Metode Analisis Data Brand characteristic

37 Nachrowi, 2008 ; 118 Untuk mengetahui apakah ada korelasi diantara variabel-variabel bebas dapat diketahui dengan melihat dari Nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Kedua ukuran tersebut menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel bebas menjadi variabel terikat dan diregres terhadap variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang sangat tinggi karena VIF = 1tolerance dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah tolerance 0,10 atau sama dengan VIF diatas 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolinearitas yang masih dapat diterima Suliyanto, 20011 : 82 c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi sebelumnya. Jika terjadi korelasi, yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya Ghozali, 2006:95. Untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi maka dapat dideteksi dengan uji Durbin-Watson DW test. Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut 38 Singgih Santoso, 2004: 219 dalam Indoyama, 2008: 22 : 1 Angka D-W dibawah -2, ada autokorelasi positif 2 Angka D-W diantara -2 sampai +2, tidak ada autokorelasi 3 Angka D-W diatas -2 sampai +2, ada autokorelasi negatif d. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas Ghozali, 2011 :139 Pada penelitian ini menggunakan metode glejser dilakukan dengan meregresikan semua variabel bebas terhadap nilai mutlak residualnya. Jika nilai probabilitas lebih besar dari nilai alpha sig maka dapat dipastikan model tidak mengandung gejala heteroskedastisitas Suliyanto, 2011 : 102 4. Analisis Model Regresi Berganda Menurut sugiyono 2009:260 analisis regresi digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen di manipulasidirubah-rubah atau dinaik- turunkan. Analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan naik-turunnya variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor di manipulasi dinaik-turunkan nilainya. Jadi analisis regresi berganda 39 akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2. Data dianalisis dengan menggunakan model regresi berganda multiple regression method yang mendasarkan diri pada hubungan antara dua variabel, yaitu: variabel dependen dan variabel independen. Sebagai variabel independen yaitu shared value X1, communication X2, brand characteristic X3, sedangkan variabel dependen yaitu tingkat kepercayaan trust Y. Sebelum model regresi diatas digunakan dalam pengujian hipotesis, terlebih dahulu model tersebut akan diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak, yang mana asumsi ini merupakan asumsi yang mendasari analisis regresi. Dengan model regresi berganda adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan simbol: Y = Tingkat Kepercayaan Trust Nasabah produk BII Internet Banking X 1 = Shared Value X 2 = Communication X 3 = Brand Characteristic a = Konstanta Intercept b 1-3 = Koefisien regresi e = Variabel penggangu Disturbance error 5. Uji koefisien determinasi Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh 40 kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen, Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu, jika nilai R 2 kecil atau mendekati nol maka variasi variabel dependent amat terbatas.Sedangkan jika nilai R 2 besar atau mendekati satu maka hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen Imam Ghozali, 2011 :97. 6. Uji Hipotesis a. Uji Simultan F Uji F dimaksudkan untuk melihat kemampuan menyeluruh dari variabel bebas untuk dapat atau mampu menjelaskan tingkah laku atau keragaman variabel Y dan juga dimaksudkan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas memiliki koefisien regresi sama dengan nol Suharyadi, 2004:523. Untuk mengatahui makna nilai F-test tersebut akan dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikan sig.F dengan tingkat signifikan = 5 . Apabilah sig. F ≤ 0.05 atau F hitung F tabel, maka hipotesis nol ditolak artinya variabel independent secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent. Atin Yulaifah, 2011:68. b. Uji Parsial t Uji t bertujuan menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasanindependen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen Imam Ghozali, 2011:98. Menurut Sudjana 2002:226, distribusi t, sehingga menentukan 41 kriteria pengujian, digunakan daftar distribusi t. H diterima jika –t ½ 1- t t ½ 1- dengan t ½ 1- didapat dari daftar distribusi t dengan peluang ½ 1- . Dalam hal lainnya, H ditolak. Uji dilakukan dua sisi karena akan diketahui apakah rata-rata kemasan 1 sama dengan kemasan 2 atau tidak. Jadi bisa lebih besar atau lebih kecil, karenanya dipakai uji dua sisi. Perlunya uji dua sisi bisa diketahui dari output SPSS yang menyebut adanya two tailed test Santoso, 2010:97.

E. Operasional Variabel

Tabel 3.2 Operasional Variabel Variabel Indikator Ukuran Independen Shared Value a. Privacy b. Security c. Ethics Ordinal Communication a. Openess b. Speed of response c. Quality information Ordinal Brand Characteristic a. Brand reputation b. Brand Predictability c. Brand competence Ordinal Dependen Tingkat Kepercayaan trust a. Technology orientation b. Reputation c. Perceived risk Ordinal 42

