16 persendian tubuh, namun diperlukan pengamatan melalui alat indera,
pengetahuan, dan pengalaman. Selaras dengan Jamil Suprihatinigrum mengemukakan bahwa hasil belajar
dibagi menjadi tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.
a. Aspek Kognitif: merupakan kemampuan yang berkaitan dengan berpikir, mengetahui, dan memecahkan masalah, seperti pengetahuan komprehensif,
aplikatif, sintesis, analisis, dan pengetahuan evaluatif. b. Aspek Afektif: merupakan kemampuan yang berkaitan dengan sikap, nilai,
minat, dan apresiasi. c. Aspek Psikomotorik: merupakan kemampuan yang mencakup dengan
keterampilan skill yang bersifat manual dan motorik.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan hasil belajar merupakan puncak setelah proses belajar dilaksanakan, dari hasil belajar pengukuran aspek
pengetahuan kognitif, sikap dan nilai-nilai afektif, dan keterampilan psikomotor yang didapatkan siswa dapat diketahui. Pengukuran hasil belajar
dapat dicari dengan menggunakan instrumen tes maupun non tes.
4. Efektivitas Pembelajaran
Hamzah B. Uno Nurdin Mohamad 2014: 173 berpendapat suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila skor yang diperoleh siswa mencapai batas
minimal kompetensi yang telah dirumuskan. Rumusan kompetensi tersebut tidak hanya dalam bentuk teoritis, tetapi harus terimplikasi dalam kehidupan nyata. Hal
17 tersebut disebabkan siswa yang diajarkan berbagai mata pelajaran berdampak
pada dua hal. Pertama, dampak langsung pendidikan yaitu pencapaian skor berupa nilai hasil belajar. Kedua, dampak penilaian di kalangan masyarakat yang
terlihat dari eksistensinya. Pembelajaran efektif terwujud apabila tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan dapat diterapkan dan dicapai dalam pembelajaran. Pembelajaran efektif dapat tercapai bila pengalaman baru dapat diberikan, membentuk
kompetensi siswa, dan mengantarkan siswa pada tujuan secara maksimal. Dalam pembelajaran efektif guru mampu merancang dan mengelola pembelajaran
menggunakan model atau metode pembelajaran yang tepat Asis Saefuddin Ika Berdiati, 2014: 34. Lebih lanjut W. James Popham 2003: 7 berpendapat bahwa
efektivitas pembelajaran ditinjau oleh situasi tertentu dari hubungan guru tertentu yang mengajar kelompok siswa tertentu dalam usahanya mencapai tujuan-tujuan
instruksional tertentu. Pencapaian tujuan-tujuan instruksional ditandai dengan diberikannya penilaian terhadap hasil belajar siswa setelah proses belajar
mengajar berlangsung. Soemosasmito dalam Trianto 2010: 20 terdapat 4 empat persyaratan
utama untuk mencapai keefektifan belajar, yaitu: a. Presentasi waktu belajar siswa yang tinggi selama kegiatan belajar mengajar
belangsung. b. Siswa rajin dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.
18 c. Kandungan materi ajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa atau orientasi
keberhasilan belajar diutamakan. d. Meningkatkan suasana belajar yang akrab dan positif, meningkatkan struktur
kelas untuk mendukung keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas tanpa mengabaikan suasana yang akrab dan positif.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan efektivitas pembelajaran merupakan nilai yang diperoleh siswa mencapai batas minimal kompetensi yang
telah dirumuskan, dalam pembelajaran yang efektif guru mampu merancang dan mengelola pembelajaran menggunakan model atau metode pembelajaran yang
tepat sehingga mendapatkan hasil belajar yang optimal.
5. Model Pembelajaran Kooperatif a. Definisi Pembelajaran Kooperatif