Implementasi SIADPA Plus di Pengadilan Agama Tangerang
fisik. Sedan gkan dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata “pelayanan”
mengandung arti ; perihal atau cara melayani, usaha melayani kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan uang atau jasa, dan kemudahan yang diberikan
sehubungan dengan jual beli barang atau jasa.
3
Sedangkan istilah “publik” berasal dari bahasa Inggris yaitu
“public” yang artinya umum, masyarakat, dan negara. Kata
“public” sebenarnya sudah diterima menjadi bahasa Indonesia baku, public berarti umum, orang banyak, dan ramai.
4
Menurut Kepmenpan No. 63KEPM.PAN72003, pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik
sebagai ketentuan peraturan perundang- undangan. Jadi, pelayanan publik diartikan sebagai pemberian pelayanan melayani keperluan orang atau masyarakat yang
mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.
5
Dengan demikian pelayanan publik adalah pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat oleh penyelenggara negara.
Sebagai inisiatif untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat pencari keadilan khususnya dan masyarakat luas pada umumnya telah
dibuat aplikasi SIADPA Plus yang merupakan integrasi teknologi informasi dengan ragam regulasi dibidang administrasi perkara.
3
J.S. Badudu dan Sutan Mohammad Zain, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2001, h. 781.
4
Ibid, h. 1095.
5
Inu Kencana Syafiie, dkk, Ilmu Administrasi Publik, h. 17. Lihat juga Lijan Poltak Sinambela, ddk, Reformasi Pelayanan Publik teori, kebijakan, dan implementasi, Jakarta: Bumi
Aksara, 2010, h. 5.
Saat ini di lingkungan Pengadilan Agama telah tersedia suatu aplikasi manajemen perkara yang biasa disebut dengan aplikasi SIADPA Sistem Informasi
Administrasi Perkara Peradilan Agama. Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa sesungguhnya aplikasi SIADPA dalam sejarahnya lahir penuh
dengan dinamika sejarah, aplikasi SIADPA ini telah mulai dipergunakan secara resmi diseluruh Indonesia sejak tahun 2007 dan dalam perjalanannya telah
mengalami 14 kali updating penyempurnaan dan terakhir dikenal dengan istilah SIADPA Plus.
Implementasi SIADPA Plus merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program Badilag, hampir semua Pengadilan Agama di seluruh Indonesia sudah
mengimplementasikan SIADPA Plus, tidak terkecuali Pengadilan Agama Tangerang yang berada dibawah Pengadilan Tinggi Agama Banten telah
melaksanakan Implementasi SIADPA Plus ini dengan baik dan benar. Implementasi aplikasi SIADPA Plus di Pengadilan Agama Tangerang pertama kali dilakukan pada
tahun 2006, setelah mengalami dinamika perubahan disana-sini pada tahun 2010 implementasi SIADPA Plus dengan wajah dan tampilan baru, dan sudah sesuai
dengan pola Bindalmin benar- benar terwujud di Pengadilan Agama Tangerang, hal ini sebagaimana dijelaskan oleh administrator SIADPA Plus yang juga merupakan
pegiat dan tutor SIADPA Plus di Pengadilan Agama Tangerang, yaitu Bapak Irvan Yunan.
6
6
Irvan Yunan, Administrator, Pegiat dan Tim SIADPA PA Tangerang, Wawancara Pribadi, Tangerang, 13 September 2013
Dalam sejarah implementasi SIADPA Plus di Pengadilan Agama Tangerang, pada awal- awal implementasi yaitu pada tahun 2006 yang siap hanyalah meja I saja
yang menggunakan SIADPA Plus, dengan alasan sumber daya manusia yang kurang, jumlah tenaga kerja yang faham dengan teknologi SIADPA masih kurang,
sedangkan pada saat ini mulai tahun 2009 – 2013 pembenahan terus dilakukan,
sehingga semua elemen di Pengadilan Agama Tangerang Menggunakan aplikasi SIADPA Plus. Alasan Pengadilan Agama Tangerang menerapkan aplikasi SIADPA
Plus adalah : 1 Kapasitas perkara yang banyak, sehingga membuthkan efisiensi, transparansi peradilan, waktu dan pelayanan yang prima. 2 Akses informasi,
sehingga bisa diupdate secara langsung oleh para pihak. 3 Teknologi SIADPA Plus bisa mengatasi kesulitan pelayanan dengan baik dibandingkan dengan cara manual,
dan. 4 Fungsi Controling, dari mulai pendaftaran sampai pada pengarsipan validasinya bisa di kontrol.
7
Penulis telah melakukan wawancara terhadap empat orang yang penulis nilai sudah mewakili unsur- unsur implementasi SIADPA Plus di Pengadilan Agama
Tangerang, pertanyaan yang sama penulis ajukan kepada orang tersebut, yaitu bagaimana apsresiasinya terhadap implementasi SIADPA Plus di PA Tangerang?.
Menurut wakil panitera Pengadilan Agama Tangerang bapak Drs. Mukhtar, MH, bahwasannya beliau sangat mengapresiasi dan menjungjung tinggi implementasi
SIADPA Plus di Pengadilan Agama Tangerang. Tanggapan positif ini bukan tanpa alasan, menurut beliau dengan aplikasi SIADPA Plus sangat membantu tugas pokok
7
Hafifi, Calon Hakim CAKIM PA Tangerang, Wawancara Pribadi, Tangerang, 13 September 2013
dan fungsi beliau sebagai seorang wakil panitera.
8
Hal senada juga diamini oleh tiga orang lainnya yang penulis wawancara, yaitu ketua Pengadilan Agama Tangerang
bapak Drs. H. Chazim Maksalina, MH, hakim senior Pengadilan Agama Tangerang yang mulia bapak Drs. Arwendi serta Drs. Ubin Mubin Surdiman dan terakhir
administrator juga pegiat SIADPA Plus Pengadilan Agama Tangerang bapak Irvan Yunan.
9
Implementasi aplikasi SIADPA Plus di Pengadilan Agama Tangerang adalah merupakan sesuatu yang mutlak, dengan implementasi tersebut dapat membantu
semakin cepatnya tingkat penyelesaian perkara di Pengadilan Agama Tangerang, serta keakuratan dalam proses pendaftaran, pembuatan berita acara persidangan dan
putusan, pembuatan putusan, publikasi putusan dan lain sebagainya akan dapat lebih terjaga.