49 kesenjangan tabungan atau kesenjangan devisa. Hal ini yang lebih penting
menurut sudut analisis pinjaman luar negeri adalah bahwasannya dampak peningkatan arus modal akan lebih besar di Negara yang tengah mengalami
kesenjangan devisa persamaan 7 daripada di Negara yang mengalami kesenjangan tabungan persamaan 8. Namun hal ini tidaklah bererti bahwa
Negara-negara yang mengalami kesenjangan tabungan tidak membutuhkan pinjaman luar negeri. Model dua kesenjangan inihanya merupakan suatu
metodologi yang bersifat garis besar untuk menentukan kebutuhan serta kemampuan relative dari masing-masing Negara berkembang dalam
menggunakan pinjaman luar negerinya secara efektif Michael P. Todaro, 1998: 169.
7. Alasan Dilakukanya Utang Luar Negeri
Kegiatan untuk memberikan bantuan luar negeri oleh negara-negara maju kepada negara-negara yang sedang berkembang dilakukan dengan
berbagai alasan, antara lain yaitu: a. Membantu negara-negara yang menerima bantuan untuk mempercepat
pembangunan ekonominya. b. Membantu mengeratkan hubungan ekonomi dan politik diantara Negara
yang menerima dan memberi bantuan. c. Membendung pengaruh ideology yang bertentangan dengan yang dianut
oleh Negara pemberi bantuan.
50 Utang luar negeri bukan hanya dibutuhkan dalam proses perdagangan ,
tetapi juga dibutuhkan dalam perekonomian suatu Negara untuk menunjang proses produksi dalam negeri. Artinya, utang luar negeri merupakan mata
rantai yang menghubungkan kegiatan internal dan ekternal perekonomian suatu Negara. Dalam pemahaman ini sulit sekali menyatakan bahwa suatu
negara bisa saja tidak berutang sama sekali. Tetapi jelas sekali bahwa jumlah dan pemanfaatan utang tersebut harus dikendalikan dan dikelola secara benar
justru tidak menjadi beban yang berkepanjangan.
D. Hubungan Masing-Masing Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen
1. PMDN Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanaman modal atau perusahaan untuk
membeli barang-barang produksi, untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian yang
berasal dari investasi dalam negeri. Investasi menghimpun akumulasi modal dengan membangun sejumlah gedung dan peralatan yang berguna
bagi kegiatan produktif, maka output potensial suatu bangsa akan bertambah dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang juga akan
meningkat. Jelas dengan demikian bahwa investasi khususnya Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN memainkan peranan penting dalam
menentukan jumlah output dan pendapatan. Kekuatan ekonomi utama
51 yang menentukan investasi adalah hasil biaya investasi yang ditentukan
oleh kebijakan tingkat bunga dan pajak, serta harapan mengenai masa depan Samuelson dan Nordhaus, 1993: 183. Jadi PMDN mempunyai
pengaruh yang positif terhadap pertumbuahan ekonomi. Berdasarkan penelitian dari Danu Winoto dalam skripsi yang berjudul
Analisis Pengaruh Penanaman Modal Asing, Penanaman Modal Dalam Negeri, Ekspor Total dan Kredit Perbankan Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi di Indonesia tahun 1970-2008, menjelaskan bahwa PMDN berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia yaitu dalam
jangka pendek mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan nilai koefisien 0,995965. Artinya, jika
PMDN naik 1 akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi turun sebesar 0,995965. Sedangkan dalam jangka panjang PMDN mempunyai
pengaruh positif akan tetapi tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan nilai koefisien sebesar 0,0000212. Artinya, PMDN
dalam jangka panjang mempunyai pengaruh yang tidak terlalu besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, dengan penjelasan bahwa
setiap kenaikan PMDN sebesar 1 maka hanya menaikkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,0000212 saja.
2. PMA Terhadap Pertumbuhan Ekonomi