Unsur Pejabat Kepaniteraan Peran SIADPA Plus di PA Tangerang dalam Penyelesaian Perkara
panitera Pengadilan Agama Tangerang yaitu bapak Drs. Mukhtar, MH untuk dapat menjawab pertanyaan dan mewakili jawaban dari semua unsur pejabat kepaniteraan
di Pengadilan Agama Tangerang. Pengadilan Agama Tangerang dalam proses penerimaan perkara mengikuti
pola Bindalmin dengan didukung program SIADPA Plus. Dalam pelaksanaan pengelolaan administrasi Pengadilan Agama Tangerang dikoordinasikan dalam
sistem Meja, yaitu Meja I, Meja II dan Meja III. Pengertian dari Meja tersebut adalah merupakan kelompok pelaksana teknis yang harus dilalui oleh suatu perkara
di Pengadilan Agama tangerang, mulai dari proses penerimaan sampai penyelesaian perkara.
Dengan didukung program aplikasi SIADPA Plus, pengelolaan penerimaan perkara di Pengadilan Agama sangat terbantu dari mulai Meja I, II, dan III. Menurut
bapak Drs. Mukhtar, MH bahwa dengan menggunakan program aplikasi SIADPA Plus pada pengelolaan administrasi dengan sistem meja, manfaat aplikasi SIADPA
Plus sangat mempunyai peran penting dalam mengoptimalkan penerapan pola Bindalmin.
18
Misalnya saja, pada meja I yang merupakan petugas yang menerima surat gugatan atau permohonan dan berkas pendukung lainnya, kemudian menaksir
biaya perkara dan membuatkan SKUM, kemudian penggugat atau pemohon membayar panjar biaya ke bank, pada tahap pembuatan SKUM pada meja I ini
menggunakan aplikasi SIADPA Plus, secara otomotasis data yang diinput pada meja I akan terekam dan tersimpan pad server SIADPA Plus Pengadilan Agama
18
Mukhtar, Wakil Panitera PA Tangerang, Wawancara Pribadi, Tangerang, 18 September 2013.
Tangerang. Setelah proses pendaftaran selesai, kemudian meja I membuat PMH pada dasarnya tugas PMH adalah ketua Pengadilan Agama yang sudah dipaket,
kemudian petugas meja I mengajukan paket PMH tersebut kepada ketua Pengadilan Agama, hal ini dapat dimaklumi karena pembuatan PMH adalah kewenangan ketua
Pengadilan Agama. Menurut wakil panitera Pengadilan Agama Tangerang, pembuatan PMH yang sudah paket tersebut oleh meja I yang diajukan ke Ketua
Pengadilan Agama tentunya dengan tidak meninggalkan peran ketua Pengadilan Agama yang mempunyai wewenang pembuatan PMH, paket PMH di Pengadilan
Agama Tangerang yang sudah baku dan setiap 6 enam bulan sekali selalu dilakukan perubahan oleh ketua Pengadilan Agama Tangerang, setelah itu panitera
menunjuk panitera pengganti dan jurusita pengganti, lalu kemudian majelis hakim menentukan hari sidang dan memerintahkan jurusita pengganti memanggil para
pihak untuk menghadiri persidangan sesuai hari dan tanggal yang ditetapkan.
19
Peran aplikasi SIADPA Plus oleh pejabat kepaniteraan Pengadilan Agama Tangerang adalah sangat penting sekali dalam menunjang tugas pokok di
kepaniteraan Pengadilan Agama Tangerang, penulis rangkum dalam beberapa hal sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing sebagai berikut :
1. Bagi panitera panitera pengganti, aplikasi SIADPA Plus mempunyai peran
dalam melaksanakan tugas sehari-hari sehingga mampu menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang relatif singkat, yaitu dalam pembuatan berita acara
19
Mukhtar, Wakil Panitera PA Tangerang, Wawancara Pribadi, Tangerang, 18 September 2013.
persidangan, pembuatan penetapan penunjukan panitera pengganti, jurusita dan akta permohonan banding, kasasi dan peninjauan kembali.
