Jumlah 379.371 Ha
100 Sumber : Bappeda Tapanuli Utara
Penggunaan sumber daya lahan di Kabupaten Tapanuli Utara terdiri dari penggunaan lahan basah dan lahan kering, lahan basah terdiri dari pertanian
tanaman pangan, perikanan. Sedangkan lahan kering terdiri dari kehutanan, peternakan dan perkebunan.
Tabel 1.3 Penggunaan Lahan Tapanuli Utara 2005
1 Pemukiman
18.482 ha
2 Sarana sosial ekonomi budaya
2.45 ha
3 Pertanian dalam arti luas
79.159 ha
4 Pertambangan
43 ha
5 Ladang - Huma
18.180 ha
6 Alang-alang
68.606 ha
7 Kehutanan
102.117 ha
8 KolamEmpang
978 ha
9 Rawa-rawa
3.463 ha
10 Lahan kritis
2.153 ha
11 Industri
39 ha
Sumber : Bappeda Tapanuli utara
4.1.2 Administratif dan Kependudukan
Kabupaten Tapanuli Utara secara wilayah administrasi terdiri dari 15 kecamatan. Kelima belas kecamatan ini terbagi dalam 232 desa dan 11 kelurahan.
Kecamatan yang paling banyak jumlah desakelurahan yaitu Kecamatan Tarutung 24 desa dan 7 kelurahan dan yang paling sedikit jumlah desanya yaitu
Kecamatan Simangumban 8 desa. Keadaan desakelurahan ditinjau dari tingkat perkembangannya masih sangat memprihatinkan, dari 243 desakelurahan baru
Universitas Sumatera Utara
1,23 persen desakelurahan swasembada sisanya 43,21 persen desa swakarya dan 55,56 persen desa swadaya.
Luas wilayah Kabupaten Tapanuli Utara sekitar 3.800,31 Km2 terdiri dari luas dataran 3.793,71 Km2 dan luas perairan Danau Toba 6,60 Km2. Dari 15
kecamatan yang ada, kecamatan yang paling luas di Kabupaten Tapanuli Utara adalah Kecamatan Garoga sekitar 567,58 Km2 atau 14,96 persen dari luas
Kabupaten, dan kecamatan yang terkecil luasnya yaitu Kecamatan Muara sekitar 79,75 Km2 atau 2,10 persen.
Mengingat luasnya wilayah Kabupaten Tapanuli Utara meliputi Dairi pada waktu itu, maka untuk meningkatkan daya guna pemerintahan, pada tahun 1956
dibentuk Kabupaten Dairi yang terpisah dari Kabupaten Tapanuli Utara. Salah satu upaya untuk mempercepat laju pembangunan ditinjau dari aspek
pertumbuhan ekonomi daerah, pemerataan hasil-hasil pembangunan dan stabilitas keamanan adalah dengan jalan pemekaran wilayah. Pada tahun 1998 Kabupaten
Tapanuli Utara dimekarkan menjadi dua Kabupaten yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Toba Samosir sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12
tahun 1998 tentang Pembentukan Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Mandailing Natal.
Kemudian pada tahun 2003 Kabupaten Tapanuli Utara dimekarkan kembali menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten
Humbang Hasundutan sesuai dengan Undang-undang No. 9 Tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten
Humbang Hasundutan.
Universitas Sumatera Utara
Setelah Kabupaten Tapanuli Utara berpisah dengan Kabupaten Humbang Hasundutan jumlah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara menjadi 15
kecamatan. Kecamatan yang masih tetap dalam Kabupaten Tapanuli Utara yaitu Kecamatan Parmonangan, Kecamatan Adiankoting, Kecamatan Sipoholon,
Kecamatan Tarutung, Kecamatan Siata Barita, Kecamatan Pahae Jae, Kecamatan Purbatua, Kecamatan Simangumban, Kecamatan Pahae Julu, Kecamatan
Pangaribuan, Kecamatan Garoga, Kecamatan Sipahutar, Kecamatan Siborong- Borong, Kecamatan Pagaran, Kecamatan Muara.
Tabel 1.4 Data Kecamatan dan luas area. No
Kecamatan Luas Area
Rasio Terhadap total
1 Parmonangan
257,35 6,78
2 Adiankoting
502,90 13,26
3 Sipoholon
189,20 4,99
4 Tarutung
107,68 2,84
5 Siatas Barita
92,92 2,45
6 Pahae Julu
165,90 4,37
7 Pahae Jae
203,20 5,36
8 Purbatua
192,80 5,06
9 Simangumban
150,00 3,95
10 Pangaribuan
459,25 12,11
11 Garoga
567,58 14,96
12 Sipahutar
408,22 10,76
13 Siborongborong
279,91 7,38
Universitas Sumatera Utara
14 Pagaran
138,05 3,64
15 Muara
79,75 2,10
Total Tapanuli Utara 793,71
100,00 Danau Toba = 6,60 km²
Sumber : Bappeda Tapanuli Utara
Pada Tahun 2006, melalui Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara No. 04,05,06 dan 07 tahun 2006 dibentuk Desa Pemekaran sebanyak 10 Desa.
Yaitu Desa Pertengahan, Hutajulu, Parbalik Hutatua dan Horisan Ranggitgit di Kecamatan Parmonangan, Desa Sitabo-tabo Toruan dan Silaitlait di Kecamatan
Siborong-borong, Desa Parsorminan 1, Silantom Jae dan padang Parsadaan di Kecamatan Pangaribuan serta Desa Hutaraja Simanungkalit di Kecamatan
Sipoholon.. Kesejahteraan penduduk merupakan sasaran utama dari pembangunan
sebagaimana tertuang dalam GBHN.Untuk itu pemerintah telah melaksanakan berbagai usaha dalam rangka memecahkan masalah kependudukan. Usaha-usaha
yang mengarah pada pemerataan penyebaran penduduk melalui transmigrasi telah dilakukan. Selain itu dengan mulai diberlakukannya otonomi daerah, diharapkan
dapat mengurangi perpindahan penduduk. Usaha untuk menekan laju pertumbuhan penduduk juga telah dilakukan melalaui Program Keluarga
Berencana yang dimulai awal tahun 1970-an. Jumlah penduduk Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2006 berdasarkan
angka proyeksi yang dihitung berdasarkan data jumlah penduduk hasil Pendaftaran Pemilih dan Pendataan Penduduk Berkelanjutan P4B yang
Universitas Sumatera Utara
dilaksanakan pada bulan April 2003 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2006 sebesar 262.642 jiwa yang terdiri dari
130.429 jiwa laki-laki dan 132.213 jiwa perempuan.
Rasio jenis kelamin Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2006 sebesar 98,65 ini berarti bahwa jumlah penduduk perempuan di Tapanuli Utara lebih banyak
dari pada jumlah penduduk laki-laki. Sedang tingkat kepadatan penduduk relatif rendah, yaitu 69,23 penduduk per kilometer persegi. Banyaknya rumah tangga
tahun 2006 sebesar 56.345, dengan rata-rata anggota rumah tangga sebesar 4,66 orang.Dibandingkan dengan tahun 2005, rata-rata besarnya anggota rumah tangga
tahun 2006 tidak terlalu berbeda, yaitu sebesar 4,67 orang.
4.1.3 Potensi Daerah Tapanuli Utara