Profil Obyek Penelitian Respoden

8. 0552Pdt.P2013 1. Ridwanto 2. Neng Ihat Kp.Tugu Mekar RT 1705 Ds. Cbitung Tengah 9. 0553Pdt.P2013 1. Saepudin 2. Rati Kp.Cinangka RT 1804 Ds.Cibitung Tengah 10. 0554Pdt.P2013 1. Samsudin 2. Nuryati Kp. Areska RT 0303 Ds. Gunung Mulya 11. 0555Pdt.P2013 1. Surya 2. Farida Kp. Tugu Mekar RT1705 Ds. Cibitung Tengah 12. 0556Pdt.P2013 1. Sukarta 2. Maryani Kp. Cibitung RT10A03 Ds. Cibitung Tengah 13. 0557Pdt.P2013 1. Idris B 2. Diah Kp. Situ Daun RT 1203 Ds. Situ Daun 14. 0558Pdt.P 2013 1. Anwar Sadad 2. Nenah Kp. Situ Daun RT0502 Ds. Situ Daun 15. 0559 Pdt.P2013 1. Sadi 2. Enung Kp. Cibitung RT0702 Ds. Cibitung Tengah 16. 0560Pdt.P2013 1. Iyan S 2. Lita Lestari Kp. Tapos Lebak RT 0203 Ds. Tapos II 17. 0561Pdt.P2013 1. Kiki Zaelani 2. Ani Kp. Tapos Lebak RT 0203 Ds. Tapos II Sumber : Dokumen Pengadilan Agama Cibinong Tentang Pengumuman Sidang Itsbat Nikah Nomor: W.10.A.201442.1Hk.05XI2013 Dari tabel 4.2 di atas peserta program Itsbat Nikah Terpadu berjumlah 17 pasang, namun pada pelaksanaannya ada satu pasang peserta program yaitu bapak Ridwanto dan ibu Neng Solihat yang tidak bisa mengikuti sidang itsbat terpadu dikarenakan sedang sakit. Jadi, obyek penelitian penulis pada program ini adalah 16 pasang suami-istri. Adapun identitas responden mengacu pada 3 indikator : 1 Tingkat pendidikan 2 Pekerjaan 3 keterangan tahun pernikahan dan alasan pernikahannya tidak tercatat. Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Responden No Tingkat Pendidikan Jumlah F Persentase P Suami Istri Suami Istri 1. SD MI 12 orang 12 orang 75 75 2. SMP Mts - 3 orang 18,75 3. SMA MA 4 orang 1 orang 25 6,25 Jumlah 16 orang 16 orang 100 100 Sumber : Data Primer berdasarkan hasil penelitian diolah April 2014 Berdasarkan tabel 4.3 di atas dari tingkat pendidikan, jumlah suami yang berpendidikan SD adalah 12 orang 75 dan istri yang berpendidikan SD berjumlah 12 orang 75, suami yang berpendidikan SMP tidak ada 0 dan istri yang berpendidikan SMP sebanyak 3 orang 18,75 dan suami yang berpendidikan SMA sebanyak 4 orang 25 dan istri yang berpendidikan SMA sebanyak 1 orang 6,25. Jadi peserta program isbat nikah terpadu ini dilihat dari tingkat pendidikannya sebagian besar adalah SD. Tabel 4.4 Jenis pekerjaan Suami No Jenis pekerjaan Jumlah F Persentase P 1. Wiraswasta 3 orang 18,75 2. Pedagang 5 orang 31,25 3. Guru Madrasah 1 orang 6,25 4. Buruh 7 orang 43,75 Jumlah 16 orang 100 Sumber: Data Primer hasil penelitian diolah bulan April 2014 Berdasarkan tabel 4.4 diatas pekerjaan dari suami yang berprofesi sebagai wiraswasta sebanyak 3 orang 18,75, yang bekerja sebagai pedagang adalah 5 orang 31,25, yang bekerja sebagai guru madrasah hanya 1 orang 6,25 dan suami yang bekerja sebagai buruh sebanyak 7 orang 43,75. Jadi peserta program dilihat dari pekerjaan suami paling banyak bekerja sebagai buruh yaitu 7 orang 43,75. Tabel 4.5 Tahun pernikahan No Tahun Pernikahan Jumlah F Presentase P 1. 1975-1979 3 Pasang 18,75 2. 1980-1984 - 3. 1985-1989 3 Pasang 18,75 4. 1990-1994 4 Pasang 25 5. 1995-1999 3 pasang 18,75 6. 2000-2005 3 Pasang 18,75 Jumlah 16 Pasang 100 Sumber : Data Primer dari hasil penelitian diolah bulan April 2014 Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa pasangan yang menikah tahun 1975-1979 berjumlah 3 pasang 18,75 dan pasangan yang menikah tahun 1985-1989 berjumlah 3 pasang 18,75, pasangan yang menikah tahun 1990-1994 sebanyak 4 pasang 25, pasangan yang menikah tahun 1995-1999 berjumlah 3 pasang 25 dan pasangan yang menikah pada tahun 2000-2005 sebanyak 3 pasang 18,75. Dapat ditarik kesimpulan bahwa semua responden melakukan pernikahan di atas tahun 1974. Tabel 4.6 Alasan Pernikahan Tidak Tercatat No Alasan Tidak Tercatat Jumlah Presentase 1. Sah secara agama sudah cukup tidak tahu harus tercatat 10 pasang 62,5 2. Faktor Ekonomi 3 pasang 18,75 3. Kesalahan AmilPenghulu 2 Pasang 13,5 4. Kehamilan 1 pasang 6,25 Jumlah 16 pasang 100 Sumber : Data primer dari hasil penelitian diolah pada bulan April 2014 Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa alasan responden tidak mencatatkan perkawinan karena pemahaman mereka pernikahan secara agama sudah cukup atau tidak tahu harus dicatat berjumlah 10 pasang 62,5, responden yang tidak mencatatkan perkawinannya karena faktor ekonomi sebanyak 3 pasang 18,75, responden yang tidak tercatat karena kesalahan penghulu disini yaitu responden yang sudah mendaftarkan pernikahannya tapi karena alasan tertentu buku nikahnya tidak keluar berjumlah 2 pasang 13,5. Dapat ditarik kesimpulan bahwa lebih dari setengah responden 62,5 tidak mencatatkan perkawinannya dikarenakan ketidaktahuannya tentang pencatatan atau karena pemahamannya tentang pernikahan sah secara agama sudah cukup.

