BAB III KEPEMILIKAN SAHAM ASING PADA PENANAMAN
MODAL PERUSAHAAN
A. Bentuk- Bentuk Kerjasama Modal
Dalam era globalisasi atau lebih sering dikenal dengan era liberalisasi perdagangan dan investasi, kehadiran bentuk kerjasama dalam menjalankan suatu
usaha sangat dibutuhkan. Hal ini dimaksudkan untuk kelanggengan dan kelangsungan suatu usaha.
Perkembangan kerjasama pihak asing dengan negara Indonesia baik dengan pihak pemerintah maupun dengan pihak swasta pada akhir-akhir ini
berkembang pesat, perkembangan bentuk kerjasama ini bukan lagi terbatas pada bentuk kerjasama dagang akan tetapi telah berkembang dalam bentuk penanaman
modal, baik untuk sektor jasa, perdagangan dan sektor industri. Hal ini tidaklah terlepas dari usaha-usaha pemerintah dalam rangka memperpendek jarak antara
negara-negara sedang berkembang, khususnya Indonesia dengan negara-negara yang sudah maju lainnya.
37
37
Hulman Panjaitan Anner Mangatur Sianipar, op cit, hal.130-131.
Universitas Sumatera Utara
Bentuk kerjasama yang dimungkinkan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk seperti joint venture, joint enterprise, kontrak karya, production sharing,
penanaman modal dengan DICS Rupiah, penanamaan modal dengan kredit investasi, portfolio investment yang masing-masing bentuk kerjasama tersebut
mempunyai perbedaan, keunggulan dan kekuarangannya dalam kaitannnya dengan para partner kerjasama serta negara Indonesia sebagai negera penerima
modal asing. . 1. Joint Venture
Joint venture adalah suatu unit terpisah yang melibatkan dua atau lebih
peserta aktif sebagai mitra. Kadang-kadang juga disebut sebagai aliansi strategis, yang meliputi berbagai mitra, termasuk organisasi nirlaba, sektor bisnis dan
umum. Dari sudut ekonomi, joint venture adalah suatu persetujuan diantara dua pihak atau lebih untuk melakukan kerjasama dalam suatu kegiatan. Sering kali,
suatu joint venture dilakukan apabila perusahaan-perusahaan itu melalui teknologi yang saling melengkapi ingin menciptakan barang atau jasa yang akan saling
memperkuat posisi masing-masing. Sunaryati Hartono merumuskan joint venture merupakan kerjasama antara pemilik pemodal asing dengan pemilik modal
nasional semata-mata berdasarkan suatu perjanjian belaka contractueel.
38
Berbagai macam corak atau variasi dari joint venture yang diketemukan dalam praktik aplikasi penanaman modal asing, sebagai berikut:
38
Ibid , hal 142.
Universitas Sumatera Utara
a. Technical Assistance service Contract: suatu bentuk kerja sama yang dilakukan antara pihak modal asing dengan modal nasional sepanjang yang
bersangkut paut dengan skill atau cara kerja method misalnya: suatu perusahaan modal nasional yang ingin memajukan atau meningkatkan
produksinya. Membutuhkan suatu peralatan baru disertai cara kerja atau metode kerja. Dalam hal demikian, maka dibutuhkan technical assistance dari
perusahaan modal asing luar diluar negeri dengan cara pembayaran dalam bentuk royalti yakni pembayaran sejumlah uang tertentu yang dapat
diambilkan dari penjualan produksi perusahaan yang bersangkutan. b. Franchise and brand-use Agreement : suatu bentuk usaha kerja sama yang
digunakan, apabila suatu perusahaan nasional atau dalam negeri hendak memproduksi suatu barang yang telah mempunyai merek terkenal seperti
Coca Cola, Pepsi-Cola, Van Houten, Mc’Donalds, Kentucky Fried Chicken,dan sebagainya.