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Bank BII Bank BII didirikan pada didirikan 15 Mei 1959, Setelah mendapatkan izin sebagai bank devisa pada 1988, BII mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sekarang Bursa Efek Indonesia atau BEI pada 1989. Sejak menjadi perusahaan publik, BII telah tumbuh menjadi salah satu bank swasta terkemuka di Indonesia. Pada 30 September 2008, Maybank Offshore Corporate Services Labuan Sdn. Bhd. MOCS, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Malayan Banking Berhad Maybank, menyelesaikan pengambilalihan 100 saham Sorak Financial Holdings Pte, Ltd, pemilik 55,51 saham BII. Pada Desember 2008, MOCS menyelesaikan penawaran tender untuk sisa saham BII dan meningkatkan kepemilikannya. BII adalah salah satu bank terbesar di Indonesia dengan jaringan internasional yang memiliki 303 cabang termasuk lima cabang Syariah, serta 893ATM dan 15 CDM Cash Deposit Machines BII di seluruh Indonesia, dan juga sudah terkoneksi dengan lebih dari 20.000 ATM yang tergabung dalam Jaringan ATM PRIMA, ATM BERSAMA, ALTO, CIRRUS dan jaringan MEPS di Malaysia dan sekaligus terhubung dengan lebih dari 2.800 ATM Maybank di Malaysia dan Singapura serta memiliki 43 kantor cabang luar negeri di Mauritius, Mumbai dan Cayman Islands. Per 30 September 2010, total simpanan nasabah sebesar Rp55 triliun dan aset sebesar Rp72 triliun. BII menyediakan serangkaian jasa keuangan melalui kantor cabang dan jaringan ATM, Phone Banking dan Internet Banking 2. Visi dan Misi Bank BII memiliki visi dan misi sebagai berikut: a. Visi : Menjadi relationship bank terkemuka di Indonesia yang hadir di tengah-tengah komunitas, memberikan layanan melalui produk dan solusi sesuai dengan kebutuhan serta layanan yang berkualitas tinggi b. Misi : Humanizing Financial Services 3. BII Internet Banking BII Internet Banking mudah diakses dari beragam internet browser termasuk Internet Explorer, Apple Safari, Mozilla Firefox, Opera, dan Google Chrome. Layanan BII Internet Banking memiliki tingkat keamanan yang tinggi karena didukung teknologi terkini. Beberapa keunggulan BII Internet Banking antara lain User ID yang bisa ditentukan sendiri oleh nasabah dan penggunaan SMS token. Konfirmasi PIN dari SMS token dikirimkan ke nomor ponsel nasabah yang telah didaftarkan dan bebas biaya. Hal ini sangat praktis, karena nasabah tidak perlu repot membawa hard token. Keunggulan lain dari BII Internet Banking ialah fitur transfer antar Rekening BII, transfer ke bank lain dengan 44 SKNKliringRTGS yang dapat mencapai hingga Rp 1 miliar per rekening tujuan yang telah didaftarkan registered account dan Rp 100 juta per rekening tujuan yang belum didaftarkan unregistered account. Limit transfer per hari adalah Rp 1 milyar.

B. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas Uji validitas adalah alat untuk mengukur relevan tidaknya pengukuran dan pengamatan yang dilakukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini uji validitas dipergunakan untuk mengukur apakah kuesioner sebagai alat ukur yang digunakan sudah sesuai atau benar. Apabila hasil uji validitas 0,3, maka pernyataan dianggap valid dan dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya. Peneliti menggunakan uji coba pada 40 orang nasabah BII internet banking. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Lanjutan Tabel 4.1 No. Pernyataan Corrected item – Total correlation Keterangan 1. BII internet banking sangat menjaga kerahasiaan data nasabah 0,654 Valid 2. BII internet banking memiliki sistem sms token sehingga kerahasiaan transaksi lebih terjamin 0,626 Valid 3. BII internet banking memiliki standar keamanan internasional 0,674 Valid 4. BII internet banking membantu nasabah untuk bertransaksi dimanapun 0,764 Valid

Dokumen yang terkait

ANALISIS BRAND CHARACTERISTIC, COMPANY CHARACTERISTIC, DAN Analisis Brand Characteristic, Company Characteristic, Dan Consumer-Brand Characteristic Terhadap Brand Trust Susu Segar Shi Jack Di Kota Surakarta.

0 2 10

ANALISIS BRAND CHARACTERISTIC, COMPANY CHARACTERISTIC, DAN CONSUMER-BRAND CHARACTERISTIC TERHADAP BRAND Analisis Brand Characteristic, Company Characteristic, Dan Consumer-Brand Characteristic Terhadap Brand Trust Susu Segar Shi Jack Di Kota Surakarta.

0 2 13

PENDAHULUAN Analisis Brand Characteristic, Company Characteristic, Dan Consumer-Brand Characteristic Terhadap Brand Trust Susu Segar Shi Jack Di Kota Surakarta.

0 3 7

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH DALAM PENGGUNAAN INTERNET BANKING PADA BANK INTERNASIONAL INDONESIA (BII) CABANG PADANG.

0 0 6

Pengaruh Brand Trust (Brand Characteristic dan Consumer-Brand Characteristic) terhadap Brand Loyalty (Studi Kasus pada Deodorant Rexona Men).

0 0 22

Pengaruh Brand Trust dan Perceived Value terhadap Brand Loyalty Produk Teh Botol Sosro.

1 1 22

Analisis Pengaruh Trust in a Brand (Brand Characteristic, Company characTeristic, Consumer Brand Characteristic) terhadap Brand Loyalty Pengguna Smartphone Blackberry.

0 0 19

Analisis Pengaruh Brand Trust terhadap Brand Loyalty Produk Shampoo Sunsilk.

0 2 27

Pengaruh shared value, komunikasi, opportunistic behavior control terhadap kepercayaan pengguna internet banking - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 20

Pengaruh shared value, komunikasi, opportunistic behavior control terhadap kepercayaan pengguna internet banking - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 23