60 jurnal-jurnal  ekonomi,  website  BI,  website  BEI,  www.wikipedi.co.id  dan  situs
berita seperti : www.kompas.com
, www.tempo.com
dan majalah investor. Proses  pengumpulan  data  dalam  penelitian  ini  menggunakan  beberapa
teknik sebagai berikut :
1. Study Kepustakaan Library Research
Pengumpulan bahan-bahan berupa teori atau konsep yang diambil dari internet,  perpustakaan  berupa  literatur,  koran,  dan  artikel    jurnal
ilmiah yang dapat mendukung sebagai bahan kajian penelitian dan juga sebagai landasan untuk menganalisa permasalahan.
2. Study Lapangan Field Research
Data  primer  berupa  pengamatan  dan  pengambilan  data  langsung  di Pusat  Referensi  Pasar  Modal  PRPM  atau  melakukan  direct
Observatin di  Bursa  Efek  Indonesia  BEI  dan  dari  lembaga  atau
instansi  terkait.  Data  yang  diambil  berupa  laporan  keuangan  tahunan dan rating obligasi tahun 2001-2007 yang diperoleh dari PEFINDO.
3.5 Metode Analisis 3.5.1 Uji Normalitas Data One Sample Kolmogorov – Smirnov
Analisis awal pada penelitian ini sebelum melakukan pengujian hipotesis 1 adalah  analisis  normalitas  data,  dalam  analisis  ini  digunakan  uji  One  Sample
Kolmogorov – Smirnov dengan tingkat signifikasi  yang digunakan   = 0,05, jika
P-value  0,05 maka data terdistribusi normal atau H diterima. Dan jika P-value
61 0,05  maka  H
ditolak  atau  data  tidak  terdistribusi  normal.    Singgih  Santoso 2005 : 408.
Hipotesis  dalam  uji  One  Sample  Kolmogorov  –  Smirnov  adalah    Imam Ghazali, 2005 : 30 :
H : Data terdistribusi normal
H
1
: Data tidak terdistribusi dengan normal Uji  ini  dilakukan  dengan  tujuan  untuk  mengetahui  jenis  alat  analisis  apa
yang  digunakan  untuk  melakukan  uji  beda  statistik  parametrik  atau  non parametrik.  Jika  data  tidak  terdistribusi  normal  maka  dilakukan  uji  beda  non
parametrik  dengan  menggunakan  Mann  –  Whitney  U  sebaliknya,  jika  data terdistribusi  normal  digunakan  Independent  T  –Test  Ghazali  dan  Castellan  ,
2002 Rumus  uji  statistik  One  Sample  Kolmogorov  –  Smirnov  adalah    Ahmad
Rodoni, 2005 : 43 :
D = Maximum [F X – SnX]
Dimana : F
x  :  Frekuensi  kumulatif  dari  distribusi  teoritis  frekuansi  kumulatif  yang diharapkan.
Sn x :   Frekuensi kumulatifdari distribusi observasi
3.5.2 Uji beda parametrik Independent Sample T –Test
uji beda Independent Sample T –Test digunakan untuk menentukan apakah dua sample yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda dengan
62 asumsi  data  yang  berdistribusi  normal  pada  statistik  parametrik.  Uji  beda  ini
dilakukan  dengan  cara  membandingkan  perbedaan  antara  dua  nilai  rata-rata dengan  standar  error  dari  perbedaan  rata-rata  dua  sample    Imam  Ghazali,
2005:56.
. .
2 1
E S
t µ
µ − =
Dimana :
µ
1 : Rata – rata sample pertama
µ
2 : Rata – rata sample kedua
SE : Standar error perbedaan rata-rata kedua sample.
Ada  dua  tahapan  analisis  dalam  uji  beda  Independent  Sample  T  –Test, yaitu :
a.  Dengan  Levene  Test  diuji  apakah  kedua  populasi  sample  sama  atau berbeda.
b.  Dengan  T-test,  denganberdasarkan  hasil  Levene  Test  diambil  suatu keputusan,
Jika  hasil  Levene  Test  menunjukan    bahwa  varian  kedua  populasi  sama maka analisis harus menggunakan asumsi equal variance dengan melihat t-hitung
dibandingkan  dengan  t-tabel.  Jika  t-hitung    t-tabel  maka  H ditolak  dan
menerima  H
1,
jika  t-hitung    t-tabel  maka  H tidak  dapat  ditolak  terima  H
Imam Ghazali, 2002 : 26.
