Latar Belakang Dampak Pembangunan Industri Terhadap Diversifikasi Mata Pencaharian, Interaksi Sosial dan Nilai Pendidikan pada Masyarakat Perdesaan ( Studi Pada Masyarakat Sekitar Kawasan Industri Pabrik di Desa Tanjung Selamat Kecamatan Percut Sei Tuan

14 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan merupakan suatu proses yang menunjukan adanya suatu kegiatan guna mencapai kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Strategi pembangunan yang mengarah kepada industrialisasi di perdesaan telah meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil. Pada dasarnya hal ini telah membentuk suatu kebudayaan yang tercermin dalam berbagai bentuk tingkah laku individu, lembaga-lembaga sosial serta nilai-nilai yang berkembang dikalangan mereka. Akan tetapi setelah ada pergeseran, maka ada wadah-wadah baru yang berfungsi untuk beraktifitas. Kehadiran industri- industri di Sumatera Utara telah menghadirkan peluang lapangan kerja baru, khususnya bagi masyarakat yang berada di sekitar lokasi industri. Di samping itu lapangan kerja yang banyak variasinya juga akan mengakibatkan adanya perbedaan pendapatan yang mendukung pola-pola kehidupan suatu masyarakat. Kawasan industri baru dikembangkan pada awal tahun 1970-an sebagai suatu usaha untuk memenuhi kegiatan penanaman modal baik dari dalam maupun dari luar negeri. Pada awalnya Pemerintah mengembangkan kawasan industri melalui Badan Usaha Milik Negara keseluruh Indonesia sehingga wilayah Provinsi Sumatera Utara juga menjadi bagian dari pembangunan tersebut Penmedagri no 5, 1974. Universitas Sumatera Utara 15 “Propinsi Sumatera Utara menjadi salah satu kawasan industri yang strategis di Indonesia. Adanya berbagai potensi alam di daerah ini seperti arus air, kayu olahan, batuan, minyak, gas, dan masih banyak lagi sumber daya alam yang memungkinkan dibangunnya kantong-kantong industri. Sebagian besar masyarakat desa di Sumut adalah masyarakat petani, yang kehidupannya sangat bergantung pada tanah yang sebagai sarana pertanian www.profilsumut2012.com ” Di kawasan Provinsi Sumatera Utara yang paling banyak memperoleh pembangunan industri adalah wilayah Kabupaten Deli Serdang. Kabupaten ini merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, secara administratif Wilayah Kabupaten Deli Serdang terbagi dalam 22 wilayah kecamatan, 389 desa dan 14 kelurahan. Jarak antara masing-masing ibukota kecamatan dengan pusat pemerintahan Kabupaten Deli Serdang, Kota Lubuk Pakam adalah bervariasi antara 4 hingga 61 kilometer. Ibukota kecamatan yang paling jauh ke ibukota Kabupaten adalah Sibolangit dan STM Hulu yakni 61 dan 51 kilometer Deli Serdang merupakan kabupaten yang memiliki kawasan industri terluas di Sumatera Utara dengan memiliki dua kecamatan yang menjadi kawasan industri yakni Tanjung Merawa dan Percut Sei Tuan www.bps.go.id, 2012. Kecamatan Percut Sei Tuan di pilih menjadi kawasan industri dari banyak kecamatan yang berada di Kabupaten Deli Serdang, kecamatan ini berbatasan dengan Kota Medan. Dalam hal ini Kota Medan telah lebih dahulu memiliki kawasan industri yang di kenal dengan Kawasan Industri Medan KIM, kawasan ini sendiri telah tersebar menjadi empat wilayah yakni KIM 1, KIM 2, KIM 3 dan KIM 4. Kawasan Percut Sei Tuan yang berbatasan langsung dengan Kota Medan ada dua desa yakni Desa Saintis dan Sampali yang masuk dalam wilayah KIM 2,3,dan 4. Kecamatan ini terdiri dari 18 desa dan 2 kelurahan, selain Desa Saintis dan Sampali tersebut yang sudah sejak lama menjadi kawasan industri, dalam Universitas Sumatera Utara 16 lima tahun terakhir Kecamatan Percut Sei Tuan mulai mengembangkan kembali lahan industrinya kewilayah desa lain, yaitu Desa Tanjung Selamat. Desa Tanjung Selamat merupakan wilayah terdekat yang berbatasan langsung dengan Desa Saintis yang memiliki akses langsung menuju jalan tol yang mempermudah para pengusaha atau pemilik modal untuk mengembangkan usaha. Hal ini menjadikan Desa Tanjung Selamat mengalami banyak perubahan, daerah ini beralih fungsi dari kawasan pertanian menjadi kawasan pabrik industri. Desa Tanjung Selamat pada era tahun 1990-2000 secara geografis merupakan desa dengan lahan pertanian yag sangat luas yakni 70 atau sebanyak lima dusun merupakan wilayah yang memiliki lahan pertanian jenis persawahan. Sehingga pada tahun 2000 terjadi perkembangan kawasan industri yang menyebabkan lahan persawahan yang luas perlahan berganti menjadi pabrik- pabrik dengan berbagai jenis barang produksi. Keadaan desa yang dekat dengan akses lalu lintas yang mudah ke jalan tol maupun ke kawasan industri di desa lain membuat para pemilik modal terus melakukan penanaman modal membangun pabrik-pabrik di desa ini. Dalam hal perkembangan fisik Desa Tanjung Selamat mengalami banyak perubahan, data ini peneliti peroleh dari pengamatan langsung di lapangan serta keterangan dari kepala desa yakni Bapak Herman bahwa dari segi infrastruktur jalan terutama jalan lintas pabrik dalam mengangkut barang mentah maupun barang jadi pabrik telah mengalami perbaikan dengan di aspal sampai menyeluruh desa. Berdasarkan keterangan kepala desa juga menerangkan sejauh ini sudah 3 dusun yang menjadi pusat industri didesa ini yakni dusun 3,4 dan 5 dengan luas 120 hektar. Pada saat penelitian ini dilakukan, juga sedang Universitas Sumatera Utara 17 berlangsung perluasan lahan pabrik ke wilayah lain yaitu ke dusun 6 dan 7 Desa Tanjung Selamat. Kondisi ini memperlihatkan bahwa di Desa Tanjung Selamat terjadi perubahan, dari kondisi lama yang semula sebagai desa dengan penduduk aslinya bermata pencaharian petani padi dan memiliki lahan pertanian yang begitu luas yakni 220 hektar meliputi tujuh dusun kini hanya menyisakan sedikit lahan saja, yaitu kurang lebih 20 dari lahan terdahulu yang masih di produksi sebagai lahan pertanian. Lahan yang lain telah di alihkan dan dirikan pabrik-pabrik diantara pabrik-pabrik tersebut adalah PT CML, PT YKC yang bergerak dalam bidang Mebel kayu, PT SPI yang bergerak dalam memproduksi plastik, pabrik kopi dan juga pabrik pembuat makanan ayam. Kondisi ini yang menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian tentang dampak pembangunan industri terhadap diversifikasi mata pencaharian, interaksi sosial, dan juga nilai pendidikan pada masyarakat di sekitar kawasan industri. Berdasarkan literatur yang peneliti baca, penelitian yang membahas tentang dampak industrialisasi ini telah banyak dilakukan seperti penelitian dari Emil Alamsyah pada tahun 2009 Fisip Universitas Sriwijaya yang berjudul “ Dampak keberadaan pabrik teh dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat Gunung Dempo ” dan Rusmawardi 2007, “Dampak berdirinya perkebunan kelapa sawit Elaeis guineensis jack terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat Studi Kasus Pada Desa Kabuau, Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur, Propinsi Kalimantan Tengah”. Dalam penelitian yang pernah dilakukan peneliti terdahulu hanya memfokuskan penelitian dalam hal fisik dan ekonomi saja yakni adanya Universitas Sumatera Utara 18 pertambahan lapangan kerja, masyarakat memiliki pendapatan yang meningkat serta adanya pembangunan desa seperti perbaikan jalan. Sehingga penulis ingin melakukan penelitian lebih mendalam dengan mengkaji kondisi sosialnya sehingga melengkapi penelitian sebelumnya. Berdasarkan hal yang telah dikemukakan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai dampak pembangunan industri di perdesaan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat perdesaan. Maka penelitian ini akan diberi judul “Dampak pembangunan industri terhadap diversifikasi mata pencaharian, interaksi sosial , dan nilai pendidikan pada masyarakat perdesaan, studi deskriptif pada masyarakat sekitar kawasan industri di Desa Tanjung Selamat Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang”.

