2.3.2.1 Glaukoma Dibangkitkan Lensa
22
Glaukoma dibangkitkan lensa merupakan salah satu bentuk daripada glaukoma sekunder. Glaukoma ini terjadi bersamaan dengan kelainan lensa, dimana
terjadi gangguan pengaliran cairan mata akuos humor ke sudut bilik mata akibat mencembungnya lensa mata.
2.3.2.2 Glaukoma Neovaskuler
26
Glaukoma neovaskuler adalah glaukoma sekunder yang disebabkan oleh bertumbuhnya jaringan fibrovaskuler neovaskuler di permukaan iris. Neovaskuler
ini menuju ke sudut bilik depan dan berakhir pada jaring trubekulum. Glaukoma neovaskuler dapat diakibatkan oleh berbagai hal, misalnya :
kelainan pembuluh darah, penyakit peradangan pembuluh darah, penyakit pembuluh darah sistemik, serta penyakit tumor mata.
2.3.2.3 Glaukoma Maligna
26
Glaukoma maligna adalah suatu keadaan peningkatan tekanan intrakuler TIO atau tekanan pada bola mata oleh karena terdapatnya hambatan siliar ciliary
block. Hambatan siliar pada glaukoma maligna terjadi karena penempelan lensa
dengan badan siliar atau badan kaca dengan badan siliar. Hal ini menyebabkan terjadinya penimbunan cairan mata akuos humor hasil produksi badan siliar di
bagian belakang yang mendesak ke segala arah. Keadaan ini akan mengakibatkan terjadinya pendangkalan bilik mata depan.
Henny Mahrani Hsb : Karakteristik Penderita Glaukoma Di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007, 2009 USU Repository © 2008
2.3.2.4 Glaukoma dengan Hambatan Pupil
26
Glaukoma dengan hambatan pupil adalah glaukoma sekunder yang timbul akibat terhalangnya pengaliran cairan mata akuos humor dari bilik mata belakang ke
bilik mata depan. Hambatan ini dapat bersifat total dan relatif. Pada hambatan yang bersifat total, glaukoma terjadi akibat perlekatan iris dengan lensa ataupun iris dengan
badan kaca. Hal ini biasanya terjadi sesudah peradangan. Pada hambatan yang bersifat relatif, glaukoma terjadi akibat iris dan pangkal iris terdorong kedepan,
sehingga menutup sudut bilik mata depan. Akibatnya terjadi tekanan yang lebih tinggi di bilik mata belakang dibandingkan dengan bilik mata depan.
2.3.3 Glaukoma Kongenital