3. Tanggapan Guru mengenai Penerapan Strategi REAP Pada Kegiatan
Pembelajaran Membaca Pemahaman
Dalam suatu kegiatan belajar mengajar, guru berperan sebagai penyampai informasi kepada siswa. Guru dipandang sebagai teladan bagi siswa dalam segi
apapun. Oleh karena itu, dalam kegiatan mengajar guru memerlukan ide-ide yang baru atau inovesi agar siswa tidak merasa bosan dengan pembelajaran.
Salah satu inovasi yang dapat dilakukan ialah adanya implementasi strategi dalam setiap kegiatan pembelajaran. Strategi berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan
guru dan
memberikan variasi
jalannya pembelajaran bagi siswa. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan startegi
REAP untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 11 Yogyakarta. Dalam hal ini, guru belum mengetahui
strategi tersebut. Penelitian sebelumnya yang menggunakan implementasi strategi REAP
adalah penelitian dari Cathlin 2013 yang berjudul “Keefektifan Strategi REAP
Reading, Encoding, Annotating, Pondering Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kalasan”. Penelitian tersebut
merupakan penelitian eksperimen. Guru mengajar pembelajaran membaca pemahaman dengan enam kali perlakuan strategi REAP untuk mengetahui
keefektifan strategi tersebut. Penerapan startegi REAP dalam kegiatan pembelajaran membaca
pemahaman dilakukan oleh peneliti yang telah berkoordinasi bersama guru kolaborator untuk merancang kegiatan pembelajaran. Strategi REAP diterapkan
pada inti pembelajaran. Sebelumnya, peneliti telah mendapat informasi dari guru mengenai permasalahan siswa, salah satunya adalah masalah membaca
pemahaman siswa yang kurang. Peneliti dan guru kolaborator sepakat untuk mengatasi masalah tersebut dengan penerapan strategi REAP. Guru menunjukkan
SK KD pembelajaran membaca sesuai dengan kurikulum KTSP. Hal tersebut juga telah peneliti lakukan ketika merancang proposal.
Setelah peneliti menjelaskan tahap-tahap dalam penerapan strategi REAP, guru berkomentar positif. Strategi tersebut membangun siswa untuk aktif dalam
kegiatan membaca. Pendapat guru tersebut dibuktikan dengan implementasi tindakan pada siklus I dan siklus II yang mengalami peningkatan pada tiap
siklusnya. Perilaku siswa di kelas menjadi aktif dan memberikan respon yang positif
ketika tindakan dilakukan, terutama pada tindakan siklus II. Skor tes siswa juga sebanding dengan perilaku yang ditunjukkan oleh siswa. Skor siswa mengalami
peningkatan dari kegitan pratindakan, pascatindakan siklus I, dan pascatindakan siklus II.
Pada kegiatan pratindakan, siswa yang memperoleh skor mencapai KKM hanya sebesar 20,69 dari jumlah siswa. Pada siklus I, siswa yang memperoleh
skor mencapai KKM meningkat menjadi 60,71 siswa dari jumlah siswa. Pada siklus II, siswa yang memperoleh skor mencapai KKM meningkat menjadi
93,55 siswa dari jumlah siswa.
4. Tanggapan Siswa mengenai Penerapan Strategi REAP Pada Kegiatan