7. Portfolio Investment
Portfolio Investment merupakan penanaman modal yang dilakukan melalui
pembelian saham atau efek suatu perusahaan yang sudah berdiri, melalui bursa saham atau bursa efek. Pembelian saham dapat dilakukan melalui bursa baik
melalui penawaran umum maupun melalui penempatan modal pihak ketiga dalam perusahaan strategic partner atau direct placement
48
Dengan terjadinya perubahan struktur politik dan ekonomi di berbagai bagian dunia, serta meluasnya globalisasi perekonomian dunia, banyak negara
yang dulunya sangat tertutup bagi penanaman modal asing, sekarang telah membuka kesempatan yang sebesar-besarnya kepada modal asing dalam rangka
meningkatkan kesempatan kerja, pertumbuhan dan memperluas kegiatan ekonominya. Keadaan tersebut telah menimbulkan persaingan yang semakin
tajam dalam penanaman modal asing untuk peningkatan dan perluasan investasi. Perubahan di berbagai belahan dunia dimaksud berlangsung dengan cepat,
sehingga mendorong banyak negara melakukan efisiensi perekonomiannya agar kelangsungan peningkatan dan perluasan investasi serta peningkatan produktivitas
dapat terjamin. Keadaan ini telah menimbulkan persaingan yang sangat tajam dalam perdagangan dunia. Keadaan seperti diatas berlangsung bersamaan dengan
.
B. Pembatasan Kepemilikan Saham Pihak Asing
48
.Budiman Ginting dan Mahmul Siregar, op cit, hal. 4.
Universitas Sumatera Utara
upaya bangsa Indonesia lebih meningkatkan dan memperluas kegiatan ekonomi serta memperbaharui pembangunan nasionalnya dengan memberikan peranan
yang yang semakin besar kepada masyarakat dan dunia usaha dalam pembiayaan pembangunan. Untuk mendorong partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam
meningkatkan daya saing dalam investasi dan perdagangan dunia serta alih teknologi, kemampuan managerial dan modal agar semakin mampu meningkatkan
investasi, pertumbuhan dan perluasan kegiatan ekonomi di berbagai daerah, maka dipandang perlu memberikan perangsang yang lebih menarik terhadap penanaman
modal asing. Guna mencapai sasaran dimaksud, maka dipandang perlu melakukan penyempurnaan terhadap ketentuan pemilikan saham dalam
perusahaan yang didirikan dalam rangka penanaman modal asing.
49
Sejak diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1994 tentang Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang Didirikan dalam Rangka
Penanaman Modal Asing yang merupakan salah satu bagian dari kelengkapan Undang-undang Penanaman Modal Asing, kegiatan penanaman modal di
Indonesia, khususnya penanaman modal asing, telah cukup berkembang dengan baik dan mampu memberikan kontribusi dalam mendukung pembangunan
nasional. Namun demikian sejak pertengahan tahun 1997 di berbagai negara telah terjadi perubahan keadaan ke arah kemunduran perekonomian yang disebut
sebagai krisis ekonomi, yang terjadi pula di Negara Indonesia. Dalam rangka mempercepat pemulihan perekonomian nasional Indonesia akibat krisis tersebut,
49
Penjelasan Umun pada Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 tentang Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang didirikan dalam Rangka Penanaman Modal Asing.
Universitas Sumatera Utara
diperlukan langkah kebijakan reformasi, khususnya kebijakan dibidang penanaman modal untuk meningkatkan dan memperluas kegiatan ekonomi serta
memperbaharui pembangunan nasional dengan memberikan peranan yang semakin besar kepada masyarakat dan dunia usaha dalam pembiayaan
pembangunan nasional. Tampaknya pemerintah menyadari bahwa perkembangan dunia bisnis khususnya dalam menarik investasi semakin kompetitif. Untuk itu
pada tahun 2001 pemerintah pun kembali menyesuaikan ketentuan penanaman modal asing, yakni dengan menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun
2001 Tentang Pemilikan Saham dalam Perusahaan Yang Didirikan Dalam Rangka Penanaman Modal Asing PP No.832001. Dalam pertimbangan dikeluarkannya
PP 832001 disebutkan, bahwa dalam rangka lebih mempercepat peningkatan dan perluasan kegiatan ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya,
diperlukan langkah-langkah untuk lebih mengembangkan iklim usaha yang semakin mantap dan lebih menjamin kelangsungan penanaman modal asing.
