69
4.2 Karekteristik Responden
Responden dalam hal ini adalah masyarakat Desa Tanjung Selamat yang berada di kawasan industri yang di wilayah radius 100-500 meter dari pabrik.
yaitu sebanyak 80 responden. Menganalisis data merupakan suatu upaya untuk menata dan mengelompokkan data menjadi satu bagian-bagian tertentu
berdasarkan jawaban responden. Analisis data yang dimaksud adalah interpretasi langsung berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dilapangan. Adapun data
yang dianalisa pada bab ini adalah sebagai berikut:
4.2.1. Identitas Responden Tabel 4.11
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Laki-laki
39 46,4
48,8 48,8
Perempuan 41
48,8 51,3
100,0 Total
80 95,2
100,0 Missing
System 4
4,8 Total
84 100,0
Sumber: Data Kuesioner, Maret 2015
Sampel yang telah ditetapkan sebagai responden dalam penelitian ini tidak mempunyai kriteria tertentu, baik laki-laki maupun perempuan yang tinggal
Universitas Sumatera Utara
70
diwilayah radius tersebut dan bekerja di pabrik dapat menjadi sampel. Berdasarkan dalam Tabel 4.11 persentasi responden berdasarkan jenis kelamin
yaitu sebanyak 48,8 laki-laki dan 51,3 perempuan. Pada penelitian ini, perempuanlah yang lebih banyak menjadi responden dibandingkan laki-laki
karena perempuan lebih banyak bekerja dipabrik sebagai buruh harian untuk membantu prekonomian suami sedangkan laki-laki sudah banyak bekerja ke kota
sebagai kuli bangunan dikarenakan lahan sawah yang banyak sudah beralih menjadi pabrik.
Tabel 4.12 Identitas Responden Berdasarkan Status dengan KK
Status KK Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Kepala Keluarga
30 35,7
37,5 37,5
Anak Kandung 15
17,9 18,8
56,3 Istri
35 41,7
43,8 100,0
Total 80
95,2 100,0
Missing System
4 4,8
Total 84
100,0
Sumber: Data Kuesioner, Maret 2015
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat di lihat responden bervariasi dari sebagai kepala keluarga, anak kandung sampai istri. Persentase yang ada menunjukkan
responden yang paling banyak adalah istri di mana dalam penelitian ini yang paling banyak merasakan dampak positif dari hadirnya industri adalah para istri
Universitas Sumatera Utara
71
yang dahulunya tidak memiliki kegiatan menjadi memiliki kegiatan bahkan yang menghasilkan pendapatan bagi mereka. Para istri ini bahkan sangat merespon baik
perkembangan industri yang ada di desa mereka dikarenakan mereka tidak perlu jauh kekota untuk bekerja membantu suami dan tidak perlu mengeluarkan biaya
yang besar seperti ongkos.
Tabel 4.13 Identitas Reponden Berdasarkan Etnis
Suku Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Jawa
47 56,0
58,8 58,8
Sunda 12
14,3 15,0
73,8 Mandailing
19 22,6
23,8 97,5
Melayu 2
2,4 2,5
100,0 Total
80 95,2
100,0 Missing
System 4
4,8 Total
84 100,0
Sumber: Data Kuesioner, Maret 2015
Berdasarkan tabel 4.13 yang merupakan hasil kuesioner, lebih banyak responden yang bersuku Jawa yaitu 58,8 responden. Di Desa Tanjung Selamat
ini menurut responden bahwa suku mayoritas adalah suku Jawa dikarenakan wilayah ini yang dahulunya dalah gabungan desa Percut yang merupakan wilaayh
perkebunan yang paling banyak di huni oleh suku jawa dari pulau jawa yang bekerja di PTPN. Sedangkan yang bersuku Mandailing juga memiliki persentase
lumayan yaitu 23,8 hal ini dikarenakan ada satu dusun di desa ini yakni dusun 5
Universitas Sumatera Utara
72
yang berada paling dekat dengan kawasan pabrik yang merupakan masyarakat suku mandailing pendatang dari Tapanuli Selatan. Seluruh Responden ini yang
terbagi kedalam berbagai suku adalah responden yang bekerja dipabrik dan memiliki pekerjaan sekitar pabrik seperti kos-kosan dan rumah makan.