c. Build, Operation and Transfer BOT: suatu kerja sama yang relatif masih baru dikenal yang pada pokoknya merupakan suatu kerja sama antara para
pihak dimana suatu obyek dibangun, dikelola atau dioperasikan selama jangka waktu tertentu diserahkan kepada pemilik asli. Misalnya : pihak
swasta nasional mempunyai gedung atau bangunan mengadakan kerja sama dengan pihak luar negeri untuk membangun suatu Department Store ataupun
Hotel dimana biaya pembangunan, perencanaan, pelaksanaan operasinya
Universitas Sumatera Utara
dilaksanakan oleh pihak asing dengan jangka waktu sesuai kerja sama lalu kemudian diserahkan kepada pihak nasional.
2. Joint-Enterprise Joint-enterprise
adalah suatu perusahaan yang berbentuk badan hukum antara pemilik modal asing dan pemilik modal nasional. Joint enterpise
merupakan suatu perusahaan terbatas yang modalnya terdiri dari modal dalam nilai rupiah maupun modal yang dinyatakan dalam valuta asing. Dengan
perkataan lain, kerjasama dalam bentuk joint enterprise adalah suatu bentuk kerjasama antara pemilik modal asing dengan pemilik modal nasional yang
dituangkan dalam badan hukum Indonesia yang bertujuan menjalankan kegiatan usaha di wilayah tujuan investasi.
39
39
Ibid, hal 147.
Pada permulaan berlakunya UU No. 1 Tahun 1967, tampaknya bentuk usaha kerja sama ini yang paling dikehendaki oleh para pihak khususnya
penanaman modal asing. Alasan yang mendasari adalah: a. Setiap usaha di Indonesia memerlukan rupiah untuk pembayaran barang-barang
yang lebih murah dan mudah diperoleh di Indonesia. juga untuk pembayaran gaji pegawai dan lain-lain pengeluaran dibutuhkan rupiah oleh penanaman
modal asing.
Universitas Sumatera Utara
b. Penanaman modal asing tidak perlu menanamkan modal dalam bentuk valuta asing, tetapi modal asing dapat berbentuk mesin-mesin atau lain hasil produksi
penanaman modal asing itu. Sehingga penanaman modal asing di Indonesia oleh penanam modal asing itu telah menghasilkan efek yang menguntungkan,
yaitu bahwa tidak hanya dapat membayangkan dapat memperoleh keuntungan dalam masa yang akan datang, akan tetapi pada saat ia diizinkan memasukkan
mesin-mesinnya barang modal ke Indonesia dengan bebas bea masuk, maka ia pun telah mengekspor barang-barangnya ke luar negeri tanpa membayar
pajak impor untuk itu. c. Dengan bekerja sama dengan pengusaha nasional, apalagi yang telah
berpengalaman, maka penanam modal asing itu dapat mengecilkan resiko seminimal mungkin, sehingga sebenarnya penanaman modalnya di Indonesia
lebih merupakan pemberian kredit daripada penanaman modal asing yang langsung direct investment.
40
Pengertian kontrak karya contract of work sebagai suatu bentuk usaha kerja sama antara penanaman modal asing membentuk badan hukum Indonesia
dan badan hukum ini mengadakan perjanjian kerja sama dengan suatu badan 3. Kontrak Karya
40
Aminuddin Ilmar, op cit, hal 63.
Universitas Sumatera Utara
hukum yang mempergunakan modal nasional.
41
Ditinjau dari segi penanaman modal asing sendiri, maka cara tersebut sering lebih memuaskan, oleh karena masing-masing pihak dengan demikian
dapat mengadakan pembukuan dan kebijaksanaan yang terpisah. Kesulitan- kesulitan yang dihadapi di dalam suatu perusahaan campuran, berhubung dengan
perbedaan pembukuan dalam rupiah dan pembukuan dalam valuta asing atau berhubung dengan perbedaan pendapat mengenai manajemen perusahaan dengan
demikian lebih mudah dapat dihindari. Menurut Sunaryati Hartono Bentuk kerja sama kontrak karya
ini hanya terdapat dalam perjanjian kerja sama antara Badan Hukum Milik Negara BUMN seperti: Kontrak Karya antara PN, Pertamina dengan PT.Caltex Pacific
Indonesia yang merupakan anak perusahaan dari Caltex International Petroleum yang berkedudukan di Amerika Serikat.
