Obligasi Default 1 Pengertian obligasi default FINANCIAL DISTRESS 1. Pengertian financial Distress

37 2.3. Obligasi Default 2.3.1 Pengertian obligasi default Sebagai instrumen financial yanag memiliki berbagai macam resiko, obligasi tidak terlepas dari kemungkinan terjadinya resiko default yang dapat menurunkan kepercayaan investor untuk berinvestasi pada obligasi yang bersangkutan. Oleh karena itu dibutuhkan pemahaman yang lebih dalam mengenai definisi default sehingga dapat dijadikan acuan dalam memilih investasi yang aman Lya Sapitri Indi, 2005:20. Mengacu pada pengertian Emery mengenai Financil Distress yang salah satu istilahnya disebut sebagai default, pengertian default dapat dianalogikan sebagai suatu keadaan dimana perusahaan tidak dapat membayar obligasinya pada tanggal jatuh tempo.

2.3.2 Sebab-sebab Obligasi Default

Defaultnya suatu obligasi dapat disebabkan oleh kurangnya likuiditas perusahaan untuk membayar pokok dan bunga obligasi pada saat jatuh tempo. Hal ini disebabkan lemahnya menejemen modal kerja perusahaan dan tidak tercapainya target penjualan yang diharapkan sehingga kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi kondisi financial perusahaan dimana sebagian dari kas akan dianggarkan sebagai dana pelunasan obligasi www.Kompas.Com . 38 2.4. FINANCIAL DISTRESS 2.4.1. Pengertian financial Distress Menurut Ross dan Westerfield 1996;808 dalam Andree Boy 2008;30 Financial Distress adalah suatu kondisi dimana cash flow operasi perusahaan tidak mampu menutupi atau mencukupi kewajiban saat ini. Financial Distress dapat membawa suatu perusahaan mengalami kegagalan Corporate Failuare pada kontraknya yang akhirnya dapat dilakukan restrukturisasi finansial antara perusahaan, kreditur-kreditur dan invesrtor. Lebih lanjut pengertian Financial Distress atau default menurut Francisco dan Luis Rivera Balitz 1994 : A loan is in default when the borrower does not make the payment specified in the loan contract, defaulting borrower frequently repay their loans in full but with a delay. Pinjaman dikatakan default ketika sipeminjam tidak membayar pinjamannya pada saat jatuh tempo karena tidak selalu membayar penuh dan selalu menunda pembayarannya. Martin, dkk. 1995;376 dalam Sandy Teguh Ariansyah 2006;22 mendefinisikan Finanacial Distress atau Bankruptcy sebagai kegagalan perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan untuk menghasilkan laba dan juga sebagai likuidasi perusahaan. Maka dapat disimpulkan Financial Distress adalah keadaaan perusahaan dimana memiliki potensi untuk mengalami kebangkrutan karena perusahaan tidak mampu membayar kewajibannya dan menghasilkan laba yang kecil yang memberikan dampak pada perubahan modal sehingga perlu restruturisasi pada perusahaan yang bersangkutan, 39

2.4.2. Penyebab Business Failure

Financial distress merupakan suatu keadaan dimana memburuknya usaha bisnis perusahaan yang dapat disebabkan oleh banyak hal diantaranya, yaitu pengelolaan menejemen yang kurang baik poor management, ekspansi yang berlebihan unwise expansion, terlalu banyak hutang. Menurut Emery dalam lya Sapitri Indi 2003 , perusahaan yang lebih muda lebih mudah fail daripada perusahaan yang sudah lama beroperasi karena kurangnya pengalaman yang dimiliki dan kapitalisasi yang kurang baik.

2.4.3. Deteksi Awal Financial Distress

Ketika kondisi financial perusahaan memburuk, mulai menunjukan tanda- tanda akan munculnya financial distress. Kerugian mulai muncul, kemampuan untuk menutupi bunga juga berkurang interest coverage dan operasi perusahaan lebih banyak menghabiskan kas dibandingkan menghasilkan kas, networking capital menurun, tingkat pinjaman relatif meningkat dibandingkan arus kas. Rasio hutang terhadap modal pun meningkat, keadaan keuangan perusahaan yang tidak baik tersebut akan memperburuk rasio keuangan yang penting bagi perusahaan.

2.5. KEPAILITAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Emiten Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 32 84

Analisis rasio keuangan dalam memprediksi kondisi finacial distress perusahaan : studi kasus pada perusahaan yang terdaftar pada bursa efek Indonesia Periode 2007-2010

0 4 152

BAB I ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 1 7

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 1 14

PENDAHULUAN ANALISIS TINGKAT KESULITAN KEUANGAN DAN KEBANGKRUTAN PADA PERBANKAN DI INDONESIA (STUDI KASUS PADA EMITEN SEKTOR PERBANKAN DI BURSA EFEK JAKARTA PERIODE 2001 – 2005).

0 1 9

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA PERIODE 2000 - 2004.

0 0 13

KEMAMPUAN RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERINGKAT OBLIGASI PERUSAHAAN NON JASA KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 111

ANALISIS RASIO KEUANGAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN UMUR OBLIGASI UNTUK MEMPREDIKSI TINGKAT OBLIGASI PERUSAHAAN NON KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 14

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA - Unika Repository

0 0 14

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA - Unika Repository

0 0 26