46
iklan itu dapat menciptakan brand awareness yang pada akhirnya meningkatkan keputusan pembelian terhadap brand yang diiklankan. Brand
awareness ini erat kaitannya dengan mindset pola pikir, dimana mindset
tersebut melibatkan proses persepsi. Dimana persepsi yang menarik memiliki karakteristik mudah diingat, unik, dan sering muncul.
Iklan yang baik mampu mempengaruhi konsumen, sehingga timbul brand awareness
dalam benak konsumen. bagaimana pengaruh frekuensi dan durasi menonton terhadap brand awareness. hal ini penting karena
brand awareness ini berpengaruh terhadap mindset konsumen, sehingga
diharapkan mampu mempengaruhi perilaku pembelian. Pengetahuan konsumen akan brand akan dijadikan acuan perilaku konsumen dalam
malakukan keputusan pembelian. brand awareness menjadi sumber referensi dalam menentukan mana produk yang disukai dan dikonsumsi.
F. Hubungan antara persepsi konsumen dengan brand awareness
Meningkatkan kesadaran adalah suatu mekanisme untuk memperluas pasar brand, kesadaran juga akan mempengaruhi persepsi dan
tingkah laku. Durianto dkk., 2004: 6. Jadi brand awareness merupakan suatu proses yang melibatkan persepsi dan tingkah laku. Menurut Darno
2007 : 7 persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan yang akan berlangsung setiap saat, pada waktu individu
menerima stimulus melalui alat indera. Alat indera tersebut merupakan alat penghubung antara individu dengan dunia luarnya. Dalam persepsi
terdapat aktifitas yang integral, maka seluruh apa yang ada dalam diri
47
individu seperti perasaan, pengalaman, kemampuan berfikir, kerangka acuan, dan aspek-aspek lain yang ada dalam diri individu akan ikut peran
aktif dalam persepsi itu. Persepsi yang positif terhadap suatu merek atau brand
akan mampu mempengaruhi posisi suatu merek di dalam benak konsumennya. Emosi adalah alat terbaik untuk menghubungkan merek
dengan masyarakat, mengangkat persepsi masyarakat akan sebuah merek produk atau jasa ke dalam pikiran mereka akan membantu konsumen
dalam mengingat suatu merek dan akhirnya mengkonsumsinya.Mark Gobe 2001:21-22
4. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini mengacu berdasarkan kerangka pemikiran bahwa pemilihan tagline yang baik dan suatu komunikasi yang dapat
menghadirkan persepsi atau image yang positif akan dapat menciptakan brand awareness
yang positif pula. Oleh karena itu, penulis menggambarkannya dalam skema kerangka teori berdasarkan pembahasan
dalam tinjauan pustaka sebagai berikut : Penggunaan tagline
X1
Persepsi Konsumen X2
Pembentukan brand awareness Y