63 Hipotesis dalam uji Independent Sample T –Test ini adalah :
H :  Tidak  terdapat  perbedaan  yang  signifikan  pada  rasio  keuangan  STA  dan
QATA. H
1
: Rasio  keuangan  secara  signifikan  mampu  membedakan  perilaku perusahaan yang masuk kelompok default dan non default.
Dasar pengambilan keputusan : Jika Probabilitas  0,05 maka H
tidak dapat ditolak. Jika Probabilitas  0,005 maka H
ditolak dan menerima H
1.
3.5.3 Uji Mann – Whitney U
Pada  metode  statistik  parametrik  uji  perbedaan  dua  sample  tidak berhubungan dilakukan dengan uji Independent Sample T-test. Hanya saja uji ini
mensyaratkan  data  bertipe  interval  atau  rasio  serta  data  mengikuti  distribusi normal Singgih Santoso, 2006 : 43. Jika salah satu ayarat tidak terpenuhi, yaitu :
1.  Data bertipe nominal atau Ordinal. 2.  data bertipe interval atau rasio namun tidak berdistribusi normal.
maka digunakan uji statistic non parametric yang khusus untuk dua sample bebas  yaitu  uji  Mann-Whitney.  Nilai  Z  pada  uji  Mann-Whitney  dapat  dicari
dengan rumus Ghazali  Castellan, 2002 : 115 :
2 1
2 1
5 .
+ +
± =
N mn
N m
Wx Z
dimana : Wx
: Wilcoxon m
:  Kelompok Emiten obligasi yang mengalami default
64 n
: Kelompok Emiten obligasi non default N
: jumlah populasi dua kelompok Emiten obligasi Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah :
H :  Tidak  terdapat  perbedaan  yang  signifikan  pada  rasio  keuangan  CACL,
CAS, CATA, CCL, CTA, CS, CLTE, LTDTE, TLTE, TLTA, OITA, NIS, NITA,  QAS,  CFTA,  dan  CFTL  antara  rasio  keuangan  emiten  obligasi
yang mengalami default dan non default. H
1
: Terdapat  perbedaan  yang  signifikan  pada  rasio  keuangan  CACL,  CAS, CATA,  CCL,  CTA,  CS,  CLTE,  LTDTE,  TLTE,  TLTA,  OITA,  NIS,
NITA,  QAS,  CFTA,  dan  CFTL  antara  rasio  keuangan  emiten  obligasi yang mengalami default dan non default.
Dasar pengambilan keputusan : Jika Asymp.sig 2-Tailed  0,05 maka H
tidak dapat ditolak Jika Asymp.sig 2-Tailed  0,05 maka H
ditolak dan menerima H
1.
3.5.4 Analisis Regresi logistik binary 3.5.4.1 Definisi regresi logistik
Regresi  logstik  adalah  bentuk  khusus  dimana  variable  dependennya terbagi menjadi dua bagian  kelompok biner. Walaupun formulanya dapat saja
melebihi dua kelompok. Secara umum penginterpretasian regresi logistic sangant mirip dengan regresi linear Hair dkk,1998 dalam Liza Angelina 2004 :464.