Tabel 4.14 Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Tamat SD
7 8,3
8,8 8,8
SD 21
25,0 26,3
35,0 SMP
25 29,8
31,3 66,3
SMA 26
31,0 32,5
98,8 S1
1 1,2
1,3 100,0
Total 80
95,2 100,0
Missing System
4 4,8
Total 84
100,0
Sumber: Data Kuesioner, Maret 2015
Berdasarkan tabel 4.14, kebanyakan responden berpendidikan SD SMP dan SMA hal ini dikarenakan responden lebih banyak kaum ibu atau istri yang
pendidikannya sangat reletif rendah dan mereka bekerja di pabrik hanya sebatas buruh harian. Hal ini di lakukan mereka karena mereka menganggap lebih baik
bekerja dari pada hanya berdiam diri dirumah tanpa penghasilan sama sekali. Meningkatnya kaum ibu yang bekerja diluar rumah merupakan salah stau dampak
Universitas Sumatera Utara
73
positif yang dirasakan masyarakat desa setelah hadirnya industri pabrik didesa ini. Hasil kuesioner ini juga menunjukkan bahwa pendidikan di desa ini masih kurang
menjadi prioritas sejak dulu, akan tetapi sejak datangnya pembangunan industri mulai ada perubahan tentang pendidikan.
Tabel 4.15 Data Responden Berdasarkan Jumlah Anak Masih Hidup
Jumlah anak Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 17
20,2 21,3
21,3 1
3 3,6
3,8 25,0
2 23
27,4 28,8
53,8 3
24 28,6
30,0 83,8
4 8
9,5 10,0
93,8 5
5 6,0
6,3 100,0
Total 80
95,2 100,0
Missing System
4 4,8
Total 84
100,0
Sumber: Data Kuesioner, Maret 2015
Berdasarkan tabel 4.15 pada umumnya di pedesaan memiliki anak yang jumlahnya lebih dari tiga merupakan hal yang biasa bahkan mereka katakan itu
masih wajar. Di Desa Tanjung Selamat ini khususnya yang menjadi responden penelitian yang bekerja di pabrik tidak memiliki anak sebanyak 21,3 .
Responden yang memiliki anak satu sebanyak 3,8 , yang memiliki anak 2 sebanyak 28,8 yang memiliki anak 3 sebanyak 30,0 menurut mereka
Universitas Sumatera Utara
74
khususnya yang sudah memiliki pekerjaan dipemerintahan cukup memiliki anak dua atau tiga paling banyak saja yang penting mampu dalam mengurus,
memberikan kehidupan dan pendidikan yang layak bagi mereka. Sedangkan responden yang memiliki 4 dan 5 orang anak sebanyak 16,3
dengan alasan jika tidak memiliki satu diantaranya anak laki-laki atau perempuan maka mereka akan tetap memilih untuk menambah anak meskipun dengan kondisi
perekonomian yang kurang tetapi mereka akan tetap melakukannya dengan menambah anggota keluarga sampai yang diinginkan tercapai.
Tabel 4.16 Data Responden Berdasarkan Pekerjaan Utama
Sebelum Adanya Pabrik
Pekerjaan Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Bertani
27 32,1
33,8 33,8
Usaha sendiri 4
4,8 5,0
38,8 Sekolah
15 17,9
18,8 57,5
Tidak bekerja 22
26,2 27,5
85,0 Lainnya
12 14,3
15,0 100,0
Total 80
95,2 100,0
Missing System
4 4,8
Total 84
100,0
Sumber : Data Kuesioner Maret 2015
Pada tabel 4.16 berdasarkan data responden dari radius 100-500 m dari kawasan industri sebanyak 33,8 persen sebelum hadirnya pabrik adalah petani,
yang dimaksud petani disini adalah masyarakat yang memiliki sawah dan mengerjakannya dan juga masyarakat yang tidak memiliki lahan tetapi bekerja
dengan yang memiliki lahan. Sebanyak 27,5 merupakan pengangguran yang tidak
Universitas Sumatera Utara
75
memiliki pekerjaan dan ini lebih banyak kaum perempuan yang hanya menjadi ibu rumah tangga saja dikarenakan tidak memiliki keahlian dan pendidikan
sebelum adanya pabrik. Dan juga sebanyak 15 bekerja lainnya seperti buruh bangunan di kota dan juga bekerja sebagai tukang cuci atau pembantu dikota.