C. Pelaksanaan Itsbat Nikah Terpadu Pengadilan agama di Kec. Tenjolaya.

1. Tahap persiapan

a. Rapat Koordinasi Rapat kooordinasi dilakukan di awal bulan November yang dihadiri oleh perwakilan dari Badilag Mahkamah Agung, perwakilan dari Kementerian Agama, Ketua Pengadilan Agama Cibinong, perwakilan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Disdukcapil Kabupaten Bogor, tim Australia-Indonesia Patnership for Justice AIPJ, tim dari Pusat Kajian Perlindungan Anak PUSKAPA UI, Camat dan staff kecamatan Tenjolaya dan Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Tenjolaya. 2 2 Wawancara pribadi dengan Hj.Solihat Ketua Tim Pelaksana Itsbat Nikah Terpadu pada tanggal 29 November 2013 Selanjutnya dibentuk tim tekhnis pelaksana di lapangan yang diketuai oleh Hj. Solihat Kepala Desa Cibitung Tengah dan dibantu oleh tim tekhnis lainnnya. b. Sosialisasi dan Pendataan Peserta. Sosialisasi program terpadu ini dimulai dengan cara ketua panitia Kepala Desa Cibitung Tengah berkoordinasi dengan enam kepala desa lainnya yang ada di kecamatan Tenjolaya. Karena waktu yang singkat hanya dalam waktu 7 hari, hanya 4 empat desa yang dapat mengumpulkan warganya untuk menjadi peserta dalam program Itsbat Nikah Terpadu ini. Dari 17 pasangan yang mendaftar, 1 pasangan dari Desa Gunung Malang, 2 pasangan dari Desa Tapos II, 2 Pasangan dari Desa Situ Daun dan 11 pasangan dari Desa Cibitung Tengah. Untuk mengikuti program terpadu ini masyarakat yang ingin mendaftar sebagai peserta program harus melengkapi berkas yang menjadi syarat administratif yaitu antara lain: 1. Foto kopi KTP pasangan suami-istri 2 lembar 2. Foto Kopi KTP wali 2 lembar 3. Foto Kopi KTP saksi-saksi 2 lembar 4. Pas Foto 2x3 8 lembar 5. Keterangan hari lahir dan jam lahir dari desa atau bidan 6. Biaya registrasi sebesar Rp.600.000 hanya itsbat nikah dan buku nikah dan Rp.750.000 istbat nikah,buku nikah dan akta lahir Dalam mendata warga yang ingin mendaftar menjadi peserta program, panitia pelaksana menseleksi dengan tidak mengikutkan pasangan yang bermasalah seperti berpoligami dan tidak punya surat keterangan jandaduda.