51 d. Hutang Lancar terhadap Ekuitas Current Liabilities Equity
CLTE =
2.8. PENELITIAN SEBELUMNYA
Penelitian mengenai corporate failure diawali dari analisa rasio keuangan. Alasan utama digunakan rasio keuangan karena laporan keuangan, lazimnya berisi
informasi penting mengenai kondisi dan prospek perusahaan tersebut dimasa datang. Laporan keuangan merupakan kinerja masa lalu perusahaan yang sering
digunakan sebagai prediksi kinerja perusahaan dimasa yang akan datang. Keputusan-keputusan yang diambil menejemen perusahaan biasanya terkait
dengan dua informasi utama, pertama, informasi yang tercantum pada kelompok pendapatan dan biaya, dan kedua, waktu terjadinya transaksi-transaksi pendapatan
dan biaya tersebut. Penggunaan rasio keuangan untuk membuat pernyataan mengenai
kemamapuan going concern suatu usaha merupakan teknik yang banyak dipakai namun pengguanaan generalisasi rasio keuangan yang dibuat bagi seluruh
perusahaan merupakan tindakan yang kurang berhati-hati. Studi kasus yang menggunakan rasio keuangan mulai dilakukan pada
tahun 1930-an dan kemudian beberapa studi lanjutan lebih menekan pada kepailitan usaha. Kebanyakan hasil penelitian tersebut meyakini bahwa
perusahaan yang pailit memiliki rasio yang berbeda dari perusahaan yang tidak pailit. Secara umum rasio yang menggunakan profitabilitas, likuiditas, dan
Hutang Lancar Ekuitas
52 solvabilitas telah berhasil menjadikan keberhasilan sebagai indikator kepailitan
usaha. Dalam melakukan penelitian mengenai kepailitan, Beaver 1966
menngunakan rasio-rasio keuangan sebagai berikut : Cash FlowTotal Debt, current AssetCurrent Liabilities, Net IncomeTotal Asset, Total Debttotal Aseet,
Working CapitalTotal Asset. Altman 1968 yang mengadakan penelitian kebangkrutan setelah Beaver,
kembali menggunakan rasio keuangan sebagai faktor-faktor yang dapat dilihat untuk mengindikasikan kebangkrutan suatu perusahaan. Adapun rasio-rasio
keuangan yang digunakan Altman 1968 adalah : Current AssetCurrent Liabilities, Market Value of EquityBook Value of Debt, Net SalesTotal Asset,
Operating IncomeTotal Asset, EBITTotal Interest Payment, Retained EarningTotal Asset, Working CapitalTotal Asset, EBITTotal asset, Market
Value equityBook Value of total debt, SalesTotal sales. Dengan pengujian statistik logistic regression Ohlson 1980 kembali
melakukan penelitian mengenai rasio-rasio keuangan yang dapat dijadikan indikator untuk melihat kepailitan suatu perusahaan. Rasio-rasio keuangan yang
digunakan oleh Ohlson dalam melakukan penelitiannya dapat diuraikan sebagai berikut : Total Liabilitiestotal Assat, Working CapitalTotal Asset, Current
LiabilitiesCurent Asset. Disisi lain terdapat metode lain yang digunakan dalam memprediksi
financial distress yang dengan mengunakan arus kas operasi. Beberapa studi
Gombola and kertz;1983 dan Gombola et al 1983 dalam Indi Lya Sapitri
53 2005:28 mengatakan bahwa rasio berdasarkan arus kas operasi mengandung
faktor-faktor statistik dimana variabel arus kas operasi dapat digunakan dalam studi deskriptif dan prediktif yang terkandung dalam rasio keuangan namun
asumsi bahwa arus kas dimasa yang akan datang secara lebih baik hanya berdasarkan intuisi semata dan bukan berdasarkan penelitian secara empiris
Griffin;1982. Sedangkan studi lain mengatakan bahwa accrual based Multivariate
Discriminant Model MDA merupakan metode prediksi kebangkrutan yang lebih
akurat dibandingkan rasio arus kas operasi,Casey and Bertezak;1984, karena studi yang dilakukan selanjutnya membuktikan bahwa arus kas operasi tidak
memberikan hasil prediksi yang lebih baik dibandingkan dengan accrual based ratio. Penggunaan arus kas operasi dan non operasi lebih tepat digunakan untuk
memprediksi kejadian-kejadian penting seperti akuisisi perusahaan. Penelitian lain yang menjadi acuan penulis yaitu penelitian yang telah
dilakukan oleh Muliaman D. Hadad dkk, tahun 2003, yang meneliti mengenai masalah kepailitan perusahaan di Indonesia, dengan menggunakan metode regresi
logistik dan Diskriminan untuk mengetahui perbandingan antara kedua metode tersebut, maka dalam konteks yang sama tetapi dalam tema yang berbeda,
penelitian ini mencoba untuk menganalisa kepailitan perusahaan dilihat dari sisi penerbitan obligasi yang mengalami masalah gagal bayar default dengan
menggunakan metode regresi logistik. Selain itu penelitian ini juga mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh
Lya Sapitri Indi, tahun 2005 dalam tesisnya yang berjudul Analisis pengaruh
54 factor- factor keuangan terutama rasio keuangan untuk memprediksi probabilita
terjadinya default . Penelitian tersebut menggunakan 26 rasio keuangan dan dari
26 rasio tersebut terdapat 16 rasio yang signifikan dengan menggunakan Software Eviews.
Penelitian ini mencoba mengembangkan penelitian sebelumnya dengan menambahkan uji beda untuk mengetahui perbedaan antara rasio keuangan yang
Default dan Non Default, dengan Software yang berbeda yaitu SPSS.
2.9. HIPOTESIS