Tabel 4.17 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan Utama
Setelah Adanya Pabrik
Pekerjaan Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Bekerja di Pabrik
65 77,4
81,3 81,3
Bertani 1
1,2 1,3
82,5 Usaha Sendiri
10 11,9
12,5 95,0
Lainnya 4
4,8 5,0
100,0 Total
80 95,2
100,0 Missing
System 4
4,8 Total
84 100,0
Sumber: Data Kuesioner, Maret 2015
Dalam Tabel 4.17 responden pada penelitian ini mayoritas bekerja sebagai buruh pabrik yaitu sebanyak 81,3 tentu hal ini mengalami peningkatan dari tabel
4.16 bahwa tidak ada masyarakat yang bekerja di sektor industri. Perkembangan ini dikarenakan lahan sawah yang sudah banyak beralih dan pekerjaan di pabrik
yang lebih menghasilkan pendapatan yang relatif jelas menerima penghasilan setiap minggu. Sehingga masyarakat memilih bekerja sebagai buruh karyawan di
Universitas Sumatera Utara
76
pabrik. Pada tabel 4.17 juga terlihat bahwa masyarakat yang saat ini bekeja sebagai petani sebanyak 1,3 dan ini mereka bekerja sebagai buruh tani bukan
lagi sipemilik sawah, dikarenakan sawah mereka telah dijual ke pabrik namnun belum dibangun pabrik maka mereka disuruh mengerjakannya terlebih dahulu
sedangkan pada tabel 4.16 yang bekerja sebagai petani itu ada 33,8 persen dan mereka bekerja dilahan mereka sendiri. Sementara responden yang memiliki
usaha sendiri pada tebel 4.16 itu hanya 5 dan tabel 4.17 sebanyak 12,5 responden, hal ini mengalami peningkatan juga dikarenakan banyaknya tumbuh
industri sehingga memberikan kesempatan untuk masyarakat membuka usaha seperti kos-kosan dan warung nasi. Semua peluang kerja yang semakin banyak
yang terdapat di desa ini merupakan dampak positif dari hadirnya industri yang dapat meningkatkan pendapatan perkapita bagi masyarakat dan tentunya
pendapatan desa.
Tabel 4.18 Identitas responden Berdasarkan Pendapatan Perminggu
Sebelum Hadirnya Industri Pabrik
Penghasilan Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Rp.200.000-Rp.400.000
39 46,4
48,8 48,8
Rp.400.000-Rp.600.000 6
7,1 7,5
56,3 Tidak memiliki penghasilan
35 41,7
43,8 100,0
Total 80
95,2 100,0
Missing System
4 4,8
Total 84
100,0
Sumber : Data Kuesioner Maret 2015
Universitas Sumatera Utara
77
Berdasarkan data tabel 4.18 tersebut dapat dilihat bahwa penghasilan para responden yang mewakili masyarakat desa yang diteliti, sebanyak 48,8
memiliki penghasilan Rp.200.000- Rp.400.000 dan hanya 7,5 yang memiliki penghasilan lebih dari itu. Dan sisanya adalah masyarakat yang tidak memiliki
pekerjaan di karenakan tidak memiliki ketrampilan sehingga tidak memiliki penghasilan. Oleh karena itu tidak heran jiak sebelum adanya industri masyarakat
did esa ini sangat rendah dalam hal pendidikan,kesehatan dikarenakan penghasilannya saja tidak mencukupi untuk pemenuhan kebutuhan sehar-hari dari
setiap keluarga. Hal ini berbeda sejak masuknya indutri banyak mengalami perubahan sehingga banyak mengahdirkan peluang kerja baru dan jenis pekerjaan
yang tidak hanya terfokus pada pertanian maka terjadi peningkatan yang cukup baik. Berikut data yang diperoleh peneliti.
Tabel 4.19 Identitas responden Berdasarkan Pendapatan Perminggu
Setelah Hadirnya Industri Pabrik
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Rp.200.000- Rp.400.000
10 11,9
12,5 12,5
Rp.400.000- Rp.600.000 51
60,7 63,8
76,3 Rp.600.000- Rp.800.000
16 19,0
20,0 96,3
Rp. 800.000- Rp.1000.000 3
3,6 3,8
100,0 Total
80 95,2
100,0 Missing
System 4
4,8 Total
84 100,0
Sumber : Data Kuesioner Maret 2015
Universitas Sumatera Utara
78
Berdasarkan Tabel 4.19 dapat dilihat pendapatan setiap minggu merupakan upah yang dimiliki seseorang untuk digunakan dalam memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari. Sebanyak 12,5 responden memiliki pendapatan Rp.200.000 - Rp.400.000 setiap minggunya, sebanyak 63,8 responden yang
memiliki pendapatan Rp.400.000-Rp.600.000 setiap minggunya, sebanyak 20,0 responden memiliki pendapatan Rp.600.000-Rp.800.000 setiap minggunya dan
sebanyak 3,8 responden memiliki pendapatan Rp.800.000-Rp.1000.000 setiap minggunya.
Mayoritas responden dalam penelitian ini memiliki pendapatan sebanyak Rp. 400.000 - Rp.600.000 dengan pendapatan setiap minggu dan mereka bekerja
sebagai buruh karyawan dipabrik dengan gaji mingguan yang dihitung perharinya biasanya Rp.80.000-Rp.100.000 dengan gaji sebanyak itu mereka harus mampu
mengolah keuangan dengan sebaik-baiknya. Hal ini tentu mengalami peningkatan jika dilihat dari tabel 4.18 yang hanya berpenghasilan sekitar Rp.200.000
perminggu.
4.2.2 Tanggapan Responden Tentang Pembangunan Industri di Desa Tanjung Selamat.