Regresi  logistik adalah  regresi  yang digunakan  untuk  mencari  persamaan regresi  jka  variable  dependennya  merupakan  variable  yang  berbentuk  skala
65 ordinal Santosa  Ashasri, 2005 :184. Regresi binary logistic digunakan untuk
melakukan  pemodelan  suatu  kemjungkinan  kejadian  dengan  variable  dependen respon  bertipe  kategorial  dua  pilihan  Cornelius  Trihendradi,  2007  :  63.  Nilai
kemungkinan  kejadian berada pada rentang 0 – 1. hal ini  sangat berbeda dengan regresi linear biasa dimana nilai variable Variabel respon bias bbernilai  0 atau
1. Regresi  logistic  adalah  regresi  yang  digunakan  untuk  menemukan
persamaan  regresi  dimana  variable  dependennya  variable  respon  bertipe kategorial dua pilihan seperti :  ya atau tidak, atau lebih dari dua pilihan seperti :
tidak setuju, setuju, sangat setuju. Regresi  logistic  binary  adalah  regresi  logistic  dimana  variable
dependennya  berupa  variable  dikotomi  dua  kelompok  atau  variable  biner. Variable  biner  adalah  data  jenis  nominal  data  yang  memiliki  kategori    grup
bersifat  mutually  exclusive  artinya  bersifat  eksklusif  yang  satu  dan  yang  lain Asnawi    wijaya,  2006  :10  terdiri  dari  dua  criteria  seperti  ya  atau  tidak,
sedangkan regresi linear variable dependennya bisa bernilai  0 atau 1.
3.5.4.2. Nilai odds ratio
Hubungan  antara  probabilitas  variabel  terikat  Y  dan  variabel  bebas  X dalam analisis regresi  logistic  adalah  non  linear, sedangkan  hubungan antara  log
dari  odss  probabilita  kadang-kadang  dinyatakan  dalam bentuk  odss  atau  log of odss
dan variabel bebas X adalah linear. Imam Ghazali, 2005 :214. Bentuk  dari  odss  ratio  mempunyai  interpretasi  untuk
1
yaitu  odss  ratio bertambah besar dengan kelipatan exp
1
untuk setiap pertambahan satu unit X
1
66 Stanislaus,  2006:227  kita  dapat  merubah  Odss  menjadi  probabilita  atau
sebaliknya,  perhitungan  nilai  odss  dengan  log  natural.  Secara  umum  hubungan probabilita  dan  odss  diganbarkan  sebagai  berikut  Cornelius  Trihendardi,
2007:64:
i i
i
odds odds
odds i
e e
e
−
+ =
+ =
1 1
1 π
atau −
=
i i
i
n odds
π π
1 1
Dimana :
i
= kemungkinan probabilita kejadian pada case i odss
i
= Nilai kecenderungan suatu kejadian pada case i nilai  odss  diasumsikan  berhubungan  linear  dengan  variabel
prediktor  variabel independen  :
odss
i
= b + b
1
X
i1
+ b
2
X
i2
+  ...  + b
p
X
ip
X
ij
=  Variabel prediktor j dengan case i b
j
=  Koefisien variabel prediktor j p
= Jumlah variabel prediktor jadi probabilita adalah :
...
2 2
1 1
1 1
ip p
i i
x b
x b
x b
b i
e
+ +
+ +
−
+ =
π Analisis regresi logistik digunakan untuk melihat pengaruh sejumlah variabel
independen  X
1
,  X
2
,.......X
k
terhadap  variabel  dependen  Y  yang  berupa  variabel kategorik  atau  juga  untuk  memprediksi  nilai  suatu  variabel  dependen  Y  yang
berupa  variabel  kategorik  berdasarkan  nilai  variabel  independen    X
1
,  X
2
,.......X
k
Stanislaus, 2006:225.
67 Bentuk regresi logistik binary pada penelitian ini adalah :
Dimana : = Konstanta
1-k
= Koefisien D Default  =  Probabilita  bahwa  factor    covariat  ke-D  punya  respon  =  1
Default dari response regresi  logistik biner  yang mempunyai nilai 1 Default dan 0 1-D = Non Default
X
1-k
= Variabel prediktor
3.5.4.3 Nilai -2loglikehood ratio
Persamaan yang baik dalam regresi logistik adalah persamaan yang tingkat kemiripan antara hasil dugaan dengan nilai pengamatan sangat tinggi, dan ini akan
menghasilkan nilai -2loglikelihood yang rendah. Kalau persamaan yang diperoleh cocok,  maka  nilai  kemiripannya  1  dan  nilai  -2loglikelihood  adalah  0.  penilaian
keseluruhan model regresi logistik menggunakan nilai -2loglikelihood dimana jika terjadi  penurunan  dalam  -2loglikelihood  pada  blok  kedua  jka  dibandingkan
dengan  blok  pertama  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  model  kedua  regresi menjadi lebih baik. Santosa dan Ashari, 2005:191.
