6
UIN Syarif Hdayatullah Jakarta
lisin, leusin, isoleusin, valin, glisin, alanin, fenilalanin, arginin, asparagin, cystine, asam glutamat, asam aspartat, prolin, serin, treonin, triptopan dan
tirosin. Dalam jintan hitam terdapat juga senyawa alkaloid meliputi nigellicine, nigellidine-N-oxide. Mineral 1,79 - 3,74, meliputi Fe, Na,
Cu, Zn, P dan Ca. Vitamin seperti asam askorbat, tiamin, niasin, piridoksin, dan asam folat. Karbohidrat 33,9, serat 5,5, dan air
6. Selain itu, terkandung juga senyawa flavonoid, saponin, terpenoid, alpipatic alcohol,
unsaturated α-β-hidroxy ketone, sterol, ester serta asam organik. Bijinya juga mengandung lipase, fitosterol dan β-sitosterol
Gilani, Jabeen Khan, 2004.
2.1.5. Manfaat Jintan Hitam
Biji jintan hitam pada umumnya digunakan pada pengobatan tradisional,
seperti diuretik,
antihipertensi, memperbaiki
proses pencernaan, antidiare, stimulan, analgesij, antibakteri dan digunakan untuk
penyakit kulit. Sudah dilakukan studi terhadap pemanfaatan jintan hitam, dari hasil studi tersebut didapati hasil bahwa jintan hitam memiliki
aktivitas sebagai antidiabetes, antikanker, imumomodulator, antimikroba, antiinflamasi, spasmolitik, bronchodilator, hepatoprotektif, pelindung
ginjal dan antioksidan Gilani, Jabeen Khan, 2004. Kawther, Ahmed Sakina 2008 telah melakukan penelitian
mengenai observasi efek jintan hitam. Dari hasil penelitian tersebut dinyatakan bahwa jintan hitam memiliki potensi sebagai antiviral,
antikanker, anti angiogenic, dan antioksidan. Sedangkan Musa, Nihat, Hatice, Gulruh, dan Muharrem 2004 menyatakan bahwa ekstrak etanol
jintan hitam berpotensi sebagai antitumor. Jintan hitam juga dapat digunakan sebagai antimalaria menurut penelitan Abdulelah Zainal,
2007. Penelitian Ali, Gamze Tugba 2007 melaporkan bahwa jintan hitam memiliki potensi sebagai antimikotik dan antimikroba.
Biji jintan hitam telah diketahui memiliki sifat farmakologi seperti obat penenang, anti inflamasi dan ekspektoran. Dari zaman kuno, jintan
hitam telah digunakan sebagai pelindung pakaian dari gangguan serangga.
7
UIN Syarif Hdayatullah Jakarta
Adanya fraksi karboksil nigellone dan non-karboksil dilaporkan dapat digunakan sebagai antihistamin. Fraksi fenolik menunjukkan adanya
aktivitas sebagai antibakteri terhadap Micrococcus pyogenes var. aureus and Escherichia coli. Pada penelitian lain menunjukkan bahwa jintan
hitam mempunyai imonomodulator yang kuat dan memiliki aktivitas seperti interferon, dengan demikian jintan hitam mampu menghambat
perkembangan kanker dan sel endotel dan dapat mengurangi produksi faktor pertumbuhan protein angiogenik fibroblastik yang dibuat oleh sel
tumor Malhotra, 2004.
2.2.Ekstraksi
Menurut Departemen Kesehatan RI Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan Direktorat Pengawasan Obat tradisional tahun 2000,
ekstraksi adalah proses pelarutan kandungan kimia yang larut hingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Ekstrak adalah sediaan
kental yang diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati atau hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau
hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan.
Metoda ekstraksi yang umum digunakan adalah sebagai berikut :
2.2.1. Cara dingin