3. Sejarah Lahirnya Aplikasi SIADPA
Ide-ide cerdas muncul ketika menghadapi permasalahan dan dalam keadaan terdesak yang mengharuskan orang berpikir keras untuk mencari solusi
atas permasalahan yang sedang dihadapi. Jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Agama Malang rata-rata 400 setiap bulan tidak sebanding dengan
jumlah SDM yang terbatas, hal ini menjadi masalah jika semua proses penyelesaian perkara dijalankan secara manual tanpa memanfaatkan teknologi
informasi. Bekerja di luar jam kantor bagi pegawai Pengadilan Agama Malang pada tahun 1990-an tidak dapat dihindarkan, hal ini dilakukan untuk mengurangi
penumpukan perkara. Reformasi di tahun 1998 memberikan inspirasi kepada Alm. Yugo Hari
Satriyo, SH. yang saat itu menjabat sebagai panitera sekretaris Pengadilan Agama Malang untuk membenahi sistem administrasi perkara dalam rangka
meningkatkan percepatan penyelesaian perkara, akuntabilitas, transparansi dan pelayanan kepada para pencari keadilan di Pengadilan Agama Malang. Jumlah
perkara yang tinggi, keterbatasan sumber daya manusia yang tersedia dan penerapan sistem manual tidak bisa menyelesaikan perkara tepat waktu. Hal ini
semakin mendorong untuk mempercepat pembenahan administrasi perkara dengan memanfaatkan perangkat komputer.
51
Memang sebelumnya Alm. Yugo Hari Satriyo, SH sempat bertemu dengan seseorang yang bergerak di bidang
pemrograman komputer yaitu Irfan dari Sysolusindo.
51
Ibid, h. 11.
Usulan Alm. Yugo Hari Satriyo, SH tersebut akhirnya disetujui dan ditindak lanjuti melalui pembicaraan dengan pihak Sysolusindo. Kemudian
kepaniteraan yang dikomandani oleh Yugo Hari Satriyo, SH, menyiapkan konsep surat-surat administrasi, setelah konsep itu jadi kemudian diketik
dengan komputer oleh tenaga honorer yang terdiri dari saudara Hadijah Hasanuddin, Ainur Rofiq, Farid Dzikrullah, Erik Handini dan lain-lain, hasil
pengetikan konsep tersebut diserahkan kepada pihak Sysolusindo untuk dibuat dalam bentuk program komputer.
52
Setelah pembuatan program administrasi perkara ini selesai, dilakukan uji coba untuk proses penyelenggaraan administrasi perkara sejak dari penerimaan
sampai dengan putusan perkara. Ternyata hasilnya luar biasa. Untuk proses pendaftaran perkara yang semula dalam sehari melayani 20 sd 30 perkara baru
selesai pada pukul 16.00 setelah menggunakan program ini dapat diselesaikan pada sekitar pukul 13.00 sd pukul 14.00.
Sesudah uji coba dirasa cukup, dengan perbaikan dan penyempurnaan di sana sini, program administrasi perkara ini mulai dioperasikan dengan diberi
nama Sistem Administrasi Perkara Pengadilan Agama disingkat SIADPA 1. Pemberian nama SIADPA 1 dimaksud untuk membedakan dengan program
lainnya yang direncanakan, yaitu SIADPA 2 untuk Register Perkara, SIADPA 3 untuk Keuangan Perkara, SIADPA 4 untuk Laporan Perkara dan seterusnya.
Namun sampai dengan saat Yugo Hari Satriyo, SH diangkat sebagai Panitera
52
Abu Amar Ketua PTA Jayapura, Sejarah Awal SIADPA, artikel diakses pada tanggal 24 Juli 2013 pada http:www.pa- manokwari.go.id index.phpartikel161-sejarah-awal-siadpa.
Pengadilan Tinggi Agama Surabaya pada tahun 2000, SIADPA 2 dan SIADPA lainnya belum dapat direalisasikan.
53
Perubahan luar biasa di Pengadilan Agama Malang Kelas II dengan program SIADPA 1 ini rupanya menarik perhatian pimpinan PTA Surabaya,
sehingga diperintahkan kepada Pengadilan Agama Malang Kelas II untuk menularkan kepada Pengadilan Agama lainnya di Jawa timur, terutama kepada
Pengadilan Agama Kelas I A yang jumlah perkaranya relatif banyak. Beberapa waktu kemudian rupanya para ketua Pengadilan Agama di Jawa
Timur setelah melihat manfaat SIADPA, mulai tertarik dengan program ini dan meminta kepada pihak Sysolusindo untuk membuatkan program bagi
Pengadilan Agama masing-masing,
54
sehingga program SIADPA dalam waktu singkat telah merata dipergunakan oleh Pengadilan Agama di seluruh wilayah
Pengadilan Tinggi Agama Surabaya. Pada sebuah acara di Malang, Direktur Pembinaan Badan Peradilan
Agama Bapak Drs, H. Syamsuhadi Irsyad, SH., MHum berkenan singgah di Pengadilan Agama Malang Kelas II, beliau melihat dan tertarik dengan program
SIADPA 1 ini dan mengatakan alangkah baiknya jika program ini bisa ditiru oleh Pengadilan Agama yang lainnya.
53
Ibid.
54
Yudhi Wijaya, Pola Kerja Efektif Pelayanan Perkara dengan aplikasi SIADPASIADPTA, artikel diakses pada tanggal 27 Juli 2013 pada http:www.pta-kendari.go.idpakdimedia.php?module=
detailartikel id=93.
Ketika Direktur Pembinaan Badan Peradilan Agama dijabat oleh Drs. H. Wahyu Widyana, MA dan setelah Peradilan Agama satu atap berada di bawah
Mahkamah Agung, rupanya SIADPA ini menjadi perhatian beliau dan kemudian dikembangkan di lingkungan Peradilan Agama sebagaimana keadaan yang ada
sekarang.
55
4. Landasan Hukum Implementasi Aplikasi SIADPA