Sehubungan dengan hal inilah maka dipandang perlu menyempurnakan Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1994 tentang Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang
Didirikan dalam Rangka Penanaman Modal Asing. Jadi disini terlihat bahwa, pemerintah menyadari ketentuan investasi yang
masih berlaku saat ini perlu segera disesuaikan dengan perkembangan dunia bisnis. Hal ini tercermin dari apa yang dijabarkan dalam Pasal 2 PP No. 83 Tahun
2001 sebagai berikut : 1 Penanaman modal asing dapat dilakukan dalam bentuk:
Universitas Sumatera Utara
a. Patungan antara modal asing dengan modal yang dimiliki warga negara Indonesiadan atau badan hukum Indonesia; atau
b. langsung, dalam arti seluruh modalnya dimiliki oleh warga negara dan atau badan hukum asing.
2 Jumlah modal yang ditanamkan dalam rangka penanaman modal asing ditetapkan sesuai dengan kelayakan ekonomi kegiatan usahanya.
Dari ketentuan diatas dapat kita ketahui bahwa ada 2 bentuk perusahaan modal asing yaitu perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh asing murni dan patungan
antara asing dan dalam negeri.
Selanjutnya dalam Pasal 6 PP No. 83 Tahun 2001 disebutkan: 1 Saham peserta Indonesia dalam perusahaan yang didirikan sebagai mana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 huruf a sekurang-kurangnya 5 lima per seratus dari seluruh modal disetor perusahaan pada waktu pendirian.
2 Penjualan lebih lanjut saham perusahaan diatas jumlah sebagaimana dimakud dalam ayat 1, dapat dilakukan kepada warga negara Indonesia atau badan
hukum Indonesia yang modal sahamnya dimiliki warga negara Indonesia melalui pemilikan langsung sesuai kesepakatan para pihak dan atau pasar
modal dalam negeri. Pada dasarnya investasi asing dapat saja berupa 100 kepemilikan saham
pada perusahaan asing. Namun, bila tidak beroperasi lebih dari 15 tahun, kepemilikan sahamnya harus dijual kepada perusahaan Indonesia atau dengan
Universitas Sumatera Utara
merger bisnis dengan pertukaran saham domestik secara langsung atau tidak langsung.
50
Hanya saja mengatur hal demikian harus tetap memmperhatikan keterkaitannya dengan peraturan lain yang terkait. UUD 1945 pada Pasal 33 ayat
2 dan 3 merupakan dasar pembatasan penguasaan saham pihak asing. Oleh karena itu terhadap sektor-sektor usaha yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak tetap harus dikuasai oleh negara. Ketentuan mengenai ini, diatur dalam Pasal 12 ayat 2 UU No. 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal, yaitu bidang usaha yang tertutup bagi PMA. Dengan demikian pada sektor-sektor usaha tersebut tidak diperkenankan PMA dengan penguasaan
penuh. Mengijinkan pihak asing pada sektor usaha ini dengan penguasaan penuh, dengan mempergunakan alasan perlakuan sama, adalah tindakan melawan
konstitusi.
51
Indonesianisasi saham atau divestasi saham adalah pelepasan, pembebasan, pengurangan modal. Disebut juga divestment yaitu kebijakan
terhadap perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh investor asing untuk secara bertahap tetapi pasti mengalihkan saham-sahamnya itu kepada mitra bisnis
lokal atau proses yang mengakibatkan pengalihan saham dari peserta asing kepada
C. Ketentuan Indonesianisasi Saham Pihak Asing