42
41
Ismail Suny dan Rudioro Rochmat, Tinjauan dan Pembahasan UUPMA dan Kredit Luar Negeri
, Jakarta: Pradnya Parmitha, 1967, hal.108.
42
Sunaryati Hartono, Beberapa Masalah Transnasional dalam Penanaman Modal Asing PMA di Indonesia
, Bandung: Bina Cipta, 1970, hal. 140.
oleh karena negara tidak menjadi pemilik daripada bumi dan air dan kekayaan alam Indonesia,
akan tetapi hanya mempunyai hak untuk menguasai saja. Oleh sebab itu, perusahaan negara BUMN juga hanya paling banyak dapat mengadakan
perjanjian dengan pihak lain asing untuk mengerjakan pengolahan eksploitasi dan eksploirasi untuk dan atas nama perusahaan negara tersebut. Perjanjian
semacam itu disebutnya dengan nama kontrak karya, yang memberi tugas dan kewajiban dan karena itu hak kepada pihak lain untuk menggali dan mengolah
Universitas Sumatera Utara
tanah yang menjadi kuasa pertambangan perusahaan tersebut. Adapun besarnya imbalan tergantung dari hasil perjanjian kontrak karya tersebut.
Adanya berbagai bentuk dan corak kontrak karya dalam kerja sama antara modal asing dengan modal nasional disebabkan adanya beberapa pertimbangan
diantaranya keleluasaan pihak asing untuk melakukan perjanjian kerja sama dengan perusahaan negara BUMN yang sudah terjamin kepercayaannya oleh
karena ditopang dengan unsur negara didalamnya, penguasaan dimulai dari manajemen sampai kepada pemasaran tetap berada di tangan penanaman modal
asing.
43
Menurut Sunaryati Hartono 4. Production Sharing
44
43
Aminuddin Ilmar, op cit, hal. 65.
44
Sunaryati Hartono, op cit, hal. 145.
cara dengan production sharing ini sebelum UU Nomor 1 Tahun 1967, yaitu dengan terhapusnya UU Penanaman Modal
Asing tahun 1965 oleh UU No. 16 Tahun 1965 boleh dikatakan merupakan satu- satunya cara yang terpenting dilakukan oleh perusahaan-perusahaan negara.
Karena penanaman modal asing sudah dilarang dengan UU No. 16 Tahun 1965 itu, maka untuk memenuhi kebutuhan akan modal dan alat perlengkapan dari luar
negeri, dipikirkan orang suatu bentuk kredit yang dinamakan production sharing atau bagi hasil.
Universitas Sumatera Utara
Dinamakan suatu production sharing atau bagi hasil, oleh karena kredit yang diperoleh dari pihak asing ini beserta bunganya akan dikembalikan dalam
bentuk hasil produksi perusahaan yang bersangkutan yang biasanya dikaitkan dengan suatu ketentuan mengenai kewajiban perusahaan Indonesia untuk
mengekspor hasilnya kepada negara pemberi kredit. Dengan kata lain, bahwa production sharing adalah suatu perjanjian kerja sama kredit antara modal asing
dengan pihak Indonesia untuk mengekspor hasilnya kepada negara pemberi kredit.
