Uji Asumsi Klasik PENEMUAN dan PEMBAHASAN

87 independen pun yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi. 2. Uji Heteroskedastisitas Gambar 4.1 Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak di pakai untuk memprediksi BRAND AWARENESS berdasarkan masukan variabel independen PENGGUNAAN TAGLINE dan PERSEPSI KONSUMEN. 88 3. Uji Normalitas Gambar 4.2 Gambar 4.3 Sumber : hasil output SPSS Dengan melihat tampilan grafik histogram maupun grafik normal plot, dapat disimpulkan grafik histogram memberikan pola yang seimbang. Sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebarannya tidak terlalu jauh atau melebar. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi sesuai dengan asumsi normalitas dan layak digunakan. 89 4. Analisis Uji Hipotesis a. Uji F-hitung Pengujian hipotesis secara simultan bertujuan untuk mengukur besarnya variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Ho : β = 0 Variabel-variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Ha : β ≠ 0 Variabel-variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan : 1 Dengan perbandingan nilai F hitung dan F tabel Apabila F tabel F hitung , maka Ho diterima dan Ha ditolak Apabila F tabel F hitung , maka Ho ditolak dan Ha diterima 2 Dengan menggunakan angka signifikansi Apabila probabilitas 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak Apabila probabilitas 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima 90 Tabel 4.41 ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 675.399 2 337.699 34.214 .000 a Residual 562.601 57 9.870 Total 1238.000 59 a. Predictors: Constant, persepsi, tagline b. Dependent Variable: brand awareness Sumber : data primer yang telah diolah Berdasarkan tabel anova di atas diperoleh nilai F hitung sebesar 34.214 sementara dari tabel nilai statistik F dengan derajat bebas df1=2 dan df2=57 pada taraf signifikansi 0.05 diperoleh F tabel = 19.47 jadi tampak bahwa : F hitung F tabel 34.214 19.47 Karena F hitung F tabel maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel-variabel indenpen penggunaan tagline, dan persepsi konsumen terhadap variabel dependen brand awareness . Kesimpulan yang sama dapat diperoleh dari perbandingan nilai sig. dengan taraf signifikansi α : S ig. α 0.000 0.05 Karena sig. α maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara variabel-variabel indenpen penggunaan tagline, dan persepsi konsumen terhadap variabel dependen brand awareness. Maka Ha 91 diterima dan Ho ditolak. Artinya kedua variabel bebas penggunaan tagline, dan persepsi konsumen secara bersama simultan berpengaruh terhadap pembentukan brand awareness. b. Uji t Tabel 4.42 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 8.546 3.248 2.631 .011 Tagline .296 .106 .342 2.784 .007 persepsi .397 .106 .460 3.741 .000 a. Dependent Variable: brand awareness Sumber: data primer yang telah diolah Analisis tabel Coefficients untuk mengetahui pengaruh variabel dependen adalah sebagai berikut : 1 Menguji signifikansi koefisien variabel penggunaan tagline familiarity, differentiation, message or value . Tabel koefisien diperoleh nilai t hitung = 2.784 dengan tingkat signifikansi 5 dan nilai df degree of fredoom n-k 29-2 = 27, maka dapat diketahui nilai t tabel sebesar 1.703. Dengan membandingkan antara t hitung dan t tabel maka ditemukan bahwa t hitung t tabel = 2.784 1.703 Karena nilai t hitung t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi pada diferensiasi signifikan. Dan hasil 92 yang diperoleh dari perbandingan nilai sig. dengan taraf signifikansi : sig. α = 0.007 0.05 Karena sig. α, maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima atau Ho ditolak; artinya koefisien regresi pada variabel penggunaan tagline signifikan. Artinya penggunaan tagline secara parsial berpengaruh terhadap pembentukan brand awarenes suatu produk coca cola. 2 Pengaruh persepsi konsumen Dari tabel coefficients duperoleh nilai t hitung = 3.741 dengan tingkat signifikansi 5 α=5 dan nilai df degree of fredoom n-k 29-2 = 27, maka dapat diketahui nilai t tabel sebesar 1.703. Dengan demikian membandingkan t hitung dan t tabel maka didapatkan t hitung t tabel = 3.741 1.703. Karena nilai t hitung t tabel, maka diputuskan bahwa koefisien regresi pada variabel persepsi konsumen signifikan. Dan hasil yang diperoleh dari perbandingan nilai sig. dengan taraf signifikansi : Sig. α = 0.000 0.05 Karena sig. α, maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima atau Ho ditolak; artinya koefisien regresi pada variabel 93 perspsi konsumen signifikan. Artinya variabel persepsi konsumen secara parsial berpengaruh terhadap pembentukan brand awareness suatu produk coca cola. Atas dasar perhitungan tadi, maka perusahaan harus lebih cermat dalam melakukan promosi penjualannya. Salah satu hal yang perlu diperhatikan tentu saja penggunaan tagline, karena hal ini nantinya akan membentuk persepsi dari konsumen yang perusahaan tuju. Isi dan cara penyampaian pengkomunikasian iklan dengan menggunakan tagline tadi harus mempertimbangkan beberapa hal seperti keunikan, menarik, simple, dan lain-lain. Dengan cara pengkomunikasian yang baik maka akan tercipta persepsi yang positif dari konsumen terhadap produk sehingga akan membantu dalam membentuk brand awrenes produk tersebut. Tabel 4.43 Hasil Pengujian Parsial Hipotesis Hasil Uji Parsial Uji T Brand Awareness Ha : Penggunaan tagline berpengaruh positif dan signifikan dalam pembentukan brand awareness suatu produk Sig. = 0.007 t hitung = 2.784 Berpengaruh positif dn signifikan Ha : Persepsi konsumen berpengaruh positif dan signifikan dalam pembentukan brand awareness suatu produk Sig. = 0.000 t hitung = 3.741 Berpengaruh positif dn signifikan 94 Sumber : data primer yang diolah 5. Hasil Uji Regresi Berganda Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda digunakan sebagai alat analisis statistik karena penelitian ini dirancang untuk meneliti variabel-variabel yang berpengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Dimana variabel yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu. Untuk menentukan persamaan regresi, maka dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.44 Regresi berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 8.546 3.248 2.631 .011 tagline .296 .106 .342 2.784 .007 persepsi .397 .106 .460 3.741 .000 a. Dependent Variable: brand awareness Sumber : hasil output SPSS Berdasarkan tabel coefficients di atas dapat diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut : Y = a + b1 X 1 + b2X 2 Y = 8.546 + 0.296 X 1 + 0.397 X 2 6. Uji koefisien determinasi Uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa 95 besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependennya yang dilihat melalui R square karena variabel independen dalam penelitian ini lebih dari satu. Untuk mengetahui determinasi variabel yang di teliti dapat dilihat dari tabel berikut ini : Tabel 4.45 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .739 a .546 .530 3.14169 a. Predictors: Constant, persepsi, tagline Sumber : hasil output SPSS Dari hasil penelitian diatas diperoleh R 2 = 0.546, hasil ini menunjukkan bahwa 54,6 variabel pembentukan brand awareness dapat dijelaskan oleh variasi dari kedua variabel independen penggunaan tagline dan persepsi konsumen. Hal ini juga di dukung oleh korelasi yang kuat antar penggunaan tagline dengan persepsi konsumen. Sedangkan sisanya sebesar 45,4 100-54,6 dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain di luar model. R square berkisar pada angka 0 sampai 1, dengan catatan semakin besar angka R square maka semakin kuat hubungan ke dua variabel. Seperti diketahui bahwa 54,6 pembentukan brand awareness dapat dijelaskan oleh variabel penggunaan tagline dan persepsi konsumen, artinya 45,4 dipengaruhi oleh variabel lain seperti product endorser, logo, dan atribut produk lainnya. Variabel-variabel lain yang mempengaruhi pembentukan brand awareness merupakan 96 atribut-atribut dari produk seperti logo,jingle,kemasan,endorser, dan lain-lain, namun variabel-variabel tersebut tidak dibahas lebih detil dalam penelitian ini karena hal tersebut merupakan di luar model penelitian.