3.5.4.4 Uji Chi Square Hosmer dan Lemeshow
Untuk menilai kelayakan model regresi dalam memprediksi digunakan Uji Chi Square Hosmer dan Lemeshow.
Uji ini mengukur perbedaan antara nilai hasil observasi dan nilai prediksi variabel dependen. Semakin kecil perbedaan diantara
k 2
1
D 1
D n
1 it
..... -
log +
+ +
= =
68 keduanya maka model yang dipilih semakin baik. Pengujian ini digunakan untuk
menguji hipotesis : H
:  Tidak  terdapat  perbedaan  antara  klasifikasi  yang  diprediksi  dengan klasifikasi yang diamati
H
1
:  Terdapat  perbedaan  antara  klasifikasi  yang  diprediksi  dengan klasifikasi yang diamati.
Dilihat  dari  atas  jika  nilai  sig      0,05  berarti  keputusan  yang  diambil adalah  menerima  H
yang  berarti  tidak  ada  perbedaan  antara  klasifikasi  yang diprediksi  dengan  klasifikasi  yang  diamati.  Artinya  model  regresi  logistik  bisa
digunakan untuk analisis selanjutnya. Santosa dan Ashari, 2005:190.
3.5.4.5. Koefisien Cox and Snell R Square dan Negelkarke R Square
Koefeisien  Cox  and  Snell  R  Square  merupakan  ukuran  yang  mencoba meniru  ukuran  R
2
pada  regresi  linear  berganda  yang  didasarkan  pada  teknik estimasi  likelihood  dengan  nilai  maksimum  kurang  dari  1  sehingga  sulit
diinterpretasikan. Negelkerke R Square merupakan modifikasi dari koefisien  Cox and  Snell  R
2
untuk  memastikan  bahwa  nilainya  bervariasi  dari  0-1.  hal  ini dilakukan  dengan  cara  membagi  nilai  koefisien  Cox  dan  Snell  R
2
dengan  nilai maksimumnya.  Nilai  koefisien  Cox  dan  Snell  R
2
diinterpretasilan  seperti  nilai koefisien R² pada regresi linear berganda Imam Ghozali, 2005 ; 219.
Nilai  koefisien  Nagelkerke  R  Square  umumnya  lebih  besar  dari  nilai koefisien Cox   Snell R Square tapi cenderung lebih  kecil dibandingkan dengan
nilai  koefisien  determinasi  R²  pada  regresi  linear  berganda  .  Stanislaus,  2006  : 236.
69
3.5.4.6 Ketepatan Prediksi Klasifikasi
Tabel  klasifikasi  2  X  2  Classification  Table  yang  terdapat  pada  hasil SPSS pada model regresi logistic digunakan untuk menghitung nilai estimasi yang
benar correct dan yang salah incorrect. Pada kolom merupakan 2 nilai prediksi dari  variabel  dependen  yaitu,  Default  1  dan  Non  Default  0,  sedangkan  pada
baris  menunjukkan nilai observasi sesungguhnya yang sesuai dengan data aktual. Pada model yang sempurna, maka semua kasus akan berada pada diagonal denagn
tingkat  ketetapan  peramalan  100  Imam  Ghozali,  2005  :  220.  Jika  model logistik mempunyai asumsi homoskedastisitas maka semua kasus akan berada di
daerah  diagonal  dengan  ketetapan  nilai  100  tetapi  model  logistic  tidak mempunyai asumsi homoskedstisitas  Stanislaus, 2006 : 234.
3.4.5.7.Uji Wald Statistics
Uji  wald  pada  tabel  variables  in  the  equation  digunakan  untuk  menguji apakah masins-masing koefisien regresi logistik signifikan. Uji wald sama dengan
kuadrat  dari  rasio  koefisien  regresi  logistic  B  dan  standard  error  S.E  dengan tingkat signifikasi    0.005 Stanislius, 2006 : 236 :
2
. =
E S
B Wald
70
3.6 Deskripsi Operasional Variabel 3.6.1. Variabel Independen