101
4.2.5 Interaksi Sosial Responden dalam Kehidupan Sebagai Masyarakat Industri di Perdesaan.
Interaksi sosial pada dasarnya adalah segala tindakan yang dilakukan oleh setiap individu di lingkungan tempat tinggalnya dengan individu yang lain. dalam
interaksi sosial tidak jarang nantinya akn timbuk intensitas dalam berhubungan, keakraban dan saling merasa memiliki satu dengan yang lain dan akan cenderung
membentuk kelompok. Dalam masyarakat perdesaan yang pada umumnya pasti akan memiliki interaksi yang sangat intens dan sangat dekat, tetapi pada Desa
Tanjung Selamat dengan perkembangan industri yang terus meningkat terjadi perubahan dan pergeseran nilai-nilai kebersamaan selama melakukan interaksi.
Berikut hasil data yang dihasilkan peneliti.
Tabel 4.34 Data Responden Berdasarkan Seberapa Sering Kegiatan Masyarkat Sosial
dilakukan Pasca Hadirnya Industri Pabrik
Sikap Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat sering
2 2,4
2,5 2,5
Sering 10
11,9 12,5
15,0 Jarang
68 81,0
85,0 100,0
Total 80
95,2 100,0
Missing System
4 4,8
Total 84
100,0
Sumber : Data Kuesioner Maret 2015
Universitas Sumatera Utara
102
Adanya pembangunan industri yang terus berkembang dan semakin meluas hampir keseluruh wilayah desa membuat banyak perubahan yang terjadi
didesa. Perubahan yang terjadi tidak hanya dalam hal fisik desa tetapi dalam hal kehidupan sehari-hari masyarakat terutama kegiatan sosial antar masyarakat.
Untuk itu dalam penelitian ini peneliti melakukan penyebaran kuesioner dengan menanyakan respon masyarakat menegnai perubahan kegitan sosial sehari-hari
mereka pasca hadirnya pabrik dilingkungan mereka. Berdasarkan data tabel 4.34 sebanyak 81,0 responden menyatakan
bahwa kegiatan sosial seperti gotong royong, perwiritan, mengunjungi orang sakit dan sebagainya sudah jarang dilakukan. Hal ini dikarenakan menurut responden
bahwa bekerja dipabrik memakan waktu satu harian dan biasa akan penuh selama satu minggu, sehingga mereka tidak memiliki waktu untuk melakukan kegiatan
yang berkelompok. Menurut mereka jika ada tetangga yang sedang terkena musibah maka mereka akan menjenguk secara sendiri beda dengan dahulu
sebelum adanya pabrik. Para responden yang lain sebanyak 11,9 atau sekitar 10 orang
menyatakan bahwa kegiatan sosial seperti yang dijelaskan di atas masih sering dilakukan. Hal ini menurut mereka dikarenakan ada salah satu perusahaan yang
memberi izin mereka khususnya para ibu-ibu jika hari jumat untuk pulang setengah hari untuk mengikuti perwiritan. Selain itu para responden ini juga
menyatakan kalau pada hari minggu setiap 2 minggu sekali juga masih sering melakukan gotong royong di sekitar rumah mereka saja meskipun menurut
mereka tidak seramai dahulu sebelum ada pabrik.
Universitas Sumatera Utara
103
Tabel 4.35 Data Hubungan Sosial Responden Dengan Masyarakat Yang Memiliki
Pekerjaan Yang Berbeda
Sikap Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat baik
1 1,2
1,3 1,3
Baik 63
75,0 78,8
80,0 kurang baik
13 15,5
16,3 96,3
tidak baik 3
3,6 3,8
100,0 Total
80 95,2
100,0 Missing
System 4
4,8 Total
84 100,0
Sumber : Data Kuesioner Maret 2015
Berdasarkan data tabel 4.35, sebanyak 78 responden menyatakan bahwa anatar masyarakat memiliki hubungan yang baik meskipun memiliki pekerjaan
yang berbeda seperti ada yang lebih tinggi gajinyaa ada juga yang lebih rendah. Sebanyak 16,3 menyatakan kurang baik, hal ini mereka utarakan dengan alasan
terkadang yang memiliki gaji lebih tinggi atau terkadang yang statusnya di pabrik sebagai mandor bersikap sombong di lingkungan masyarakat dan cenderung juga
antar masyarakat yang sama pekerjaannya saling cemburu dan mengalami persaingan juga meskipun tidak begitu terlihat.
Hal demikian menurut mereka wajar dikarenakan dalam perkembangan industri saat ini semua pola pikir masyarakat telah mengalami perkembangan
dimana saat ini menilai segala sesuatu dengan untung rugi dan komersil. Tentu hal ini saat ini membuat masyarakat semakin terlihat berkelompok satu dengan yang
lain. hal ini ternukti dari hasil kuesioner sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
104
Tabel 4.36 Data Responden Dalam Mengikuti Kegiatan Sosial Perwiritan,Gotong
Royong Berdasarkan Kelompok Sosial Tertentu.
Sikap Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Iya
76 90,5
95,0 95,0
tidak 4
4,8 5,0
100,0 Total
80 95,2
100,0 Missing
System 4
4,8 Total
84 100,0
Sumber : Data Kuesioner Maret 2015
Berdasarkan tabel 4.36 Sebanyak 95 atau sekitar 76 responden menjawab bahwa saat ini masyarakat melakukan kegiatan sosial seperti
perwiritan, gotong royong atau apapun akan berdasarkan kelompok-kelompok tertentu. Maka tidak heran saat ini di Desa Tanjung Selamat untuk perwiritan
kaum ibu terdapat banyak sekali dalam satu dusun bisa ada dua sampai tiga periwiritan.
Dengan berdasarkan munculnya kelompok-kelompok tersebuta maka membuat interaksi sosial diantara masyarakat di desa ini yang selama ini
harmonis mulai mengalami pergeseran. Maka dengan ini juga terlihat dengan jelas muncul adanya kelas sosial tertentu dalam masyarakat baik itu berdasarkan gaji
yang diperoleh maupun berdasarkan status pekerjaannya di dalam pabrik. Berikut data kuesioner.
Universitas Sumatera Utara
105
Tabel 4.37 Data Responden Dalam Melihat Adanya Kelas Sosial di Masyaakat Industri
Sikap Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Iya
60 71,4
75,0 75,0
tidak 20
23,8 25,0
100,0 Total
80 95,2
100,0 Missing
System 4
4,8 Total
84 100,0
Sumber : Data Kuesioner Maret 2015
Berdasarkan tabel 4.37 sebanyak 75,0 atau dengan jumlah 60 responden menjawab bahwa melihat adanya hubungan yang tidak baik dalam masyarakat
dan membentuk kelas sosial atau stratifikasi sosial yang didasari berbagai faktor yang paling utama adalah Gaji dan Jabatan di dalam pabrik. Hanya 23,8 atau
sebanyak 20 orang responden yang menyatakan bahwa belom terlihat adanya kelas sosial di desa ini, akan tetapi sudah mulai bergeser nilai-nilai kebersamaan
diantar masyarakatnya.
4.2.6 Analisis Uji Statistik Korelasi