subjek pada masing-masing kelas kurang dari 30 N30. Sesuai dengan desain penelitian
nonequivalent control group design yaitu: pengujian kelompok yang berhubungan dan pengujian kelompok yang tidak
berhubungan. Pengujian kelompok yang berhubungan digunakan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar sebelum dan sesudah
diberikan treatment terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Sedangkan pengujian kelompok yang tidak berhubungan digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol.
60 Uji kedua kelompok yang berhubungan menggunakan uji
Wilcoxon berbantuan perangkat lunak SPSS 23. Apabila nilai signifikansi 0,05 maka
terdapat peningkatan hasil belajar, sedangkan apabila hasil belajar 0,05 maka tidak terdapat peningkatan hasil belajar. Uji hipotesis yang digunakan pada
penelitian ini menggunakan uji Mann-Whitney Test berbantuan perangkat lunak
SPSS 23 . Uji Mann Whitney Test dilakukan kepada kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen. H ditolak dan H
a
dterima apabila nilai signifikansi 0,05, sedangkan H
diterima dan H
a
ditolak apabila nilai signifikansi 0,05.
3. Skor Gain