Mekanisme Pelepasan Plasenta Patologi

terlepas tetap berada dalam kavum uteri yang menyebabkan terjadinya perlengketan plasenta Ronald, 2004.

2.3 Mekanisme Pelepasan Plasenta

Menurut Mochtar 2002, mekanisme terjadinya pelepasan plasenta terdiri dari beberapa fase yaitu: 1. Fase Pelepasan Plasenta Cara lepasnya plasenta ada beberapa macam: a. Schultze Lepasnya seperti kita menutup payung, cara ini yang paling sering terjadi 80. Yang lepas duluan adalah bagian tengah, lalu terjadi retroplasenta hematoma yang menolak plasenta mula-mula bagian tengah kemudian seluruhnya. Menurut cara ini, perdarahan tidak ada sebelum plasenta lahir dan banyak setelah uri lahir. b. Duncan Lepasnya plasenta mulai dari pinggir, jadi pinggir plasenta lahir duluan. Darah akan keluar antara selaput ketuban. Serempak dari tengah pinggir plasenta. 2. Fase Pengeluaran Plasenta Plasenta yang sudah terlepas oleh kontraksi rahim akan didorong ke bawah yang oleh rahim sekarang dianggap benda asing. Hal ini dibantu pula oleh tekanan abdominal atau mengedan, maka plasenta akan dilahirkan, 20 Universitas Sumatera Utara secara spontan dan selebihnya memerlukan pertolongan. Adapun perasat- perasat yang dapat dilakukan untuk mengetahui lepasnya plasenta adalah: a. Kustner Dengan meletakkan tangan disertai tekanan di atas simfisis, tali pusat ditegangkan maka bila tali pusat masuk bararti plasenta belum lepas tetapi bila tali pusat diam atau maju berarti plasenta sudah lepas. b. Klein Sewaktu ada his rahim kita dorong sedikit bila tali pusat bergetar berarti plasenta belum lepas dan bila tali pusat tidak bergetar berarti plasenta sudah lepas. c. Strassman Tegangkan tali pusat dan ketok pada fundus, bila tali pusat bergetar berarti plasenta belum lepas dan bila tali pusat tidak bergetar berarti plasenta sudah lepas dimana rahim menonjol di atas simfisis, tali pusat bertambah panjang, rahim bundar dan keras, dan keluar darah secara tiba-tiba.

2.4 Patologi

Dalam keadaan normal decidua basalis terletak diantara miometrium dan plasenta. Lempeng pembelahan bagi pemisahan plasenta berada dalam lapisan decidua basalis yang mirip spons. Dan plasenta melekat langsung pada miometrium. Vili tersebut bisa tetap superficial pada otot uterus atau dapat menembus lebih di Universitas Sumatera Utara bawah plasenta ruptur sinus-sinus yang terjadi ketika plasenta dikeluarkan secara paksa akan menimbulkan perdarahan dalam jumlah banyak Oxorn, 2003.

2.5 Pencegahan Perlengketan Plasenta