Aplikasi Murabahah Pada BMT

22 Pada BMT, prinsip murabahah memegang kedudukan kunci nomor dua setelah bagi hasil dan pembiayaan murabahah ini sangat berguna bagi seseorang atau perusahaan yang membutuhkan barang secara mendesak, namun ia kekurangan dana dan pada saat ini boleh dikatakan ia dianggap kekurangan likuiditas. Ia meminta pada BMT agar membiayai pembelian barang tersebut dan ia bersedia membayarnya pada waktu yang telah ditentukan. Dengan demikian, BMT membeli komoditi untuk para nasabahnya dan menjual kembali sampai kepada harga yang maksimum yang ditetapkan atau rasio laba harga yang dinyatakan sebelumnya. Dengan kata lain, murabahah merupakan pembiayaan sistem jual beli di mana BMT membiayai pembelian barang yang dibutuhkan oleh nasabah. Harga jual kepada nasabah adalah sebesar harga pokok barang ditambah margin keuntungan yang telah disepakati antara pihak BMT dengan nasabah.

B. Konsep Baitul Maal Wat Tamwil

1. Pengertian BMT

Istilah BMT Balai Usaha Mandiri Terpadu adalah penggabungan dari dua kata, yaitu baitul maal dan baitul tamwil. Secara etimologi baitul maal berasal dari kata bait dan al-maal. Bait artinya bangunan atau rumah, sedangkan al-maal berarti harta benda atau kekayaan, jadi secata harfiah, baitul maal berarti rumah harta benda atau kekayaan. Namun demikian, kata baitul maal diatikan sebagai pembendaharaan umum atau Negara. 34 34 Harun Nasution, Ensiklopedi Islam Indonesia, Jakarta: Djambatan, 1992, h. 161 23 Abu A’la al-Maududi memandang bahwa baitul maal adalah lembaga keuangan yang dibangun atas landasan syariah oleh sebab itu pengelolaannya harus dengan aturan syariah pula. 35 Adapun yang dimaksud dengan baitul maal adalah istilah fiqih Islam adalah suatu badan atau lembaga instansi yang bertugas mengurusi kekayaan Negara terutama keuangan, baik yang berkenaan dengan soal pemasukkan dan pengelolaan, maupun yang berhubungan dengan masalah pengeluaran dan lai-lain. Definisi lain yang menjelaskan baitul maal ialah merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya mengelola dana yang bersifat nirlaba social 36 . Sedangkan baitul maal secara etimologi berasal dari kata bait dan tamwil. Yang berarti bait adalah rumah dan tamwil adalah pembiayaan. Jadi baitut tamwil adalaha rumah pembiayaan. Dan baitul tamwil secara terminologis dapat diartikan sebagai lembaga instansi keuangan yang usaha pokoknya menghimpun dana dari pihak ketiga deposan dengan memberikan pembiayaan-pembiayaan kepada usaha-usaha yang produktif dan menguntungkan. Atau baitut tamwil didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatannya adalah menghimpun dana masyarakat dan bersifat profit motive. 37 35 Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta: Ikhtiar Baru Van Hove, 1997, Cet. ke-5, h. 186 36 Hertanto Widodo, et.al, Panduan Praktis Operasional BMT, Bandung: Mizan, 1999, h. 81 37 Hertanto Widodo, et.al, Panduan Praktis Operasional BMT, h. 81