Pengaruh Variabel Organisasi Ketersediaan Alat terhadap Penanganan Perlengketan Plasenta

5.3 Pengaruh Variabel Organisasi Ketersediaan Alat terhadap Penanganan Perlengketan Plasenta

Hasil analisis univariat yang diperoleh di Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara sebagian besar ketersediaan alat tidak lengkap 58,3 dan 41,7 yang lengkap. Hal ini disebabkan karena alat masih belum tersedia dalam prosedur penanganan perlengketan plasenta di praktek bidan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bidan yang memiliki ketersediaan alat lengkap dengan penanganan yang tepat sebesar 75,0, sedangkan ketersediaan alat yang tidak lengkap sebesar 28,6. Ada hubungan antara ketersediaan alat dengan penanganan perlengketan plasenta di Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara dengan nilai p = 0,002 p 0,05. Berdasarkan uji regresi logistik berganda terdapat pengaruh yang signifikan antara ketersediaan alat p = 0,028 terhadap penanganan perlengketan plasenta di Kecamatan Padang Bolak, diperoleh nilai Exp B sebesar 6,697 artinya bahwa ketersediaan alat tidak lengkap 7 kali lebih besar kemungkinan dalam penanganan perlengketan plasenta dengan tindakan tidak tepat dibandingkan dengan ketersediaan alat yang lengkap. Hal tersebut menunjukkan bahwa walaupun bidan yang mempunyai alat tidak lengkap akan tetapi dalam penanganan perlengketan plasenta mereka tetap bisa melakukan tindakan tepat karena alatnya yang tidak lengkap hanya tiang infus dan piring plasenta, karena tiang infus digantikan dengan paku yang dilengketkan ke dinding dan piring plasenta digantikan dengan baskom. Universitas Sumatera Utara Pada waktu peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada bidan, ada delapan bidan yang tindakannya tepat walaupun pada dasarnya alat mereka tidak lengkap karena hanya tiang infus dan piring plasenta yang tidak ada, akan tetapi peneliti menganggap tetap saja alat mereka dikatakan tidak lengkap karena tidak ada di dalam prosedur penanganan perlengketan plasenta, dan seharusnya bidan mempunyai alat yang lengkap karena di dalam standar operasional prosedur penanganan perlengketan plasenta, dikatakan bidan yang profesional jika bidan mempunyai alat yang lengkap walaupun pada umumnya bidan bisa menggantikan alat yang tidak ada menjadi ada seperti tiang infus dengan paku dan piring plsenta dengan baskom, karena tidak selamanya bidan itu dalam menolong persalinan tidak mempunyai risiko, jadi untuk menghindari risiko tadi, salah satunya adalah dengan melengkapi alat-alat di tempat praktek bidan melakukan pertolongan persalinan khususnya pertolongan persalin perlengketan plasenta.

5.4 Pengaruh Variabel Psikologis Dukungan Dinas Kesehatan terhadap Penanganan Perlengketan Plasenta