Validitas dan Reliabilitas METODE PENELITIAN
92 peneliti mengkonsultasikan dengan guru dan dosen pembimbing,
kemudian meminta pertimbangan judgement expert dari para ahli untuk diperiksa dan dievaluasi secara sistematis apakah butir-butir instrumen
tersebut telah mewakili apa yang hendak diukur. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun.
Kriteria pemilihan judgement expert dalam penelitian ini adalah seorang yang ahli dalam bidangnya. Para ahli yang diminta pendapatnya
antara lain Ibu Dr. Emy Budiatuti sebagai validator ahli model pembelajaran, Ibu Nanie Asri Yuliati, M.Pd sebagai validator ahli materi
pembelajaran, serta Ibu Ely Tri Wulandari, S.Pd.T selaku guru mata diklat melaksanakan pemeliharaan kecil di SMK N 4 Yogyakarta.
Validasi instrumen yang dilakukan untuk mengungkap beberapa aspek yang dapat dilihat dari beberapa indikator seperti kesesuaian dengan
materi, keterbacaan dan ketepatan pembobotan nilai. Instrumen penelitian yang dibuat awalnya masih terdapat kekurangan, kemudian
telah diperbaiki sesuai saran dari judgement expert. Dari hasil judgement expert menyatakan bahwa model pembelajaran sudah layak digunakan
dalam penelitian. Instrumen yang digunakan terdiri dari lembar penilaian unjuk kerja dan lembar penilaian sikap dinyatakan valid dan dapat
digunakan dalam penelitian. Setelah pengujian dari ahli selesai maka diteruskan uji coba
instrumen. Instrumen yang telah disetujui para ahli kemudian diuji cobakan pada sampel dari mana populasi itu diambil. Jumlah anggota
93
t
b k
k r
2 2
1 1
11
yang digunakan adalah 36 orang. Setelah data ditabulasikan, maka
pengujian validitas dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen, penghitungan ini dilakukan
dengan bantuan computer SPSS for windows. 2. Reliabilitas
Instrumen dikatakan reliabel apabila mampu menghasilkan ukuran yang relatif tetap meskipun dilakukan berulang kali. Reliabilitas
berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran. Instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang memadai, jika instrumen
tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya sama atau relatif sama Nana Syaodah Sukmadinata, 2006:229.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar penilaian unjuk kerja dan lembar observasi penilaian sikap. Untuk mengukur
reliabilitas instrumen penilaian unjuk kerja tersebut digunakan internal consistency dengan rumus koefisien reliabilitas Alfa Cronbach sebagai
berikut Suharsimi Arikunto, 2006:196 :
Keterangan: r11
= reliabilitas instrumen k
= mean kuadrat antara subyek ∑
= mean kuadrat kesalahan = varians total
2
b
t
2
94 Sedangkan untuk mengukur reliabilitas instrumen penilaian sikap
yang pada item tesnya diberi skor dikotomi dapat digunakan formula Rulon Saifuddin Azwar, 1997:71 yang dirumuskan sebagai berikut :
��
′
=
1- ²
�²
Keterangan :
²
= Varians perbedaan skor kedua belahan
�²
= Varians skor tes = Perbedaan skor kedua belahan
Selanjutnya dari perhitungan tersebut diatas diinterpretasikan dalam tabel interpretasi nilai r sebagai berikut :
Tabel 8. Interpretasi Nilai r
No Besarnya nilai r
Interpretasi
1. 0,00
– 0,199 Sangat rendah
2. 0,20
– 0,399 Rendah
3. 0,40
– 0,559 Sedang
4. 0,60
– 0,799 Tinggi
5. 0,80
– 1,00 Sangat Tinggi
Dari hasil uji reliabilitas menunjukkan koefisien alpha sebesar 0.918 untuk lembar unjuk kerja dan 0.949 untuk lembar penilaian sikap.
Hal ini jika dilihat dari tabel interpretasi menurut Suharsimi Arikunto 2006: 188 lembar unjuk kerja dan lembar penilaian sikap terdapat pada
rentang nilai 0.80- 1.00 yang berarti instrumen tes tersebut memiliki reliabilitas yang sangat tinggi sehingga instrumen tersebut dapat
digunakan untuk pengambilan data
. dapat dilihat pada lampiran 2.2
95