Defenisi Operasional 1. Variabel Dependen

Tabel 3.1 di atas diperoleh bahwa pada tahap pertama penyebaran kuesioner pengetahuan ditemukan variabel P 10 , P 11 , P 12 , P 23 , P 24 nilai Corrected item-Total correlation lebih kecil dari nilai tabel 0,361, artinya variabel P 10 , P 11 , P 12 , P 23 , P 24 tidak valid. Selanjutnya dilakukan penyebaran kuesioner tahap kedua dengan mengubah item pertanyaan pengetahuan yang tidak valid, dan terlihat nilai Corrected item-Total correlation lebih besar dari nilai tabel 0,361, artinya seluruh item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian semuanya valid dan reliabel. 3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1 Variabel Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen dan independen. Variabel dependen adalah penanganan perlengketan plasenta, dan variabel independen adalah pengetahuan, umur, masa kerja, pendidikan, keterampilan, ketersediaan alat dan dukungan dinas kesehatan.

3.5.2 Defenisi Operasional 1. Variabel Dependen

Penanganan perlengketan plasenta adalah upaya untuk pengeluaran plasenta yang dilakukan oleh bidan. Tindakan tepat yaitu melakukan manual plasenta pada kasus uterus gagal berkontraksi atau merujuk pada kasus bukan karena kegagalan uterus berkontraksi. Tindakan tidak tepat yaitu melakukan manual plasenta pada Universitas Sumatera Utara kasus bukan karena kegagalan uterus berkontraksi atau merujuk ke Rumah Sakit pada kasus karena kegagalan uterus berkontraksi. 2. Variabel Independen a. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui responden tentang perlengketan plasenta meliputi pengertian perlengketan plasenta, penyebab terjadinya perlengketan plasenta, mekanisme pelepasan plasenta, pencegahan perlengketan plasenta, penanganan perlengketan plasenta. b. Umur adalah lamanya hidup responden yang dihitung mulai ulang tahun terakhir dalam tahun pada saat penelitian dilakukan. c. Masa Kerja adalah pengalaman responden yang dihitung berdasarkan lamanya responden bekerja sebagai tenaga kesehatan penolong persalinan. d. Pendidikan bidan adalah jenjang pendidikan formal tertinggi yang pernah dicapai berdasarkan ijazah. e. Keterampilan bidan adalah kemampuan yang dimiliki oleh bidan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan, yaitu menjelaskan tindakan yang akan dilakukan, membuat persetujuan, persiapan pasien, persiapan pelaksanaan yang terdiri dari mencuci tangan, pasang infus, memberikan sedatif dan analgetik melalui infus, mencuci tangan kembali, memakai sarung tangan steril, memasang alas bokong dan alas perut secara steril, melakukan vulva hygiene, memeriksa kandung kemih dan melakukan kateterisasi jika kandung kemih penuh, melakukan penanganan perlengketan plasenta sesuai prosedur yang sudah terlampir di kuesioner. Universitas Sumatera Utara f. Ketersediaan alat adalah alat yang dipakai untuk melakukan penanganan perlengketan plasenta di tempat praktek bidan, yaitu persiapan infus terdiri dari abocath, infus set, NaCl 0,9, plester, gunting perban, kain kasa, nier beken, bethadine, piring plasenta, tiang infus, persiapan obat-obatan terdiri dari analgetik, sedatif, spuit 3 cc, dan obat utero tonika methergin, dan bak instrumen steril berisi hand scoon panjang steril 1 pasang, doek steril 2 buah, kain kasa dan arteri klem. g. Dukungan dinas kesehatan adalah dukungan atau motivasi dan keikutsertaan dinas kesehatan dalam mendukung bidan melakukan penanganan perlengketan plasenta, yaitu dukungan seminar, pelatihan dan pemberian alat. 3.6 Metode Pengukuran 3.6.1 Pengukuran Variabel Dependen