2. Bagi jurusitajurusita pengganti, aplikasi SIADPA Plus mempunyai peran dalam
melaksanakan tugas sehari-hari sehingga mampu melaksanakan tugas-tugas dengan sah dan patut, yaitu dalam pembuatan relaas panggilan, relaas
pemberitahuan isi putusan, teguran, juga pembuatan berita acara sita dan berita acara eksekusi.
3. Bagi meja I yang dikoordinatori oleh panmud gugatan, panmud permohonan dan
penerima perkara, aplikasi SIADPA Plus mempunyai peran dalam menyelesaikan proses penerimaan perkara dalam waktu yang relatif singkat,
yaitu segala bentuk gugatan maupun permohonan pada perkara tingkat pertama, perlawanan, perlawanan pihak ketiga, banding, kasasi, peninjauan kembali,
eksekusi, pemohonan untuk menjadi kuasa insidentil, pembuatan akta permohonan banding, kasasi dan peninjauan kembali.
4. Bagi meja II yang dikoordinatori oleh panmud gugatan, panmud permohonan,
petugas meja II, aplikasi SIADPA Plus mempunyai peran dalam menyelesaikan proses penerimaan perkara dalam waktu yang relatif singkat, yaitu dalam bidang
pencatatan semua kegiatan perkara dalam register baik gugatan maupun permohonan pada perkara tingkat pertama, perlawanan, perlawanan pihak ketiga,
banding, kasasi, peninjauan kembali dan eksekusi, serta validasi data pada SIADPA Register.
5. Bagi kasir dan bendahara perkara, aplikasi SIADPA Plus mempunyai peran
dalam melaksanakan tugas sehari-hari sehingga mampu menyelesaikan pekerjaan dalam waktu singkat, yaitu dalam proses pencetakan SKUM, tanda terima
transaksi dan pengisian buku jurnal keuangan perkara. 6.
Bagi panmud hukum, aplikasi SIADPA Plus mempunyai peran dalam melaksanakan tugas sehari- hari sehingga mampu menyelesaikan proses
pelaporan perkara dalam waktu singkat, yaitu dalam pembuatan berbagai jenis Laporan perkara, seperti keadaan perkara LIPA.1, perkara dimohonkan
banding LIPA.2, perkara dimohonkan kasasi LIPA.3, perkara dimohonkan peninjauan kembali LIPA.4, laporan kegiatan hakim LIPA.6, dan perkara
diterima dan diputus LIPA.8. 7.
Bagi petugas meja III, aplikasi SIADPA Plus mempunyai peran dalam menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang relatif singkat, yaitu dalam bidang
administrasi berkas perkara yang telah diminutasi, berkas perkara berjalan dan berkas perkara yang akan diarsipkan, pengelolaan akta cerai dan pembuatan
instrumen yang berkaitan dengan adanya upaya hukum banding, kasasi, PK dan eksekusi.
Semua proses tersebut menggunakan aplikasi SIADPA Plus, sejak pendaftaran, pembuatan SKUM, penunjukan majelis hakim, surat penunjukan
panitera pengganti, surat penunjukan juru sita pengganti, penetapan hari sidang, pembuatan relaas- relaas panggilan, pembuatan berita acara persidangan, dan
mediasi dibantu dengan aplikasi SIADPA Plus, inilah letak peran pentingnya
implementasi SIADPA Plus di Pengadilan Agama Tangerang sebagai alat bantu dan juga efisiensi dan efektifitas serta optimalisasi penerapan pola Bindalmin yang
terintegrasi dengan memanfaatkan teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi informasi di ranah peradilan harus tetap dikembangkan, juga terkait dengan
pembuatan akta cerai, di Pengadilan Agama Tangerang pembuatan akta cerai belum diotomatisai kedalam aplikasi SIADPA Plus, yakni masih menggunakan sistem
blanko yang disediakan oleh Mahkamah Agung.
20