akan memberikan perhatian penuh terhadap pelajaran tersebut, perasaan senang, rasa tertarik, giat belajar, mengerjakan tugas dan mentaati peraturan pada proses
pelajaran tersebut agar proses belajarnya berjalan dengan baik dan tidak terganggu dengan apapun yang dapat merusak proses belajar. Minat dan belajar
tidak dapat dipisahkan, karena keduanya adalah satu kesatuan. Belajar tanpa minat, maka proses tersebut tidak akan berjalan dengan baik.
Pengamalan adalah sesuatu pekerjaan yang bermaksud berbuat kebaikan. Pengamalan ibadah yakni perbuatan yang dilakukan seorang hamba sebagai
usaha menghubungkan dan mendekatkan diri kepada Allah swt dengan taat
melaksanakan perintah-Nya serta menjauhi segala larangan-Nya.
Minat yang dapat menunjang belajar adalah minat kepada bahan atau mata pelajaran. Apabila siswa tidak berminat kepada bahan atau mata pelajaran, maka
siswa tidak akan mau belajar. Adapun minat belajar yang dimaksud disini adalah minat belajar terhadap bahan atau mata pelajaran fiqih. Mata pelajaran fiqih
merupakan unsur dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang ada pada Madrasah Tsanawiyah, karena itu apabila siswa tidak berminat sebaiknya
dibangkitkan sikap positif sikap menerima kepada pelajaran tersebut, agar siswa mau belajar memperhatikan pelajaran.
Dengan demikian yang menjadi dasar pemikiran penulis adalah bahwa apabila siswa memiliki minat yang tinggi terhadap bidang studi Pendidikan
Agama Islam terutama pada mata pelajaran fiqih, maka kecenderungan siswa untuk selalu mempelajarinya, memperhatikan dan memperdalam pelajaran fiqih
yang diberikan guru dikelas untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan agar dapat
mencukupi kebutuhannya
dan mampu
mempraktekkan serta
mengamalkannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Seperti melakukan ibadah shalat, zakat, puasa serta haji jika mampu.
D. Perumusan Hipotesis
Setelah penulis melakukan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan angket, data yang berhasil diperoleh oleh penulis kemudian
diolah melalui tahapan editing, scoring, dan tabulating. Kemudian untuk
mengetahui koefisien korelasi antara dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini penulis memasukkan hasil penjumlahan skor angket kedalam
rumus “r” product moment. Setelah angka korelasinya diketahui penulis kemudian mencocokkannya dengan tabel nilai “r” product moment sehingga
dapat diketahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara variabel pengamalan ibadah siswa dan variabel minat belajar fikih, atau tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara variabel pengamalan ibadah siswa dan variabel minat belajar fikih.
Berdasarkan uraian di atas, penulis merumuskan kedalam suatu hipotesis sebagai berikut:
Ho: Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara minat belajar fiqih dengan pengamalan ibadah siswa di Madrasah Tsanawiyah as-Syafi’iyah Bukit
Duri. Ha: Terdapat korelasi yang signifikan antara minat belajar fiqih dengan
pengamalan ibadah siswa di Madrasah Tsanawiyah as-Syafi’iyah Bukit
Duri.
26
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian lapangan Field Research yang bersifat Deskriptif Kuantitatif Usaha menggambarkan kegiatan di lapangan. Penelitian
ini dilakukan untuk dapat menggambarkan kenyataan yang ada serta bagaimana sebetulnya hubungan minat belajar Fikih dengan pengamalan ibadah siswa
Madrasah Tsanawiyah as-Syafi’iyah Bukit Duri.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Sesuai dengan judul skripsi ini maka penelitian akan dilakukan di lokasi Madrasah Tsanawiyah As-Syafi’iyah Jalan Bali Matraman No.17 Bukit Duri
Jakarta Selatan 12860. Penelitian ini akan dilaksanakan di pada tanggal 22 sampai 30 Oktober 2010.
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah karakter dari unit observasi yang mempunyai variasi atau segala sesuatu yang dijadikan objek penelitian. Sedangkan penelitian yang
berjudul “Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa Madrasah Tsanawiyah As-Syafi’iyah Bukit Duri
”, variabelnya sebagai berikut:
- Variabel bebas independent variable yakni Minat Belajar Fiqih sebagai variabel X
- Variabel terikat dependent variable yakni Pengamalan Ibadah sebagai variabel Y
D. Populasi dan Sampel
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan penelitian ini, maka penulis mengadakan penelitian langsung ke Madrasah Tsanawiyah As-
Syafi’iyah Bukit Duri. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa Madrasah Tsanawiyah As-Syafi’iyah Bukit Duri, sedangkan yang dijadikan populasi dalam
penelitian ini adalah siswai kelas VII. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling, yaitu dengan cara mengambil angka secara acak disetiap kelas
yang dapat mewakilli jumlah keseluruhan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs. As-as-Syafi’iyah
tahun ajaran 2009-2010 yang terbagi dari 4 kelas yang berjumlah 140 siswa. Peneliti mengambil 25 dari jumlah siswa. Jadi yang menjadi sampelnya adalah
40 siswa dalam penelitian ini
Tabel 1 Populasi dan Sampel
NO Kelas
Populasi Sampel
1 A
40 10
2 B
40 10
3 C
40 10
4 D
40 10
Jumlah 160
40 Adapun teknik yang penulis gunakan dalam pengambilan sampel
adalah Random Sampling artinya pengambilan sampel dilakukan dengan cara acak, dengan teknik itu setiap populasi mempunyai kesempatan yang
sama untuk menjadi anggota sample. Dari penarikan sample dengan teknik random sampling sebagai berikut: