berkonsentrasi mengerjakan sesuatu, tidak punya perhatian terhadap sesuatu, cenderung lupa, kurang percaya diri, tidak tekun dalam melaksanakan pekerjaan, enggan menatap
orang lain, enggan bekeja dengan cekatan, tidak tenang bekerja, lelah seluruh tubuh, lamban, tidak kuat berjalan, lelah sebelum, daya pikir menurun dan cemas terhadap
sesuatu.
13
Bentuk pengukuran dengan menggunakan metoda diatas seringkali dilakukan sebelum, selama, sesudah melakukan aktivitas suatu pekerjaan dan sumber kelelahan dapat
disimpulkan dari hasil pengujian tersebut. Walaupun demikian, hasil dari suatu pengukuran mempunyai signifikasi yang sangat relatif, oleh karena hasilnya akan dibandingkan dengan
kondisi tenaga kerja yang sehat, atau setidaknya mereka berada pada kondisi yang tidak stress. Kondisi demikian menyebabkan sampai saat ini tidak ada satupun cara pengukuran
kelelahan yang dianggap mutlak benar.
15
2.2. Penjahit
Penjahit atau tailor adalah orang yang pekerjaannya menjahit pakaian seperti kemeja, celana, rok, atau jas, baik untuk laki-laki maupun perempuan. Dalam melakukan
pekerjaannya, penjahit dapat mengerjakannya baik dengan tangan maupun dengan mesin jahit.
27
Istilah tailor yang berarti penjahit ini sering digunakan oleh para penjahit yang mengerjakan satuan, artinya mereka melayani person to person, mulai dari mungukur,
membuat pola, memotong, menjahit, sampai finishing. Mereka sangat memperhatikan ukuran badan dan kemauan pelanggannya, ada yang ingin pressbody ada yang sedang dan
ada pula yang ingin longgar, sehingga biasanya mengakibatkan harga yang berbeda, lebih mahal ketimbang pekerjaan yang sifatnya massal.
28
Universitas Sumatera Utara
Proses usaha tailor bahan baku kain dan model busana ditentukan oleh pemesan. Busana tersebut dibuat sesuai dengan tujuan pemesan. Oleh karena itu bahan harus dapat
diaturdiolah sehingga dapat dibuat busana sesuai pesanan. Agar pelaksanaan produksi dapat berjalan lancar perlu adanya langkah–langkah kerja produksi pada usaha tailor :
a Menggambar model busana yang dipesan Model busana biasanya sudah dibawa dari pemesan atau langsung memilih model
pada bukumajalah yang sudah disediakan. Dalam hal ini penjahit harus memahami model busana dengan jelas, jika tidak jelas maka perlu menanyakan kepada pemesan agar pola
yang dibuat tidak keliru dan pakaian yang dihasilkan sesuai keinginan pemesan. b Mengambil ukuran badan
Pola yang digunakan pada usaha tailor adalah pola konstruksi yaitu pola yang dibuat berdasarkan ukuran pemesan. Untuk itu perlu diambil ukuran badan pemesan.
Pengambilan ukuran dengan tepat dan teliti agar menghasilkan pakaian yang pas jika dipakai. Langkah pengambilan ukuran yaitu melepas ikat pinggang dan mengeluarkan blus,
kemudian baru mengambil ukuran yang dikehendaki. Dalam tailor ukuran yang diambil adalah ukuran yang pokok seperti lingkar badan, lingkar pinggang, lingkar panggul, lebar
muka dan punggung, panjang muka dan punggung serta panjang blus dan celana. c Membuat pola
Langkah awal dalam pembuatan pola setelah pengukuran adalah memahami model dengan baik, agar hasilnya sama dengan model yang dimaksud. Membuat pola dilakukan
pada kertas agar kesalahan mudah diperbaiki dan tidak mengotori kain. Adapula penjahit yang membuat pola langsung diatas kain, hal ini dilakukan pada penjahit yang sudah mahir
membuat pola.
Universitas Sumatera Utara
d Menggunting kain Sewaktu menggunting kain pola diatur dengan tepat yaitu memperhatikan panjang
dan lebar kain, arah serat lalu menggunting dengan hati–hati agar menghasilkan guntingan yang rapi dan lurus sehingga pakaian yang dihasilkan baik.
e Menjahit Menurut Cony. S 1985 menjahit adalah menggabungkan dua helai kain atau lebih
dengan benang sehingga menghasilkan sisa atau kampuh. Agar menghasilkan jahitan yang rapi, kuat dan bermutu perlu memperhatikan sistem menjahit yang tepat.
Sistem menjahit tailoring menggunakan ukuran perseorangan, membuat pola dasar, mengubah pola sesuai model, banyak pekerjaan dilakukan dengan tangan. Pada usaha tailor
sistem menjahit yang sering digunakan adalah sistem perseorangan dan sistem tailoring. Sistem perseorangan untuk menjahit blus, rok, kemeja. Sedangkan sistem tailoring untuk
penyelesaian jas. Sistem kerja tailor adalah perstelperpotong oleh satu orang artinya setelah kain dipotong diserahkan bagian penjahitan dan dikerjakan sampai pakaian itu jadi.
f Penyempurnaan finishing Pada bagian penyempurnaan melakukan pekerjaan membersihkan benang,
memasang kancing, menyetrika dan mengepres.
29
2.3. Kerangka Pikir