c. Siswa menuliskan kembali informasi yang didapat melalui catatan kecil
menggunakan bahasa sendiri. d.
Siswa mendiskusikan informasi yang didapat dari hasil membaca dengan temannya.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan pertama tentang peningkatan kemampuan membaca pemahaman dengan menggunakan metode “Kegiatan Membaca
Terarah”. Penelitian ini dilakukan oleh Fatimah, Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta,
angkatan 2008 dengan judul Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman
pada Siswa Kelas VII B SMP PGRI Wonosobo dengan menggunakan strategi “Kegiatan Membaca Terarah”. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VII
B SMP PGRI Wonosobo dengan jumlah populasi sebanyak 23 siswa. Objek dari penelitian ini adalah kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VII B SMP
PGRI Wonosobo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil belajar yang memenuhi KKM yaitu 75 sebanyak 75. Pada tahap pratindakan
terdapat 5 siswa yang berhasil memenuhi KKM yaitu sebesar 23,81. Setelah dilakukan tindakan I, hasilnya adalah sebesar 72,73 siswa memenuhi KKM atau
sebanyak 16 siswa. Pada tindakan II, siswa yang memenuhi KKM sebanyak 22
siswa atau sebesar 95,65.
Penelitian revelan kedua adalah penelitian yang berjudul Implementasi
Model Pembelajaran Kooperatif SPIKPU untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Muhammadiyah 1 Bantul yang
disusun oleh Mailatul Jannah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif teknik SPIKPU. Teknik ini terdiri dari enam tahap, yaitu mengatur suasana hati, membaca untuk memahami, mengingat,
menemukan kesalahan, menghubungkan dengan pengalaman, dan mengulang kembali. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 2 SMA Muhammadiyah
1 Bantul. Objek dari penelitian ini adalah kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI IPS 2 SMA Muhammadiyah 1 Bantul. Hasil dari penelitian ini
adalah peningkatan kemampuan membaca pemahaman ditunjukkan dengan peningkatan skor lima kategori kemampuan membaca yang meliputi kemampuan
literal, kemampuan mereorganisasi, kemampuan inferensial, kemampuan evaluasi, dan kemampuan apresiasi. Berdasarkan lima kategori kemampuan membaca
tersebut didapatkan skor kemampuan pemahaman membaca. Skor rerata pada pratindakan sebesar 58,89. Skor rerata meningkat sebesar 11,26 pada siklus I
menjadi 70,15. Skor rerata setelah dikenai tindakan pada siklus II meningkat
menjadi 83,68 atau meningkat sebesar 13,53.
Penelitian relevan yang pertama relevan dengan penelitiaan yang dilakukan peneliti karena variabel yang digunakan sama, yaitu membaca
pemahaman. Perbedaan terletak pada subjek penelitian dan metode pembelajaran yang digunakan. Pada penelitian yang relevan kedua, subjek dan objek penelitian
di atas relevan dengan peneliti. Perbedaan terletak pada tempat pengambilan data,
namun tingkatnya sama, yaitu kelas XI Sekolah Menengah Atas.
Peneliti mengambil kedua penelitian di atas sebagai penelitian yang relevan karena memiliki persamaaan dari variabel, subjek, maupun objek yang
digunakan dalam penelitian. Kedua peneliltian tersebut dapat memberikan gambaran dari pelaksanaan penelitian dan hasil yang didapatkan setelah dilakukan
tindakan, karena metode penelitian yang digunakan sejalan dengan peneliti.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas atau PTK.
C. Kerangka Pikir