Umur Jenis Kelamin Distribusi Proporsi Penderita Glaukoma Berdasarkan Sosiodemografi

BAB 6 PEMBAHASAN

6.1 Distribusi Proporsi Penderita Glaukoma Berdasarkan Sosiodemografi

6.1.1 Umur

Proporsi penderita glaukoma berdasarkan umur di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2007 dapat dilihat pada gambar dibawah ini : 39.9 30.8 29.4 40 tahun = 65 tahun 40 – 64 tahun Gambar 6.1 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Glaukoma Berdasarkan Umur di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 Berdasarkan gambar 6.1 dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita glaukoma di RSU. Dr. Pirngadi Medan berada pada kelompok umur 40 tahun yaitu sebanyak 39,9 dan yang terkecil berada pada kelompok umur 40-65 tahun yaitu sebanyak 29,4. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Made Suratnasih 1996, yang melakukan studi retrospektif deskriptif di RSUP Dr. Kariadi Semarang, bahwa penderita glaukoma paling banyak pada umur kurang dari 40 tahun 40. 36 Henny Mahrani Hsb : Karakteristik Penderita Glaukoma Di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007, 2009 USU Repository © 2008

6.1.2 Jenis Kelamin

Proporsi penderita glaukoma berdasarkan jenis kelamin di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2007 dapat dilihat pada gambar dibawah ini : 56.6 43.4 Perempuan Laki-laki Gambar 6.2 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Glaukoma Berdasarkan Jenis Kelamin di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 Berdasarkan gambar 6.2 dapat dilihat bahwa proporsi penderita glaukoma di RSU. Dr. Pirngadi Medan berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 56.6 dan laki-laki sebanyak 43.4. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Yunihartati S 1996, yang melakukan studi retrospektif di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, bahwa penderita glaukoma paling banyak pada jenis kelamin perempuan 70,6 dibandingkan dengan jenis kelamin laki-laki 29,4. 37 Glaukoma merupakan penyakit yang tidak memandang perbedaan jenis kelamin. Dalam penelitian ini jumlah penderita yang berjenis kelamin perempuan Henny Mahrani Hsb : Karakteristik Penderita Glaukoma Di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007, 2009 USU Repository © 2008 lebih besar dibandingkan dari pada jumlah penderita berjenis kelamin laki-laki, hal ini disebabkan karena perempuan berisiko mengalami hipertensi pada saat kehamilan, terutama tiga bulan sebelum melahirkan dan pada saat mengkonsumsi pil kontrasepsi, serta pada saat terjadinya monopause, dimana hipertensi merupakan salah satu faktor risiko untuk terkena glaukoma. 38 Penelitian ini didukung oleh data Departemen Kesehatan Indonesia 2004, yang mencatat penderita glaukoma pada pasien rawat inap paling banyak pada jenis kelamin perempuan 55,8 dibandingkan dengan jenis kelamin laki-laki 44,2 dan pada pasien rawat jalan paling banyak berjenis kalamin perempuan 57 dibandingkan dengan jenis kelamin laki-laki 43. 12

6.1.3 Suku