E. Interpretasi

Interpretasi dari persamaan regresi linear berganda adalah : a. Pengaruh penggunaan tagline terhadap pembentukan brand awareness produk coca cola Dari pengujian hipotesis di atas diketahui t hitung t tabel yaitu 2.784 1.703 dan nilai sig. α yaitu 0.007 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel penggunaan tagline mempunyai pengaruh positif terhadap pembentukan brand awareness produk coca cola. Artinya Ha diterima atau Ho ditolak. Kemudian nilai regresi yang di dapat adalah sebesar 0.296 atau 29.6. Artinya jika terjadi penambahan nilai pada penggunaan tagline sebanyak 1, maka brand awareness akan meningkat sebesar 0.296 atau 29.6. Secara teoritis, hasil penelitian ini mendukung konsep pemsaran yang ada di kemukakan oleh Durianto, dkk. 2004: 10 di dalam bukunya yang menyatakan bahwa pesan dalam iklan yang disampaikan harus mudah diingat, berbeda dibandingkan dengan merek lainnya, tagline yang menarik 97 sehingga membantu konsumen mengingat merek, adanya simbol yang berhubungan dengan merek, diversifikasi merek agar semakin diingat konsumen, memperkuat kesadaran merek dengan memakai suatu isyarat yang sesuai dengan kategori produk, merek atau keduanya, melakukan pengulangan untuk meningkatkan pengingatan, karena membentuk ingatan lebih sulit dibandingkan membentuk pengenalan. Hasil penelitian ini juga di dukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Darno 2007 dalam skripsinya yang berjudul “ efektifitas tagline dalam membentuk brand awareness studi pada mahasiswa pengkonsumsi produk rokok, minuman the dan minuman bersoda”. Hasil skripsi tersebut faktor-faktor penting yang mempengaruhi efektifitas tagline dalam meningkatkan brand awareness adalah: mudah diingat, unikkreatif, memiliki frekuensi kemunculan pada tv yang cukup tinggi, sudah dikenal lama, dekat dengan kehidupan konsumen. Dengan demikian maka hipotesis yang menyatakan “Terdapat pengaruh antara penggunaan tagline dalam pembentukan brand awareness suatu produk” dapat diterima. b. Pengaruh persepsi konsumen terhadap pembentukan brand awareness produk coca cola