Interpretasi Data Analisis dan Interpretasi Data

= 40-2 =38 Setelah diketahui db sebesar 38, diperoleh “r” product moment pada taraf signifikan 5 diperoleh r tabel =0,304 dan pada taraf signifikan 1 diperoleh r tabel = 0,393. Selanjutnya kita bandingkan “rxy” dengan “r tabel ”rt. Seperti diketahui rxy yang diperileh adalah 0,64 sedangkan r tabel masing-masing 0,304 dan 0,393. Dengan demikian ternyata rxy adalah lebih besar dari pada r tabel baik pada taraf signifikansi 5 maupun pada taraf signifikansi 1. Maka hipotesa alternative Ha diterima sedangkan hipotesa nihil Ho ditolak, dengan demikian berarti bahwa ada korelasi yang sedang atau cukup yang signifikan menyakinkan antara minat belajar fiqih dan pengamalan ibadah siswa. Hal ini maka semakin besar minat belajar fiqih siswa semakin besar pula pengamalan ibadahnya, begitu juga sebaliknya. Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar konstribusi sumbangan yang diberikan variable X terhadap variable Y, maka harus diketahui terlebih dahulu suatu koefisien yang disebut dengan “Coefficient Of Determination” korelasi penentu. Dengan rumus: KD = rxy 2 x 100 = 0,64 2 x 100 = 0,409 = 40,9 Dari perhitungan diatas diperoleh hasil KD sebesar 40,9 . ini berarti variable X minat belajar fiqih memberikan kontribusi sebesar 40,9 terhadap variable Y pengamalan ibadah siswa dan ini berarti sekitar 59,1 dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar minat belajar fikih. 70

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan minat belajar fikih dan pengamalan ibadah siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah As-Syafi’iyah Bukit Duri dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil analisis didapat adanya hubungan antara minat belajar fikih dengan pengamalan ibadah, hal itu dibuktikan dengan perhitungan dengan menggunakan rumus “r” product moment yaitu dimana nilai rxy 0,64, jika dibandingkan rxy dan r tabel rt, rxy lebih besar dari pada r tabel 0,304 pada taraf signifikansi 5 dan 0,393 pada taraf signifikansi 1 sehingga hipotesis alternatif Ha yang menyatakan adanya hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y diterima, sedangkan hipotesa nihil Ho yang menyatakan tidak adanya hubungna yang signifikan antara variabel X dan variabel Y ditolak. 2. Hubungan antara minat belajar fikih dengan pengamalan ibadah bersifat sedang atau cukup, hal itu terbukti dimana nilai rxy terletak diantara angka indeks korelasi “r” product moment 0,40-0,70. 3. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan rumus korelasional “r” product moment dan kesimpulan yang didapat, pengamalan ibadah siswa Madrasah Tsanawiyah dalam kehidupan sehari-hari salah satunya dapat dipengaruhi oleh minat belajar fikih, sehingga pengamalan ibadah memiliki kaitan yang erat dengan minat belajar fikih.

B. Saran-saran

Minat belajar siswa disekolah, khususnya minat belajar pada mata pelajaran fikih dapat memeberikan pengaruh yang positif terhadap pengamalan ibadah siswa, oleh karena itu penulis memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Sebaiknya, guru terus berupaya maksimal dalam meningkatkan efektifitas pengajarannya, dan juga terus memberi motivasi dan minat pada siswa agar menyukai pelajaran fiqih. Karena dengan adanya minat belajar pada diri siswa akan membantu dalam usaha pencapaian tujuan pembelajaran yang ditandai dengan adanya pengamalan terhadap materi melalui perubahan sikap dan tingkah laku. 2. Diharapkan kepada lembaga pendidikan yang bersangkutan MTs As- Syafi’iyah agar lebih dapat menciptakan suasana yang dapat mendukung tumbuhnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran fikih, dengan misalnya sering mengadakan kegiatan keagamaan disekolah. 3. Kepada para orang tua agar dapat memberikan control dan teladan yang baik terhadap pengamalan ibadah putra-putrinya dirumah.