45
Dibandingkan denga kerjasama production sharing, maka penanaman modal asing dengan DICS-Rupiah ini merupakan suatu bentuk campuran atau
variasi antara kredit dengan penanaman modal. Jika pada production sharing suatu perusahaan nasional Indonesia memperoleh modal asing dalam bentuk
kredit, maka penanaman modal asing dengan DISC-Rupiah ini kredit modal asing yang telah harus dikembalikan kepada kreditornya oleh pihak Indonesia dengan
adanya ketentuan Instruksi Presidium Kabinet nomor 28EKIN51967 yang pada prinsipnya menyatakan bahwa tagihan-tagihan para kreditor asing yang
menyangkut utang-utang yang tidak dijamin oleh pemerintah asing dapat diubah menjadi penanaman modal asing di Indonesia. Kebijakan tersebut dinamakan
dengan Debt Investment Conversation Scheme DISC, oleh sebab itu pelunasan utang-utang tersebut diatas, yang semula diperhitungkan berdasarkan valuta asing
5. Penanaman Modal dengan DICS-Rupiah
45
Aminuddin Ilmar, op cit, hal 146.
Universitas Sumatera Utara
tetapi dibayar dengan rupiah terjadi dengan DISC-Rupiah yang merupakan Kertas Pembendaharaan Negara berbunga 3 setahun. Menurut Ismail Sunny, apabila
kreditornya sendiri yang menggunakan DISC-Rupiah, maka akan dicatat sebagai modal adalah jumlah utang Republik Indonesia yang telah dihapuskan dengan
pembayaran berupa DISC, pencatatan mana dilakukan dengan valuta asing.
46
Adanya penanaman modal dengan menggunakan kredit investasi adalah merupakan kebijaksanaan pemerintah pada tahun 1970 dengan dikeluarkannya
Keputusan Menteri Negara Ekonomi, Keuangan dan Industri Nomor 21MENKUIN41970. Dimana di dalam bidang penanaman modal tidak dapat
dipisahkan dengan tegas, oleh karena kredit luar negeri dapat menjadi penanaman modal asing di dalam negeri. Dalam kenyataannya tampak bahwa kredit luar
negeri investasi menjadi modal nasional yang setelah bergabung dengan modal asing dalam joint venture dapat digolongkan menjadi penanaman modal asing
meskipun jalan yang ditempuh sangat berbelit-belit. Dalam praktek penanaman modal dengan kredit investasi ini banyak dilakukan oleh para pemodal dalam
negeri untuk membiayai setiap proyeknya yang ada di Indonesia. 6. Penanaman Modal dengan Kredit Investasi
47
46
Ibid, hal. 66-67.
47
Ibid, hal 67-68.
Universitas Sumatera Utara
7. Portfolio Investment
Portfolio Investment merupakan penanaman modal yang dilakukan melalui
pembelian saham atau efek suatu perusahaan yang sudah berdiri, melalui bursa saham atau bursa efek. Pembelian saham dapat dilakukan melalui bursa baik
melalui penawaran umum maupun melalui penempatan modal pihak ketiga dalam perusahaan strategic partner atau direct placement
48
Dengan terjadinya perubahan struktur politik dan ekonomi di berbagai bagian dunia, serta meluasnya globalisasi perekonomian dunia, banyak negara
yang dulunya sangat tertutup bagi penanaman modal asing, sekarang telah membuka kesempatan yang sebesar-besarnya kepada modal asing dalam rangka
meningkatkan kesempatan kerja, pertumbuhan dan memperluas kegiatan ekonominya. Keadaan tersebut telah menimbulkan persaingan yang semakin
tajam dalam penanaman modal asing untuk peningkatan dan perluasan investasi. Perubahan di berbagai belahan dunia dimaksud berlangsung dengan cepat,
sehingga mendorong banyak negara melakukan efisiensi perekonomiannya agar kelangsungan peningkatan dan perluasan investasi serta peningkatan produktivitas
dapat terjamin. Keadaan ini telah menimbulkan persaingan yang sangat tajam dalam perdagangan dunia. Keadaan seperti diatas berlangsung bersamaan dengan
.
B. Pembatasan Kepemilikan Saham Pihak Asing