Interpretasi PENEMUAN dan PEMBAHASAN
97
sehingga membantu konsumen mengingat merek, adanya simbol yang berhubungan dengan merek, diversifikasi merek
agar semakin diingat konsumen, memperkuat kesadaran merek dengan memakai suatu isyarat yang sesuai dengan kategori
produk, merek atau keduanya, melakukan pengulangan untuk meningkatkan pengingatan, karena membentuk ingatan lebih
sulit dibandingkan membentuk pengenalan. Hasil penelitian ini juga di dukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Darno 2007 dalam skripsinya yang berjudul “ efektifitas tagline dalam membentuk
brand awareness studi pada mahasiswa pengkonsumsi produk
rokok, minuman the dan minuman bersoda”. Hasil skripsi tersebut faktor-faktor penting yang mempengaruhi efektifitas
tagline dalam meningkatkan brand awareness adalah: mudah
diingat, unikkreatif, memiliki frekuensi kemunculan pada tv yang cukup tinggi, sudah dikenal lama, dekat dengan
kehidupan konsumen. Dengan demikian maka hipotesis yang menyatakan
“Terdapat pengaruh antara penggunaan tagline dalam pembentukan brand awareness suatu produk” dapat diterima.
b. Pengaruh persepsi konsumen terhadap pembentukan brand awareness
produk coca cola
98
Dari pengujian hipotesis yang telah dilakukan, diketahui t hitung t tabel yaitu 3.741 1.703 dan nilai sig α yaitu
0.000 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel persepsi konsumen mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap pembentukan brand awareness produk coca cola. Artinya Ha diterima dan Ho ditolak.
Kemudian nilai regresi yang didapat sebesar 0.397 atau 39.7. Artinya jika terjadi penembahan nilai pada persepsi
konsumen sebanyak 1, maka brand awareness akan meningkat sebesar 0.397 atau 39.7.
Secara teoritis hasil penelitian ini mendukung konsep yang di kemukakan oleh Aaker 1996 dalam Simamora 2003: 36
yang menyatakan bahwa brand yang kuat juga memiliki persepsi kualitas perceived quality dan loyalitas konsumen
consumer loyality yang tinggi selain brand awareness yang tinggi dan asosiasi merek yang kuat. Salim kartono : 140 juga
mengatakan bahwa fungsi brand adalah untuk menciptakan ingatan yang kuat dan unik di benak pelanggan dengan
memberikannya persepsi yang positif sehingga brand dapat kuat melekat di benak konsumen.
Dengan demikian maka hipotesis yang menyatakan “Terdapat pengaruh antara persepsi konsumen dalam
99
pembentukan brand awareness suatu produk” dapat diterima. Berdasarkan tabel uji F nilai korelasi antara variabel pembentukan
brand awreness dengan variabel penggunaan tagline dan persepsi
konsumen secara umum R sebesar 0.739. Hal ini menunjukkan kategori “kuat” lihat di tabel 3.2. Hal ini berarti bahwa korelasi
antara variabel-variabel yang di uji “kuat” dimana variabel-variabel independen
mempunyai pengaruh
yang signifikan
terhadap pembentukan variabel dependen.
100