BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan dan pengolahan data atau informasi empiris guna
memecahkan permasalahan yang ada serta menguji hipotesis penelitian. Adapun metode penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.1 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian adalah melihat besarnya ketimpangan pembangunan antar Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Deli Serdang serta
melihat potensi ekonomi yang terdapat dalam masing-masing kabupaten tersebut.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan adalah data sekunder dalam bentuk data berkala time series dengan kurun waktu 15 tahun dari 1993-2007 yang bersumber dari
BPS Daerah Tingkat I Sumatera Utara.
3.3 Metode dan Teknik pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik penelitian kepustakaan library research melalui jurnal-jurnal dan buku-buku pendukung. Teknik
pengumpulan data dengan melakukan pencatatan langsung berupa data time series dari tahun 1993-2007 dari BPS Daerah Tingkat I Sumatera Utara.
3.4 Metode Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan tiga model analisis untuk melihat dan menjelaskan bentuk ketimpangan serta potensi ekonomi daerah yang ada. Model
tersebut adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Y P
Pi Y
Yi Vw
n i
∑
−
− =
1 2
3.4.1 Indeks Williamson Vw
Indeks Williamson ini dipakai untuk mengetahui besarnya ketimpangan suatu daerah yang pengukurannya berkisar antara 0-1. Jika Vw dari hasil
pengukuran semakin besar mendekati 1 maka ketimpangan akan semakin besar atau sangat tidak merata dan jika semakin kecil Mendekati 0 maka semakin
merata. Rumus Indeks Williamson yang dipakai adalah sebagai berikut :
Nilai Vw antara 0 dan 1 Dimana :
Vw = Indeks Williamson
Yi = Pendapatan per kapita daerah i
Y = Pendapatan per kapita provinsi
Pi = Jumlah penduduk daerah i
P = Jumlah penduduk provinsi Sumatera Utara
3.4.2 Location Quotient LQ
Location Quotient LQ merupakan suatu metode analisis yang dipergunakan untuk melihat dan menghitung potensi ekonomi daerah, sektor basis
setiap region.
Universitas Sumatera Utara
Koefisien LQ dapat dirumuskan sebagai berikut Bendavid-Val, 1991 :
Y Yi
Yj Yij
LQ
ij
=
Dimana : LQij = Koefisien Location Quotient sektor i wilayah pembangunan j
Yij = PDRB sektor i wilayah pembangunan j rupiah
Yj = PDRB wilayah pembangunan j rupiah
Yi = PDRB sektor i provinsi Sumatera Utara rupiah
Y = PDRB Provinsi Sumatera Utara rupiah
Kriteria hasil perhitungan koefisien LQ adalah jika suatu sektor memiliki LQ 1, maka sektor tersebut menguntungkan atau unggul dalam pendapatan.
Namun bila suatu sektor memiliki koefisien LQ 1, berarti sektor tersebut tidak menguntungkan atau unggul.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Defenisi Operasional
Sesuai dengan Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini , diberikan batasan penelitian yang memudahkan analisis, dijabarkan beberapa definisi
operasional yakni : 1.
Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan dari suatu perekonomian dalam memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang dihitung
berdasarkan pendapatan masyarakat yang besarnya dinyatakan dalam juta rupiah.
2. Pembangunan adalah suatu proses yang menyebabkan meningkatnya
kesejahteraan masyarakat dan disertai dengan pemerataan hasil-hasilnya yang dilihat berdasarkan peningkatan PDRB atas dasar harga konstan pada
suatu tahun tertentu yang besarnya dinyatakan dalam juta rupiah. 3.
Ketimpangan pembangunan adalah perbedaan pembangunan yang dilihat dari pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Kabupaten Tapanuli Utara 4.1.1 Kondisi Georgafis
Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu dari 25 daerah KabupatenKota di Propinsi Sumatera Utara terletak di wilayah pengembangan
dataran tinggi Sumatera Utara berada pada ketinggian antara 300-1500 meter di atas permukaan laut. Topografi dan kontur tanah Kabupaten Tapanuli Utara
beraneka ragam yaitu yang tergolong datar 3,16 persen, landai 26,86 persen, miring 25,63 persen dan terjal 44,35 persen. Secara astronomis Kabupaten
Tapanuli Utara berada pada posisi 10º20’ - 20º41’ Lintang Utara dan 98º05’– 99º16’ Bujur Timur.
Sedangkan secara geografis letak Kabupaten Tapanuli Utara diapit atau berbatasan langsung dengan lima kabupaten yaitu :
Disebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir
Di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Batu;
Disebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan;
Disebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Humbang Hasundutan dan
Tapanuli Tengah. Letak geografis dan astronomis Kabupaten Tapanuli Utara ini sangat
menguntungkan karena berada pada jalur lintas dari beberapa Kabupaten di Propinsi Sumatera Utara. Kabupaten Tapanuli Utara yang berada pada ketinggian
Universitas Sumatera Utara