1.2 Rerumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Analisis Kandungan Pb pada Air Sumur Gali Masyarakat di Sekitar Tempat Penimbunan Limbah Padat Industri Timah dari Daur Ulang Aki Bekas Desa Sei Rotan Kecamatan Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

6 117 93

Kontrol Sosial Masyarakat Terhadap “Geng Motor” (Studi di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara)

7 74 195

Pemetaan Salinitas Pada Sumur Bor Di Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

2 68 57

Persepsi Masyarakat Tentang Pengobatan Tradisional Di Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004

0 27 124

Dampak Kawasan Industri Medam Star Terhadap Pembangunan Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitarnya (Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang)

6 35 92

Evaluasi Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Di Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

6 80 92

Analisis Finansial Industri Pengolahan Ubi Kayu dan Industri Penggilingan Jagung (Studi Kasus: Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai dan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang)

2 60 82

Studi Deskriptif Pertunjukan Reog Ponorogo Pada Upacara Perkawinan Masyarakat Jawa Di Desa Kampung Kolam Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

0 65 96

Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan Bagan Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang (1980-2000)

20 170 105

Dampak Pembangunan Industri Terhadap Diversifikasi Mata Pencaharian, Interaksi Sosial dan Nilai Pendidikan pada Masyarakat Perdesaan ( Studi Pada Masyarakat Sekitar Kawasan Industri Pabrik di Desa Tanjung Selamat Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli

8 102 143