c. Kapasitas usaha pemegang saham, yang menyangkut misalnya baik tentang pengangkatan direktur dan distribusi aset maupun mengenai perubahan objek
perusahaan, serta perubahan struktur modal. d. Kepatuhan pada kebijaksanaan domestik tentang penanaman modal asing dari
negara mitra lokal.
62
Penanaman modal dapat dilakukan melalui penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing. Pada penanaman modal asing, telah
dijabarkan dalam Pasal 1 butir 3, penanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia
yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal negeri. Sedangkan
pengertian modal asing dijabarkan dalam Pasal 1 butir 8, modal asing adalah Namun, PP No.83 Tahun 2001 tentang Pemilikan Saham Dalam
Perusahaan Yang Didirikan Dalam Rangka Penanaman Modal Asing telah menetapkan mengenai komposisi mengenai pemilikan saham yang wajib dimiliki
oleh warga negara atau badan hukum Indonesia dalam usaha joint venture tepatnya pada Pasal 6 ayat 1 yaitu pemilikan saham peserta Indonesia pada saat
pendirian usaha joint venture minimal 5 dari seluruh modal setor perusahaan pada saat pendirian.
B. Bentuk Badan Usaha Patungan
62
Fumarolla. Wordpress.com2009Joint-Venture di Indonesia, di akses tanggal 23 Agustus 2010.
Universitas Sumatera Utara
modal yang dimiliki oleh negara asing, perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, badan hukum asing, danatau badan hukum Indonesia yang sebagian
atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa yang dimaksud penanaman modal dalam hal ini adalah
dilakukan secara langsung direct investment dalam arti mendirikan suatu badan usaha. Pengertian penanaman modal secara langsung berarti penanam modal
investor membentuk suatu badan usaha atau perusahaan di indonesia. Wujud dari bentuk badan usaha yang dimaksud, dijabarkan lebih lanjut dalam Pasal 5
Undang-Undang No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, yaitu: 1 Penanaman modal dalam negeri dapat dilakukan dalam bentuk badan usaha
yang berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum atau usaha perseorangan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
2 Penanaman modal asing wajib dalam bentuk perseroan terbatas berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan di dalam wilayah negara Republik
Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh undang-undang 3 Dalam bentuk perseroan terbatas dilakukan dengan :
a. mengambil bagian saham pada saat pendirian perseroan terbatas ; b. membeli saham;dan
c.melakukan cara lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan. Apa yang dijabarkan dalam ketentuan diatas, untuk badan usaha yang
berstatus sebagai penanaman modal asing, pembentuk undang-undang memasyarakatkan badan usahanya berbentuk hukum Perseroan Terbatas PT.
Apa alasan mengapa harus berbentuk PT tidak dijelaskan dalam undang-undang penanam modal. Hanya saja, bila dicermati lebih dalam apa alasannya berbentuk
PT, tampaknya hal ini ada kaitannya dengan eksistensi PT sebagai subyek hukum
Universitas Sumatera Utara
yang mandiri. Artinya PT dapat menggugat dan digugat di Pengadilan. Berkaitan dengan pranata hukum PT, dalam kepustakaan hukum perusahaan disebutkan, PT
sebagai badan usaha yang berbadan hukum, mempunyai ciri tersendiri jika dibandingkan dengan badan usaha lainnya yakni PT mempunyai kekayaan sendiri
terlepas dari pemilik pemegang sahamnya; berhak menuntut dan dituntut di pengadilan. Secara normatif badan usaha yang berbentuk PT diatur dalam
Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Dalam undang- undang ini disebutkan PT adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan
perjanjian.
63
Bagi penanam modal yang menggunakan jalur Penanaman Modal Asing, UUPM dengan tegas mengemukakan harus berbentuk Perseroan TerbatasPT.
Dari penjelasan tersebut, dapat dikemukakan, apapun bentuk badan usaha yang dipilih oleh para calon investor, satu hal yang pasti kegiatan yang
dilakukan oleh investor dalam menjalankan usahanya dilakukan di wilayah Negara Republik Indonesia. Hal ini membawa konsekuensi hukum, segala
aktivitas yang dilakukan oleh investor harus mengacu kepada norma-norma hukum yang berlaku di wilayah Republik Indonesia. Dalam hal ini dirasakan
betapa pentingnya harmonisasi antara satu peraturan dengan peraturan lainnya agar tidak saling berbenturan. Dilihat dari sudut pandang ini adalah beralasan, jika
berbagai pihak mengharapkan undang-undang penanaman modal dijadikan sebagai ketentuan hukum yang khusus les specialis dalam bidang penanaman
modal.
63
Sentosa Sembiring, Hukum Perusahaan Tentang Perseroan Terbatas, Bandung:Nuansa Aulia, 2008, hal. 4.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mendirikan badan usaha berbentuk PT, menurut UU No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas UUPT, harus memenuhi syarat tertentu. Tepatnya
dalam Pasal 7 UUPT dijelaskan sebagai berikut: Ayat 1 Perseroan didirikan oleh 2 dua orang atau lebih dengan akta notaris yang dibuat dalam bahasa Indonesia.
Selanjutnya dalam Ayat 4 dikemukakan: Perseroan memperoleh status badan hukum pada tanggal diterbitkannya Keputusan Menteri mengenai pengesahan
badan hukum Perseroan. Untuk mendapatkan pengesahan status PT sebagai badan hukum dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, pendiri harus mengajukan
permohonan. Dalam permohonan tersebut, sekurang-kurangnya harus memuat: a. nama dan tempat kedudukan perseroan;
b. jangka waktu berdirinya Perseroan; c. maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan ;
d. jumlah modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor; e. alamat lengkap Perseroan.
64
Pada penanaman modal asing ada ketentuan khusus yang mengatur tentang permodalan dan ataupun kepemilikan saham, hal ini diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 tentang Pemilikan Saham Dalam Perusahaan Yang Didirikan Dalam Rangka Penanaman Modal Asing . Peraturan ini kemudian
diubah dengan Peraturan Pemerintah No.83 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas
64
Pasal 9 ayat 1 UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Universitas Sumatera Utara
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 Tentang Pemilikan Saham Dalam Perusahaan Yang Didirikan Dalam Rangka Penanaman Modal Asing. Dalam
Pasal 1 PP No. 201994 dikemukakan: Persetujuan penanaman modal asing yang diberikan dalam rangka mendirikan perusahaan penanaman modal asing yang
berbentuk Perseroan Terbatas menurut Hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia. Dari ketentuan PP No.201994 tersebut, dapat diketahui peluang bagi
investor asing dalam menjalankan usaha di Indonesia semakin terbuka.
C. Prosedur Pendirian Usaha Patungan