Manajemen Administrasi Perkara Pengadilan Agama Berbasis Sistem

B. Manajemen Administrasi Perkara Pengadilan Agama Berbasis Sistem

Informasi Menurut kamus besar bahas Indonesia, Manajemen memiliki dua arti yakni 1. Penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran; 2. Pejabat pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi. 35 Sedangkan kata Administrasi memiliki empat arti yakni; 1. Usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta penetapan cara-cara penyelenggaraan pembinaan organisasi; 2. Usaha dan kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan kebijakan untuk mencapai tujuan; 3. Kegiatan yangg berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan; dan 4. Kegiatan kantor dan tata usaha. 36 Dalam hukum acara perdata dalam hal ini perdata agama maupun umum, dikenal adanya dua tuntutan hak perkara, yaitu permohonan merupakan perkara yang tidak ada perselisihan voluntair, dan gugatan merupakan perkara yang ada perselisihan contentiosa. 37 Peradilan atau Rechtspraak dalam bahasa Belanda, dan Judiciary dalam bahasa Inggris adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tugas negara dalam menegakan hukum dan keadilan. Pengadilan atau Rechtbank dalam bahasa Belanda dan Court dalam bahasa Inggris adalah badan yang melakukan peradilan, yaitu 35 Tim Penyusun Kamus Pusat dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988, Cet. I, h. 553. 36 Ibid, h. 7. 37 M. Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata, Jakarta: Sinar Grafika, 2006, Cet. VI, h. 29. Lihat juga Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia, Tanggal 13 Desember 1958, Nomor 4 kSip1958. memeriksa, mengadili, dan memutus perkara- perkara. 38 Peradilan Agama menurut pasal 1 Undang- undang No. 50 tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang- undang No. 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama adalah peradilan bagi orang- orang yang beragama Islam. Pengertian yang diberikan oleh Undang- undang tersebut menggambarkan bahwa seolah-olah Peradilan Agama sebagai peradilan Islam yang bersifat universal. 39 Kata “Berbasis” berasal dari kata “Basis” yang artinya asas atau dasar. 40 Sedangkan kata “Sistem Informasi” itu terdiri dari dua kata, pertama kata “Sistem” yang berarti suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel- variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. 41 Definisi yang lain tentang sistem adalah jaringan kerja dari prosedur- prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan. 42 Sedangkan kata “Informasi” memiliki arti data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. 43 Pengertian lain tentang informasi 38 Subekti, Kamus Hukum, Jakarta: Pradnya Pramita, 1978, h. 91. Lihat juga Gemala Dewi, Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia, Jakarta: Prenada Media, 2005, h. 3. 39 Raihan A. Rasyid, Hukum Acara Peradilan Agama, Jakarta: Rajawali, 1990, h. 6. Lihat juga Bustanul Arifin, Pelembagaan Hukum Islam di Indonesia akar sejarah, hambatan dan prospeknya, Jakarta: Gema Insani Press, 1996, h. 94. 40 Tim Penyusun Kamus Pusat dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 83. 41 Tata Sutabri, Analisa Sistem Informasi, Jakarta: Andi Publisher, 2005, h. 6. 42 Jogiyanto HM, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi Offset, 2005, h. 12. 43 Tata, Analisa Sistem Informasi, h. 7. adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. 44 Jadi, Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi- transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat. 45 Manajemen perkara di Pengadilan Agama tumbuh begitu pesat, bahkan Pengadilan Agama di seluruh Indonesia sudah tidak asing lagi dengan teknologi informasi, manajemen administrasi perkara yang merupakan serangkaian kegiatan yang dibutuhkan dalam menangani perkara dalam rangka penertiban dokumen data perkara semenjak pendaftaran perkara, persidangan, pengajuan upaya hukum sampai dengan pelaksanaan putusan pengadilan juga merupakan satu kesatuan proses mulai dari terjadinya peristiwa hukum dalam masyarakat sampai terwujudnya keadaan atau terpulihkannya kembali keadilan dalam masyarakat, 46 sebelumnya dilakukan dengan manual Pola Bindalmin diganti dengan berbasis teknologi i nformasi SIADPA, inilah esensi dari pengertian daripada “manajemen administrasi perkara Pengadilan Agama berbasis sistem informasi”. 44 Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informasi, h. 13. 45 Nash, John F., Terjm: La Midjan, Sistem Informasi Akuntansi I Pendekatan Manual Praktika Penyusunan Metode dan Prosedur, Bandung : Lembaga Informasi Akuntansi, 2000, h.8. 46 Jimly Asshiddiqie, Reformasi Tata Kelola Peradilan, artikel diakses pada tanggal 26 Juli 2013 pada http:www.jimly.commakalahnamafile63REFORMASI_TATA_KELOLA_ MANAJEMEN_ PERADILAN.pdf.

C. Sistem Informasi Administrasi Perkara Pengadilan Agama SIADPA