31 dibahas. Kelompok ahli bertugas untuk memperdalam dan berdiskusi subtopik
yang dibahasnya, kemudian kembali kepada kelompok asal dan berbagi materi yang telah didiskusikan oleh kelompok ahli, sehingga pada akhirnya seluruh siswa
memahami materi yang sedang dibahas.
6. Model Pembelajaran Konvensional
Menurut Arends 2007: 263 “pembelajaran konvensional dimaksudkan untuk menuntaskan tiga hasil belajar siswa yakni mengembangkan kebiasaan
mendengarkan dan berpikir, memperoleh dan mengasimilasikan informasi baru, memperluas struktur kenseptual yang semuanya berpusat pada guru
”. Selaras dengan pernyataan tersebut Abdul Majid 2013: 165 menambahkan
pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran klasikal yang sudah terbiasa diterapkan yang sifatnya berpusat pada guru, hal tersebut mengakibatkan
pelaksanaannya kurang memperhatikan situasi pembelajaran secara keseluruhan. Menurut Djamarah Novi Mega Nirwana, 2014: 25 menyatakan bahwa:
Metode konvensional adalah metode pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah
dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan siswa dalam proses belajar dan pembelajaran. Dalam pembelajaran sejarah
metode konvensional ditandai dengan ceramah yang diiringi dengan penjelasan, serta pembagian tugas dan latihan.
Model pembelajaran konvensional biasanya menerapkan metode ceramah dalam praktiknya. Teknik ceramah merupakan teknik mengajar yang paling
tradisional, dengan teknik ceramah guru memberikan informasi atau pokok bahasan kepada siswa. Meskipun teknik ceramah lebih mudah membuat siswa
32 bosan untuk belajar, namun dengan teknik ceramah guru juga lebih mudah
mengawasi ketertiban siswa. Dalam teknik ini keterampilan guru dalam berbicara untuk menarik perhatian siswa sangat dibutuhkan, sehingga siswa dapat dengan
mudah memahami maksud materi yang disampaikan Roestiyah N.K, 2012: 136. Lebih lanjut Wina
Sanjaya 2011: 147 mengungkapkan ceramah adalah “cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung
kepada sekelompok siswa”. Sedangkan menurut Abdul Majid 2013: 194 metode
ceramah merupakan suatu metode pembelajaran yang digunakan untuk mengembangkan proses pembelajaran melalui cara penuturan
lecturer. Hal penting yang harus diperhatikan pada metode ceramah adalah isi ceramah mudah
diterima dan dipahami serta mampu menstimulasi siswa untuk mendengarkan, mengikuti, dan melaksanakan sesuai perintah yang terdapat dalam isi ceramah.
Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan model pembelajaran konvensional dimaksudkan untuk mengembangkan kebiasaan mendengarkan dan
berpikir, memperoleh dan mengasimilasikan informasi baru, memperluas struktur kenseptual yang merupakan pembelajaran klasikal dan pembelajaran berpusat
pada guru. Cara menyajikan pelajaran dengan model pembelajaran konvensional melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada siswa.
Model pembelajaran
konvensional dalam
praktiknya biasanya
menggunakan metode ceramah. Metode ceramah adalah metode pembelajaran yang paling tradisional dan merupakan suatu metode pembelajaran yang
digunakan untuk mengembangkan proses pembelajaran melalui cara penuturan
33 lecturer. Dalam teknik ini keterampilan guru dalam berbicara untuk menarik
perhatian siswa sangat dibutuhkan, sehingga siswa dapat dengan mudah memahami maksud materi yang disampaikan.
7. Gambar Teknik